80

105 16 25
                                    


Jimin stagnan tatkala melihat tiga Perempuan yang tengah tertidur di atas ranjang. Bagaimana bisa sang istri mengajak kedua sahabatnya untuk tidur di ranjang tempatnya memadu kasih bersama dengannya. Apa mereka pikir ranjangnya adalah tempat penampungan tidur. Jimin jelas merasa sangat kesal, pulang kerja bukannya mendapat sambutan yang baik dari sang istri. Ia malah dihadapkan dengan pemandangan yang membuat sakit mata seperti ini. Chan Yun yang tidur dengan memeluk guling kesayangannya, dan jangan lupakan Sona yang kini memakai selimut tebal milik Jimin dan Keina untuk menyelimuti kakinya.

Lagipula Jimin tidak habis pikir, bagaimana bisa dua manusia berbeda kelakuan ini bisa ada di kamarnya. Kenapa Min Yoongi dan sepupu mesumnya itu membiarkan istri-istrinya berkeliaran seperti ini. Apalagi ketika istrinya tengah hamil.

Helaan napas berat keluar dari belah bibir Jimin. Lantas ia melangkahkan kakinya pelan untuk mendekat ke arah ranjang. Langkah kakinya seketika terhenti tatkala melihat banyak sekali camilan dan gelas kosong yang berada di atas meja. Belum lagi remahan makanan yang jatuh di lantai. Ia adalah tipe manusia yang menyukai sekali kebersihan, ia akan merasa risih jika dihadapkan dengan hal seperti ini. Lantai kamarnya yang terlihat kotor, banyak sekali camilan dan gelas kosong yang berada di atas meja. Belum lagi di atas ranjangnya kini bertambah lagi dua Perempuan yang teramat menyebalkan.

"Bagaimana bisa mereka nyasar kesini?" tanya Jimin pada dirinya sendiri. Pasalnya ini adalah bentuk ketidak-sopanan dalam hal bertamu ke rumah orang. Tamu biasanya akan menunggu di ruang tamu. Kalaupun ingin tidur sudah disediakan kamar khusus tamu di lantai bawah. Ini kenapa kedua sahabat Keina bisa tidur di ranjang milik dirinya dan Keina.

Jimin melangkahkan kakinya mendekat kearah ranjang, lantas menepuk pelan pipi sang istri. Berharap Keina segera bangun dari tidurnya dan menjelaskan asal mula kenapa kedua sahabatnya bisa tidur di atas ranjangnya.

"Bangun," ucap Jimin sembari menepuk lagi pipi sang istri.

Keina menggeliat dalam tidurnya, ia merasa sangat lelah. Sedari tadi ia ingin sekali beristirahat tapi kedua sahabat kurang ajarnya ini malah datang ke rumahnya dan mengajaknya untuk menonton film horor bersama.

Jimin kembali menepuk keras pipi sang istri, hal tersebut sukses membuat manik Keina terbuka lebar. Tidak sadarkah jika apa yang dilakukan Jimin dapat membuat Keina mengamuk. Pasalnya sedari tadi Perempuan itu sudah merasa begitu kesal. Dari pagi ia disuruh ini dan itu oleh Ibunya. Lalu siangnya dia pergi ke kantor suaminya untuk membawakan bekal makan siang. Dan saat dirinya baru saja memejamkan matanya sejenak, kedua sahabat kurang ajarnya ini datang tanpa memberitahu pada dirinya terlebih dahulu. Dan sekarang, saat dirinya baru saja bisa tidur dengan nyenyak, Jimin malah membangunkannya dengan cara yang sangat tidak sopan.

Keina mendudukkan dirinya di atas ranjang, menatap nyalang pada sang suami yang kini tengah berdiri di samping ranjang.

"Ada apa?" tanya Keina penuh emosi.

"Ada apa kau bilang? Seharusnya aku yang bertanya padamu. Kenapa kedua sahabatmu bisa tidur di ranjang kita?" tanya Jimin, "Lalu kenapa ada banyak sekali remahan camilan di lantai. Meja juga terlihat sangat kotor." ucap Jimin lagi sembari menunjuk kearah meja yang terlihat sangat kotor.

"AKU INI SEDANG TIDUR. DAN KAU MEMBANGUNKANKU HANYA KARENA MASALAH INI."

Teriakan maut yang baru saja keluar dari belah bibir Keina sukses membuat Chan Yun dan Sona membuka matanya karena merasa kaget.

"Astaga. Jantungku." ucap Chan Yun yang langsung memegangi dadanya. Suara teriakan Keina benar-benar membuat jantungnya seperti akan lompat ke tenggorokan sangking kagetnya.

Sedangkan Sona masih terdiam di atas ranjang dengan manik yang terbuka lebar. Ia merasa sangat shock karena teriakan maut dari sahabatnya.

Sedangkan Jimin hanya dapat terdiam, cukup lama dengan manik yang menatap lekat pada sang istri. Ia tidak menyangka jika Keina akan marah seperti ini. Padahal ia hanya ingin meminta kejelasan bagaimana bisa kedua sahabatnya juga ikut tidur di atas ranjangnya dengan sang istri. Di bawah sudah disediakan kamar tamu, tapi kenapa bisa sampai ada Chan Yun dan Sona yang tidur di atas ranjangnya. Jelas ia merasa tidak terima area pribadinya diusik seperti ini.

My Stupid Boss 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang