102

54 8 6
                                    

"Memangnya tak apa jika aku tinggal Jimmy bersama dengan Eomma?" tanya Keina kepada sang Ibu mertua.

"Pergilah, Nak. Lagipula Sona sudah disini untuk menjemputmu. Tak apa sesekali berkumpul dengan temanmu. Tapi jangan lupa memompa ASI mu untuk Jimmy."

Sona tersenyum tatkala melihat interaksi diantara menantu dan Ibu mertua tersebut. Ibu Jimin begitu menyayangi Keina, sama halnya seperti Ibu mertuanya yang juga begitu sayang kepadanya. Keina begitu beruntung mendapatkan suami yang begitu mencintainya begitupula dengan Ibu mertua yang menyayanginya dengan sepenuh hatinya. Terkadang Sona merasa iri atas sikap posesif yang Jimin lakukan kepada istrinya. Bahkan saat di kantor saja Pria yang terkenal menyebalkan itu masih bisa menghubungi Keina. Berbeda lagi dengan Min Yoongi yang ketika berada di dekatnya saja terkadang tidak mau peduli dengannya.

"Aku tidak akan lama, Eomma. Hanya berkumpul sebentar bersama dengan kedua sahabatku." ucap Keina.

Semalam Chan Yun memang sempat mengajaknya berkumpul bersama lewat sebuah pesan singkat. Dan Keina mengiyakan sebab ia juga merasa rindu berkumpul bersama dengan kedua sahabatnya tersebut. Hanya saja ia tidak meminta izin pada suaminya. Karena ia tahu jika Jimin tidak akan mengizinkan. Tapi pagi ini ia memberanikan diri untuk meminta izin kepada Ibu mertuanya. Dan bersyukurnya mertuanya itu mau mengerti. Hanya saja sang Ibu melarang Keina untuk membawa serta sang Putera.

"Tak apa. Aku juga pernah muda. Nikmati saja acara berkumpul mu dengan sahabatmu. Jimmy akan baik-baik saja bersama denganku."

"Tapi jangan beritahu Jimin ya, Eomma. Nanti dia pasti akan marah. Tidak peduli apapun alasannya. Jika aku meninggalkan Jimmy dia pasti akan sangat marah."

Nyonya Park tersenyum. Ia tahu bagaimana posesifnya sang Putera kepada istri dan anaknya. Bahkan sebelumnya ia tidak pernah menyangka jika cinta Jimin pada mantan pelayannya akan sedalam ini.

"Pergilah. Jangan memikirkan hal itu. Nikmati saja acara berkumpul kalian bertiga."

Sona sangat bosan karena acara berpamitan sahabatnya yang sangat lama. Belum lagi tadi dirinya juga harus menunggu Keina mandi, berganti baju, berdandan, dan memompa ASI terlebih dahulu. Kalau tahu begitu lebih baik ia tidak datang lebih awal.

"Terima kasih, Eomma. Aku dan Sona pergi dulu."

Nyonya Park mengangguk, "Hati-hati di jalan. Nikmati acara berkumpul kalian."

"Kalau begitu saya izin membawa Keina ya, Eomma Park."

"Iya, Nak. Kalian juga sangat jarang berkumpul. Nikmati acara berkumpul kalian. Sebentar lagi kalian bertiga akan disibukkan dengan anak masing-masing."

Apa yang dikatakan oleh Nyonya Park memang ada benarnya. Apalagi sekitar tiga minggu lagi Chan Yun akan melahirkan buah hatinya. Perempuan bertubuh tidak terlalu tinggi itu pasti akan sangat sibuk mengurus anak pertamanya. Apalagi Namjoon juga begitu posesif sama seperti Jimin. Namun bedanya Namjoon tipe suami yang sangat perhatian kepada istrinya. Begitu sabar dan murah senyum. Sangat menyayangi Chan Yun, meskipun gadis itu suka bersikap aneh. Tapi rasa cinta Namjoon begitu tulus kepada Chan Yun. Hal itu tentu saja membuat Sona merasa iri kepada sahabatnya yang bermarga Kim tersebut. Ketimbang dirinya, jelas hidup Chan Yun terlihat lebih bahagia. Chan Yun yang disayang suaminya dengan begitu tulus. Mendapat perhatian lebih, apalagi saat hamil seperti ini. Jika dibandingkan dengan dirinya jelas jauh sekali. Yoongi yang begitu dingin dan tidak pernah mau peduli akan dirinya. Mulut pedasnya suka sekali mengolok-olok dirinya. Tidak pernah peka sedikitpun menjadi suami. Sangat mudah emosi dan begitu mesum. Sungguh banyak sekali minusnya Min Yoongi sebagai seorang suami. Plusnya hanya Pria itu kaya raya dan bisa mencukupi kebutuhannya.








My Stupid Boss 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang