Tangan Min Yoongi terulur untuk membuka pelan pintu rumahnya. Saat pintu rumah telah berhasil terbuka ia stagnan untuk beberapa saat tatkala melihat sang istri yang kini tengah duduk di ruang tamu dengan sebuah senyuman yang terpatri pada belah bibirnya.
"Akhirnya kau pulang juga. Aku sudah menunggumu sejak tadi." ucap Sona sembari beranjak dari duduknya. Lantas melangkahkan kakinya untuk mendekat kearah sang suami yang sampai saat ini masih berdiri di ambang pintu dengan raut muka yang terlihat seperti orang kebingungan.
Yoongi masih terdiam, masih tak percaya dengan semua ini. Bagaimana bisa sang istri bisa berubah secepat ini. Apa mungkin istrinya sudah mendapatkan sebuah hidayah dari yang maha kuasa hingga membuatnya seperti sekarang ini. Siang tadi istrinya berkunjung ke kantornya untuk mengantarkan makan siang. Lalu sekarang Sona duduk di sofa ruang tamu guna menunggunya pulang dari bekerja. Lalu dimana Sona yang bar-bar, sejak tadi siang istrinya hanya menampilkan sebuah senyuman yang terpatri pada belah bibirnya. Dimana Sona yang biasanya teramat sangat cerewet dan suka sekali mengomelinya. Kenapa istrinya dapat berubah hanya dalam waktu semalam. Yoongi masih merasa curiga, bisa saja pagi tadi sang istri jatuh di kamar mandi lalu kepalanya terbentur dinding dan membuat letak otak sang istri menjadi sedikit bergeser dari tempatnya.
"Kau menungguku?"
Sona mengangguk, "Sejak tadi. Selagi maid menyiapkan makan malam, aku akan menyiapkan air hangat untukmu mandi."
Yoongi melongo, seperti masih tidak dapat percaya dengan semua ini. Lantas ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh kening Sona. Mencoba memastikan jika saja saat ini Sona sedang baik-baik saja.
"Tidak panas." ucap Yoongi sembari menjauhkan tangannya dari kening sang istri, "Apa tadi pagi kau sempat terjatuh? Aku takut jika saja kau terjatuh dan terjadi sesuatu denganmu dan anak kita."
Sona menggeleng, kali ini dia yang merasa bingung dengan suaminya. Entah kenapa Yoongi menanyakan hal seperti itu padanya. Sejak pagi ia merasa baik-baik saja. Hanya saja memang saat suaminya telah berangkat ke kantor ia sempat menonton drama rumah tangga di televisi. Ia terinspirasi dengan pemain Perempuan yang membintangi acara drama tersebut. Seorang istri yang begitu perhatian pada suaminya meskipun memiliki suami yang sangat cuek, tapi rumah tangga di dalam drama tersebut terlihat sangat harmonis, meskipun suaminya teramat menyebalkan sama seperti Min Yoongi. Sona jadi ingin mempraktekan apa yang dilakukan oleh pemeran Perempuan dalam drama tersebut. Kali saja dengan perubahan sikapnya yang menjadi sangat perhatian pada sang suami membuat rumah tangganya dengan Yoongi menjadi sedikit lebih hangat.
"Aku baik-baik saja. Memangnya kenapa?"
Yoongi menggeleng, "Tak apa."
Mungkin saja memang sang istri telah mendapatkan hidayah dari yang maha kuasa. Yoongi merasa sangat bersyukur atas perubahan yang telah terjadi pada sang istri. Ia juga sudah sangat lelah karena sering berdebat dengan Sona. Terkadang ia juga menginginkan sebuah rumah tangga yang harmonis.
"Setelah ini kau mandi dan kita sarapan bersama."
Yoongi tersenyum, "Aku masih tidak percaya dengan semua ini."
Sona mengernyit, "Apa yang membuatmu tak percaya?"
"Perubahan pada dirimu yang terjadi hanya dalam kurun waktu semalam."
"Aku hanya ingin menjadi istri yang baik. Lagipula aku sudah sangat lelah berdebat terus denganmu."
"Kau benar, sudah saatnya kita berdamai."
"Kalau begitu mari kita berdamai." ucap Sona sembari mengacungkan jari kelingkingnya dihadapan Min Yoongi, "Berjanjilah padaku jika kau juga akan berubah, tidak memaki-maki aku seperti biasanya lagi."