84

91 19 7
                                    




Sebelumnya Chan Yun adalah tipe Perempuan yang sangat malas untuk berolahraga, apalagi di pagi hari seperti ini. Namun sang suami terus saja memaksanya untuk ikut jogging bersama dengan alasan saat hamil tidak boleh bermalas-malasan, Chan Yun dipaksa untuk rajin berolahraga dan mengkonsumsi makanan sehat demi menjaga kesehatan janin yang ada di dalam kandungannya.

"Tak apa meskipun hanya jalan kaki. Aku tidak mau saat hamil kau malah malas-malasan. Aku banyak belajar dari buku jika saja Perempuan yang sedang hamil harus rajin berolahraga karena itu sangat berguna untuk mempermudah saat proses persalinan nanti."

Ucapan panjang kali lebar yang baru saja keluar dari belah bibir sang suami membuat Chan Yun melongo seketika. Otak Namjoon benar-benar sangat luar biasa. Sungguh cocok sekali jika disandingkan dengan dirinya yang memiliki otak dengan berkapasitas kecil seperti dirinya. Bukankah pasangan itu harus saling melengkapi. Ia memang bukan manusia yang memiliki otak cerdas, namun sungguh sangat pantas jika dirinya disandingkan dengan Kim Namjoon yang kapasitas otaknya di atas rata-rata.

"Tapi aku tidak kuat jika harus berlari. Jalan kaki saja sangat sulit menyamakan langkah kakimu dengan langkah kakiku. Kakimu sangat panjang, jadi langkahmu juga sangat lebar." ucap Chan Yun.

Namjoon terkekeh saat mendengar ucapan jujur yang baru saja terucap dari belah bibir sang istri bertubuh mungilnya ini. Baginya Chan Yun sangat imut dan begitu menggemaskan. Cinta itu memang aneh, tapi nyata adanya. Dulu Namjoon sangat mendambakan seorang gadis bertubuh tinggi layaknya model papan atas. Namun setelah bertemu dengan Chan Yun semuanya seketika berubah. Chan Yun dapat membuat seorang Pria berkelakuan bejat seperti Kim Namjoon jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Kau sangat kecil dan aku suka."

"Bukannya kau suka Perempuan yang sexy?" tanya Chan Yun dengan raut wajah yang begitu tenang. Tak ada rasa sakit hati saat dirinya mengucapkan hal tersebut. Baginya wajar saja jika seorang Pria menyukai Perempuan sexy yang memiliki tubuh bagus dan dada besar. Hanya saja ia sama sekali tidak beruntung karena tidak memiliki semua itu. Tubuhnya sangat mungil dan dadanya tidak terlalu besar.

"Kenapa kau bicara seperti itu?"

"Aku bertanya padamu. Bukankah Jimin pernah mengatakan hal itu, sampai membuat kalian bertengkar di taman."

Terkutuklah mulut Jimin dengan segala ucapan bejatnya. Tentu saja ia masih sangat ingat kejadian yang paling membuat dirinya kesal luar biasa pada sepupu bertubuh tidak terlalu tingginya itu. Sebagai seorang suami yang begitu mencintai istrinya dengan sepenuh hati tentu saja Namjoon merasa tidak terima jika saja istrinya dikatai dadanya rata. Pria mana yang tidak akan tersinggung jika saja istrinya dikatai seperti itu, walaupun pada kenyataannya dada Chan Yun memang tidak terlalu besar. Tapi ah sudahlah. Meskipun begitu Namjoon tetap cinta. Cinta tidak melihat ukuran dada bukan? Yang penting Chan Yun adalah Perempuan yang baik dan juga begitu cantik.

"Jangan dengarkan ucapan Pria itu."

Chan Yun tersenyum, "Kau suka gadis sexy dan pintar pastinya."

Entah kenapa sekarang Chan Yun jadi merasa sangat insecure. Padahal tadinya ia sempat merasa begitu percaya diri karena telah menjadi istri dari seorang Kim Namjoon.

"Aku menyukaimu, hanya kau yang aku suka."

Langkah kaki Chan Yun terhenti, pun diikuti oleh Namjoon yang juga menghentikan langkah kakinya. Chan Yun mendongak guna menatap wajah sang suami yang berada di sampingnya.

"Kenapa harus aku?" tanya Chan Yun, hanya ingin memastikan kenapa Namjoon memilih dirinya untuk menjadi pendamping hidup, "Maksudku masih banyak yang lebih dariku diluar sana. Tapi kenapa kau lebih memilihku?"

My Stupid Boss 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang