Sona tersenyum dengan mata yang fokus menatap layar ponselnya. Sesekali ia terkikik geli ketika mendapati sebuah foto yang menurutnya begitu lucu. Tadi sore ia sempat memotret Min Yoongi, menyuruh sang Suami untuk berpose yang manis. Ia tak menyangka jika saja Yoongi yang pada dasarnya bermuka datar dan bermulut pedas bisa berpose begitu manis. Terlihat sangat manis, hingga Sona menyamakannya seperti Anak kucing yang baru saja lahir. Terlihat lucu dan begitu menggemaskan.
Tanpa merasa bosan ia terus saja menatap foto yang terpampang begitu jelas pada layar ponselnya tersebut. Sesekali ia memperbesar ukuran gambarnya, ia merasa sangat gemas. Pemandangan seperti itu tak pernah ia lihat sebelumnya. Yoongi yang tersenyum begitu manis hingga nyaris menyerupai Anak kucing sangking manisnya. Membuat Sona yang pada dasarnya memang sangat menyukai hewan lucu itu menjadi gemas sendiri. Hingga tiba-tiba terlintas dibenaknya untuk mencubit pipi Chubby sang Suami. Tapi, saat mengingat kembali betapa kejam sifat Yoongi yang sebenarnya lantas ia buru-buru menghilangkan pikiran itu dalam otaknya.Ceklekk.
Terdengar suara pintu kamar mandi yang terbuka. Sona dengan buru-buru menaruh ponselnya di bawah bantal. Tak ingin Yoongi tahu jika dirinya sedang mengagumi betapa manisnya foto Min Yoongi. Jika saja Pria berkulit pucat itu tahu, sudah dipastikan tingkat kepercayaan diri Pria itu akan semakin melambung tinggi hingga melewati batasnya.
Sona mengalihkan atensinya pada sang Suami, seketika kedua pipinya bersemu merah ketika mendapati Min Yoongi hanya mengenakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya. Membuat tubuh bagian atas Yoongi terpampang nyata, Sona bisa melihat dengan sangat jelas betapa mulus kulit Yoongi. Bahkan lebih putih dari warna kulitnya. Belum lagi lengan kekarnya dan jangan lupakan urat menonjol yang tercetak sangat jelas di punggung tangannya. Astaga. Kenapa Sona jadi berpikiran yang tidak-tidak seperti ini. Lantas dengan cepat ia segera mengalihkan pandangannya ke arah lain. Merasa tak kuat jika terus menatap Yoongi yang dalam keadaan toples seperti sekarang ini.
"Kau suka?" tanya Yoongi. Ia sadar jika saja Sona sempat menatapnya dengan begitu intens.
Sona mengernyit, "Suka apa?" tanya Sona bingung. Ia sama sekali tak mengerti kemana arah pembicaraan Yoongi saat ini.
"Aku rasa kau sudah mulai menyukaiku. Di awal pernikahan kau selalu memalingkan mukamu saat aku hanya memakai handuk untuk menutupi bagian privasiku. Tapi sekarang kau sudah mulai berani menatapku." ucap Yoongi sembari tersenyum begitu tipis, "Bahkan sangat intens. Aku rasa otakmu juga sudah mulai kotor." lanjut Yoongi.
Lengkap sudah tudingan Yoongi yang terdengar seperti menyindir Sona. Atau mungkin kenyataannya memang seperti itu. Otak Sona sudah mulai terkontaminasi dengan bakteri kemesuman yang Yoongi tularkan padanya. Setelah pulang liburan Sona harus rajin membersihkan otaknya dari pikiran-pikiran kotor yang hinggap layaknya debu.
Lantas Sona terdiam untuk beberapa saat dengan kedua pipi yang bersemu merah. Ada rasa malu yang tiba-tiba hinggap, apa yang dikatakan Yoongi ada benarnya. Ia suka sekali melihat tubuh mulus Yoongi, mungkin saja otaknya sudah mulai tergganggu.