22

139 20 9
                                    


"Aku ingin bertemu dengan Suamiku." ucap Keina sembari menatap nyalang pada petugas keamanan yang ada di kantor sang Suami.

"Noona. Pergilah, jangan mengaku-ngaku begitu. Tuan Park tidak mungkin punya istri sepertimu." ucap seorang Security sembari menatap Keina dari bawah hingga ke atas. Penampilan Perempuan itu lumayan berantakan, surainya tidak rapi. Dengan hanya memakai ripped jeans dan kaus berwarna hitam, Keina datang ke kantor sang suami untuk membawakan bekal makan siang.

Keina menghela napas kasar. Ia sudah biasa direndahkan seperti ini saat miskin dulu. Bahkan sampai saat ia sudah menjadi istri dari Park Jimin seseorang masih saja merendahkannya seperti ini. Dan ini sudah lewat jam makan siang, ia memerlukan waktu satu jam menuju kantor sang suami. Saat perjalanan kesini, ia sempat kena tilang oleh polisi karena hampir saja menerobos lampu merah di jalan. Ini adalah hari tersial untuknya. Salahkan supir pribadi keluarga Park yang tak bisa mengantarnya untuk pergi ke kantor, karena harus mengantarkan sang mertua. Jadilah Keina harus membawa sepeda motor untuk sampai di kantor sang suami. Lain kali ia akan minta diajari untuk menyetir mobil. Agar tidak diremehkan seperti ini.

"Kau tahu, Park Jimin yang pendek itu adalah suamiku. Kalau kau tidak percaya tanya saja sendiri." ucap Keina. Ia hendak melangkahkan kakinya namun telah terlebih dulu dihadang oleh pihak keamanan yang bertugas menjaga kantor milik keluarga Park tersebut.

Keina kesal luar biasa, ia berulang kali menghentakkan kakinya. Tak peduli jika beberapa pasang mata menatap aneh kearahnya. Rasanya ia ingin sekali menenggelamkan security yang bekerja di kantor sang suaminya kedasar laut terdalam, agar menjadi sengatan ubur-ubur sekalian.

"Kau terlihat seperti gadis idiot. Pergilah, jangan mengaku-ngaku begitu."

Keina sudah berada diambang batas kesabarannya. Ia segera mengambil ponsel yang berada dalam saku celananya. Lalu memperlihatkan foto Jimin pada security tersebut.

"Kau lihat. Aku ini istrinya, ini foto saat kami liburan ke Jeju island." ucap Keina sembari menunjukkan foto Jimin saat berada dipantai, hanya foto Jimin saja. Tak ada dirinya dalam foto tersebut. Karena Keina memang tak punya foto dirinya saat bersama dengan Jimin. Bahkan foto pernikahan keduanya pun Keina tak menyimpannya dalam ponsel.

Pria paruh baya tersebut terkekeh, tidak habis pikir dengan tingkah Perempuan yang berada didepannya ini.

Keina tak terima ditertawakan seperti ini, bagaimanapun ia sekarang telah resmi menjadi menantu keluarga Park. Ia segera menghubungi sang suami. Ia akan melaporkan tindakan kurang ajar yang dilakukan oleh pihak keamanan yang bekerja di kantor milik keluarga suaminya tersebut.

Keina semakin dibuat kesal bukan kepalang saat tak berhasil menghubungi nomor sang suami. Dengan rasa kesal yang sudah meluap-luap, ia mencoba untuk kembali menghubungi nomor sang suami.

"Ya sayang. Ada apa?" tanya Jimin dari seberang sana.

"Park Jimin. Aku tidak bisa masuk keruang kerjamu. Security di kantormu menahanku. Dia tidak percaya jika aku adalah istrimu. Aku sangat kesal, pecat saja dia." ucap Keina sembari menatap nyalang pada Pria paruh baya yang berada didepannya.

"Jadi kau sudah berada disini? Ini sudah lewat jam makan siang."

"Kau tidak tahu perjuanganku sampai kesini." ucap Keina kesal luar biasa. Namun tak ada jawaban yang ia dengar dari seberang sana. Nampak hening sekali, Jimin tak mengucapkan apapun, "Park Jimin. Jangan mengabaikanku." teriak Keina.

Keina tak mendengarkan apapun, ia menatap pada ponselnya. Teryata ponselnya mati karena kehabisan baterai. Ia tak sempat mengisi daya sebelum pergi ke kantor suaminya tadi.

My Stupid Boss 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang