Chan Yun menatap takjub saat baru saja memasuki rumah mewah milik keluarga Park. Ia menatap sekeliling ruang tamu yang begitu luas, kursi yang begitu besar dengan desain yang terlihat sangat mewah. Terdapat banyak vas bunga di sekitarnya. Ia menatap penuh minat pada sebuah figura berukuran sangat besar yang tergantung di dinding. Figura tersebut berisikan foto pernikahan Jimin dan Keina, keduanya terlihat sangat serasi dengan Keina yang mengenakan gaun pernikahan berwarna putih. Terlihat sangat cantik, begitupun dengan Jimin yang terlihat sangat manis dalam foto tersebut.
"Rumahnya sangat besar." ucap Chan Yun masih menatap takjub pada beberapa barang yang terpajang dalam ruang tamu tersebut. Ruang tamu saja terlihat sangat luas, bagaimana dengan yang lainnya. Cha Yun merasa sangat iri dengan kedua sahabatnya yang bisa mendapatkan seorang Pria yang berasal dari keluarga kaya raya. Sedangkan dirinya masih saja bernasib sama seperti dulu. Tinggal di sebuah apartemen sewaan seorang diri. Seperti gadis yang hidup sebatang kara saja. Sedangkan kedua sahabatnya tinggal di rumah yang sangat mewah. Nasib Keina dan Sona bak Puteri yang berada di Negeri dongeng. Ia merasa jika takdir tidak adil terhadapnya. Ketiganya berjuang bersama sejak dulu. Seharusnya jika sekarang kedua sahabatnya hidup enak, ia juga bisa merasakan hal yang sama. Tapi nyatanya tidak, nasibnya sangat berbeda dari kedua sahabatnya tersebut. Sampai sekarang ia masih saja hidup susah. Malah kini terlihat begitu menderita, kisah cintanya pun hancur berantakan. Berbeda sekali dengan Keina dan Sona.
"Rumah mertuaku juga tak kalah besar dari ini." ucap Sona pada Chan Yun yang berada tepat disebelahnya.
Chan Yun terdiam untuk sesaat, maniknya menatap Sona dengan sangat intens. Tak suka dengan ucapan yang keluar dari belah bibir sahabatnya tersebut. Seperti berniat ingin pamer padanya yang begitu susah ini.
"Kau ingin pamer, ya?"
Sona menggeleng, "Tidak. Aku hanya mengatakan faktanya saja. Untuk apa aku pamer." jelas Sona pada Chan Yun. Semenjak menikah dengan Min Yoongi dan telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar Min, Sona tentu merasa sangat bangga pada dirinya sendiri. Ia sendiri tak menyangka bisa menjadi bagian dari keluarga kaya raya seperti sekarang ini. Meskipun pernikahan yang dilakukan oleh Min Yoongi dan Sona hanya sebuah pernikahan kontrak. Tapi ia pantas berbangga diri, karena dapat menjadi bagian dari keluarga besar Min.
Chan Yun memilih terdiam dengan hati yang kelewat dongkol. Malam ini ia datang ke acara makan malam yang diadakan oleh Keina seorang diri. Tak membawa pasangan, hanya mengenakan pakaian yang begitu sederhana. Berbeda sekali dengan pakaian yang kini dikenakan oleh Sona, terlihat begitu mewah dan sangat elegan. Begitupula dress berwarna merah maroon yang kini dikenakan oleh Keina. Perempuan itu terlihat sangat cantik dengan sebuah kalung berlian sebagai pelengkap. Rasanya Chan Yun ingin menangis saja, meratapi nasib dirinya yang begitu malang ini.
Dalam hati Chan Yun berulang kali mengumpat tatkala kini Jimin yang kini menggenggam tangan Keina dengan begitu erat. Begitupun dengan Min Yoongi, Pria itu menggenggam tangan istrinya dengan sangat erat. Seolah tak ingin kalah dengan Jimin dan Keina. Lalu bagaimana dengan Chan Yun. Tangan siapa yang akan menggenggamnya. Sedangkan ia datang hanya seorang diri. Ini sama seperti mempermalukan dirinya sendiri. Rasanya ia ingin menghilang saja dari muka bumi ini.
"Ayo kita ke meja makan. Makanannya sudah siap." ucap Keina sembari tersenyum begitu lembut.
Sona mengangguk, ia dan sang suami melangkahkan kakinya dengan tangan yang saling bertautan. Meninggalkan Chan Yun yang saat ini masih berdiri mematung dengan rasa sakit yang memenuhi hatinya.
"Apa tidak ada yang mau menggandeng tanganku." ucap Chan Yun begitu lirih. Ia menatap senduh pada telapak tangan kanannya. Harusnya ia bersama Kim Namjoon. Bukankah dia adalah kekasihnya, tapi ia takut hanya sekedar mengajak Pria itu untuk ikut dengannya.
