50

149 21 19
                                    

Ini sudah kedua kalinya Sona mengetuk pintu kamar Min Yoongi. Namun tak ada jawaban dari dalam sana. Akhirnya ia memutuskan untuk membuka pelan pintu kamar Min Yoongi yang ia tahu tidak pernah di kunci oleh Pria berkulit pucat tersebut. Sona hanya menerapkan sopan santun yang sempat diajarkan oleh orang tuanya saat ia kecil dulu, jangan sembarangan masuk ke dalam kamar orang lain. Setidaknya kau harus mengetuk pintunya terlebih dahulu, seperti itulah yang pernah diajarkan oleh kedua orang tuanya saat ia kecil dulu.

Tangan Sona terulur untuk membuka pelan pintu kamar sang suami. Meskipun keduanya sudah lama tinggal bersama, namun Sona sangat jarang sekali masuk ke dalam kamar milik Min Yoongi. Justru Pria itulah yang seringkali keluar masuk kamarnya seenak hatinya. Mengunci kamarnya adalah tindakan yang sia-sia karena Min Yoongi memiliki kunci cadangan yang bisa ia buat untuk masuk ke kamarnya tanpa permisi terlebih dahulu.

"Yoongi-ah." lirih Sona tatkala melihat Min Yoongi yang kini sudah terlihat terlelap di atas ranjangnya. Pria itu memeluk guling dengan begitu erat.

Tanpa sadar Sona menyunggingkan sebuah senyuman tatkala menatap wajah damai Min Yoongi saat sedang tertidur. Wajahnya terlihat begitu tenang, kadar kemanisan Pria itu juga semakin bertambah. Berbeda sekali ketika saat Min Yoongi terbangun. Hanya wajah datar dan menyebalkan yang selalu Sona lihat.

Sona merasa bingung. Hendak membangunkan sang suami tapi ia merasa tak tega saat melihat wajah damai Yoongi yang tengah tertidur. Lagipula ia sangat yakin jika mendengar alasan Sona nantinya Pria itu akan marah padanya.

Sona melangkahkan kakinya mendekat kearah ranjang, perlahan ia naik ke atas ranjang Min Yoongi.

Tangan Sona terulur untuk menyentuh pelan pipi sang suami, "Yoongi-ah."

Tidak ada respon sama sekali dari Min Yoongi. Manik Pria itu tetap terpejam, Yoongi malah semakin mengeratkan pelukannya pada guling.

Sona menepuk pelan pipi sang suami, berharap dengan cara ini Min Yoongi dapat terbangun sebentar saja, "Yoongi-ah."

Manik Yoongi berulang kali mengerjap tatkala merasakan sebuah tepukan berulang kali pada pipinya. Saat matanya sudah sepenuhnya terbuka hal pertama yang dapat ia lihat adalah sang istri yang kini tengah menatap kearahnya.

"Apa yang kau lakukan dikamar ku?" tanya Yoongi.

"Y--oon." ucap Sona gugup.

"Ada apa?" tanya Yoongi sembari menatap pada jam yang menggantung di dinding kamarnya. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam, untuk apa Sona masuk ke dalam kamarnya semalam ini. Yoongi kan jadi curiga. Takut jika Perempuan yang berstatus sebagai istri kontraknya ini akan berbuat macam-macam padanya.

Siapapun tolong hapuskan pikiran kotor dari otak Min Yoongi.

"Aku tidur disini, ya?"

Min Yoongi masih tidak percaya dengan apa yang baru saja keluar dari belah bibir Sona. Apa ia sedang bermimpi saat ini. Bagaimana bisa Sona yang memiliki rasa gengsi sangat tinggi tiba-tiba saja berbicara seperti itu padanya.

"Kau tidak sedang mabuk, kan?" tanya Yoongi penuh selidik. Takut jika sang istri sedang dalam keadaan mabuk saat ini. Tapi jika Sona mabuk ia tidak mencium bau alkohol yang menguar dari tubuh sang istri.

Sona dengan cepat menggeleng, "Aku tidak sedang mabuk. Aku takut berada di kamar sendirian."

Yoongi mengernyit, "Takut? Apa ada tikus?"

Sona menggelengkan kepalanya, "Tidak. Aku baru saja selesai menonton film hantu dan psikopat. Aku sangat takut."

Tiba-tiba saja terbesit niat jail dalam hati nurani seorang Min Yoongi.

My Stupid Boss 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang