Semenjak menjadi seorang istri dari Kim Namjoon banyak sekali kebahagiaan yang ia rasakan. Bahkan hanya dengan hal sederhana yang ia lakukan bersama dengan sang suami dapat membuat dirinya merasa begitu bahagia. Seperti halnya pagi ini, ia menghabiskan waktunya untuk duduk di bangku taman belakang rumah milik keluarga Kim dengan ditemani oleh suami yang begitu dicintainya. Bersama dengan Namjoon dapat membuat dirinya merasa begitu bahagia.
Namjoon menatap pada sang istri yang kini tengah duduk disebelahnya. Menatap wajah cantik istrinya adalah kegiatan yang paling menyenangkan dan bisa membuat dirinya merasa ketagihan. Memang dasarnya Kim Namjoon sudah lama menjadi budak cinta. Bahkan sejak dirinya masih duduk di bangku kuliah, ia sudah menaruh perasaan pada Chan Yun. Dan perasaan cintanya pada Chan Yun semakin bertambah besar ketika kini Perempuan cantik ini tengah mengandung buah hatinya.
"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Chan Yun dengan pipi yang bersemu merah karena sang suami yang sedari tadi menatapnya. Namjoon selalu sukses membuat jantungnya berdebar-debar.
Namjoon tersenyum, "Kau cantik dan selalu cantik." ucap Namjoon.
Tidak sadarkah apa yang baru saja terucap dari belah bibir Namjoon sukses membuat jantung Chan Yun berdetak begitu kencang di dalam sana. Namjoon dengan mulut buayanya selalu membuat hati Chan Yun merasa berbunga-bunga.
"Kau juga tampan." ucap Chan Yun sembari memalingkan wajahnya, merasa malu karena terus saja ditatap oleh suaminya.
Namjoon tersenyum, tangannya terulur untuk mengusak surai hitam sang istri. Baginya Chan Yun begitu menggemaskan. Tubuhnya yang begitu mungil, nada suaranya yang begitu lemah lembut dan juga parasnya yang begitu cantik selalu membuat Namjoon semakin jatuh cinta setiap harinya. Ia tidak pernah menemukan Perempuan yang seperti Chan Yun sebelumnya. Hanya dengan Chan Yun ia dapat merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta yang sesungguhnya, karena pada dasarnya jantung Namjoon hanya berdebar untuk satu Perempuan yang kini sudah menjadi istrinya.
"Dan Pria yang kau bilang tampan ini kini sudah menjadi milikmu."
Astaga. Rasanya Chan Yun ingin lari saja dari kenyataan ini. Pasalnya jantungnya benar-benar akan meledak di dalam sana. Namjoon sama persis dengan Pria yang ada di dalam drama yang sering ia tonton dulu bersama dengan kedua sahabatnya. Pria yang kini sudah menjadi suaminya ini begitu romantis, baik tindakan maupun ucapannya. Ia sangat beruntung karena mendapatkan pasangan seperti Pria berlesung pipit yang kini tengah duduk disampingnya ini, meskipun Namjoon kerapkali membuat dirinya sakit jantung karena ucapan romantisnya.
"Aku mencintaimu." ucap Chan Yun dengan penuh kejujuran. Ia memang begitu mencintai Namjoon. Ia selalu ingin bersama dengan sang suami apapun yang terjadi, karena pada dasarnya Kim Namjoon telah berhasil membuat Chan Yun menjatuhkan hati sepenuhnya pada dirinya.
Namjoon tersenyum tatkala ucapan yang membuat jantungnya berdebar itu keluar dari belah bibir sang istri.
"Aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu."
Chan Yun menyandarkan kepalanya pada bahu sang suami. Menikmati setiap momen hangat bersama dengan suaminya. Karena berada di dekat Nanjoon adalah hal yang paling membuat dirinya bahagia. Ia selalu bersyukur karena memiliki suami seperti Namjoon. Semenjak menikah, keduanya belum pernah sama sekali bertengkar, bahkan cekcok untuk hal kecil pun belum pernah. Perlakuan Namjoon kepada dirinya begitu romantis, ucapan yang terlontar dari belah bibir Pria itu juga sangatlah manis.
🐣🐣🐣🐣
Nyonya Han melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar Puterinya. Hal pertama kali ia lihat tatkala masuk ke dalam kamar adalah Keina yang duduk di atas ranjang dengan ponsel yang berada di tangannya. Sebagai seorang Ibu yang begitu menyayangi sang Puteri dengan sepenuh hati jelas ia merasa tidak terima melihat Keina yang malas-malasan seperti ini ketika tengah hamil besar.