41

154 27 12
                                    




Mata Sona berulang kali mengerjap tatkala merasakan sinar matahari berhasil masuk melalui celah jendela kamarnya. Ia dapat merasakan dengan jelas sepasang tangan yang memeluk tubuhnya dengan sangat erat, semakin ia bergerak pelukan tersebut akan semakin mengerat pada perutnya.

"Yoongi-ah. Lepaskan tanganmu dari perutku." ucap Sona sembari menepuk kasar tangan sang suami yang melingkar pada perutnya.

Yoongi bergerak gusar dengan mata yang masih terpejam begitu erat, seakan dirinya enggan membuka mata karena merasakan tidur yang begitu nyaman.

Helaan napas berat keluar dari belah bibir Sona, tak habis pikir dengan kelakuan Mij Yoongi saat ini. Apa Pria yang kini masih memeluknya dengan sangat erat ini lupa dengan perjanjian tertulis yang sudah keduanya sepakati. Pernikahan keduanya hanyalah sebuah pernikahan kontrak, tapi kenapa kini Min Yoongi bersikap layaknya seorang Suami yang sedang bermanja kepada istrinya. Tidak. Sona merasa tidak terima Yoongi berlaku seperti ini padanya. Walaupun sejak semalam ia merasa sangat nyaman karena pelukan Yoongi. Ia merasa sangat hangat ketika tubuh Yoongi menempel dengan sangat erat pada tubuhnya. Tapi rasa gengsi Sona sangat tinggi jika harus mengakui itu semua.

"Yoongi-ah. Bangun, kau harus bekerja. Jangan memelukku terus. Nanti kau bisa jatuh cinta padaku." ucap Sona sembari menepuk keras pipi kiri Yoongi. Hal tersebut sukses membuat kedua manik Yoongi spontan terbuka.

"Apa yang kau lakukan? Aku masih mengantuk." ucap Yoongi tak terima karena Sona membangunkan tidurnya dengan cara yang tidak sopan. Gadis yang berada disebelahnya ini memang tidak ada manis-manisnya menjadi Perempuan. Setidaknya disaat seperti ini Sona dapat sedikit saja berlaku manis kepadanya. Tidak ingatkah jika keduanya tidur dalam posisi berpelukan semalaman. Seharusnya Sona mengucapkan banyak terima kasih padanya, karena saat tubuh gadis itu merasa kedinginan Yoongi memberikan kehangatan beserta kenyamanan. Meskipun Yoongi sendiri merasa sangat nyaman berada di dalam pelukan Sona. Ia dapat merasakan sesuatu yang selama ini membuatnya merasa sangat penasaran dengan ukurannya, semalaman ia dapat merasakan sesuatu yang empuk menempel pada dadanya, Yoongi rasa ukuran dada Sona tidak terlalu kecil. Astaga. Apa yang Yoongi pikirkan di pagi hari begini. Seharusnya pikirannya cerah, secerah cahaya mentari pagi yang masuk melalui celah jendela kamarnya.

"Kau harus mandi dan setelah itu berangkat bekerja."

Tangan Yoongi terulur untuk menyentuh kening sang istri dengan begitu lembut. Sebuah senyuman terpatri pada belah bibirnya tatkala ia merasa jika telapak tangannya tidak merasakan panas saat bersentuhan langsung dengan kening sang istri. Itu tandanya, Sona telah sembuh dari demam.

"Kau sudah tidak demam lagi."

"Iya. Semalam aku kan sudah minum obat."

"Pasti karena semalaman aku memelukmu. Kau langsung sembuh di pagi harinya. Ini sangat menakjubkan. Kehangatan yang aku berikan memang sangat luar biasa efeknya."

Sona mendengus lantaran merasa kesal dengan ucapan yang baru saja keluar dari belah bibir suaminya, "Jangan terlalu percaya diri. Aku hanya demam biasa." ucap Sona.

Sona hendak beranjak dari atas ranjang, namun Yoongi telah terlebih dulu menarik pergelangan tangan gadis tersebut hingga membuatnya jatuh terduduk di atas paha Yoongi.

Untuk sesaat pandangan keduanya bertemu, Sona menatap betapa manisnya Min Yoongi jika dilihat dari jarak sedekat ini.

"Aku tampan, kan?"

Sona segera menggelengkan kepalanya, "Percaya diri sekali kau ini. Jangan kurang ajar padaku." ancam Sona kini ia menatap tajam pada Min Yoongi.

Yoongi mengernyit, "Kurang ajar apa maksudmu?" tanya Yoongi pura-pura tidak mengerti. Di pagi hari begini memang sangat menyenangkan mengerjai gadis menyebalkan seperti Sona.

My Stupid Boss 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang