19

156 21 4
                                    


Sebenarnya semalam Keina sempat menolak ajaka sang Suami untuk bercinta, mengingat paginya mereka akan kembali ke Seoul. Namun pada dasarnya Park Jimin adalah seorang Pria kelewat mesum dan kurang ajar. Jangan lupakan mulut kurang ajarnya yang penuh sekali dengan dosa. Berawal dari sebuah pelukan hangat yang ia berikan pada sang Istri. Lalu berlanjut ke tahap-tahap selanjutnya hingga sukses membuat Keina terkapar tak berdaya di atas ranjang. Dan setelah kejadian semalam yang Jimin perbuat pada Keina, lantas Pria itu tak bertanggung jawab sama sekali. Membiarkan sang Istri masih tidur diatas ranjang dengan keadaan tak berdaya dengan sebuah selimut yang menutupi tubuhnya hingga kepalanya pun nyaris tak terlihat.

Jimin terkekeh pelan ketika melihat keadaan Keina yang bisa dibilang mengenaskan itu. Ia memang sudah bertekad untuk membalas dendam karena ucapan Keina yang selalu saja menghina dirinya. Tentu saja ia merasa sakit hati pada sang Istri yang terlihat lebih membela Pria berkulit pucat yang berstatus mantan atasannya itu ketimbang dirinya.

"Keina bangun." ucap Jimin, ia naik ke atas ranjang. Mengguncang tubuh sang Istri berulang kali.

Keina menggeliat, "Aku lelah, Park." ucap Keina kesal. Tulangnya nyaris terasa patah semua karena perbuatan bejat Jimin padanya.

"Kau harus bersiap, kita akan ke Bandara sebentar lagi." ucap Jimin sembari terus mengguncang tubuh sang Istri agar segera bangun dari tidurnya yang tadinya terlihat sangat nyenyak.

Mata Keina berulang kali mengerjap, ia menatap pada Jimin yang sudah berpenampilan sangat rapi. Sedangkan dirinya masih terlihat begitu berantakan.

"Aku masih mengantuk." ucap Keina. Ia menarik selimut untuk menutupi kepalanya. Memejamkan kembali matanya, merasa tak peduli jika saja ia akan ketinggalan penerbangan setelah ini.

"Cepat bangun. Atau aku seret kau ke kamar mandi."

Keina acuh, tak peduli sama sekali. Matanya masih terpejam, walaupun rungunya masih dapat mendengar dengan jelas ucapan yang terlontar dari belah bibir sang Suami.

"Aku hitung sampai empat. Jika kau tidak segera bangun lihat saja apa yang akan terjadi selanjutnya." ancam Jimin. Seakan tak peduli dengan keadaan Keina yang terlihat begitu mengenaskan.

Keina merengek, setelahnya berucap, "Aku lelah, Jim."

Keina menurunkan selimutnya hingga dada. Jimin dapat melihat dengan jelas banyak tanda merah yang menghiasi leher sang Istri. Hasil karya yang terlihat begitu menakjubkan baginya.

"Tapi kau harus segera mandi, sayang. Nanti bisa lanjutkan tidur di pesawat."

Keina mendengus sebal, "Ambilkan aku bathrobe."

Jimin segera bangkit dari atas ranjang, melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar mandi guna mengambilkan bathrobe untuk sang Istri.

Setelahnya Jimin kembali melangkahkan kakinya untuk mendekat ke arah ranjang sang Istri. Melemparkan bathrobe tersebut tepat pada wajah Keina. Sungguh luar biasa perlakuan Jimin pada sang Istri. Setelah membuatnya nyaris patah tulang, sekarang Jimin memperlakukan Keina dengan seenaknya. Tak cukupkah balas dendamnya semalam. Hanya karena masalah Jimin yang cemburu buta pada Min Yoongi, lantas ia melampiaskan rasa sakit hatinya pada sang Istri yang tak bersalah sama sekali.

"Kau sangat menyebalkan, Park." sinis Keina. Ia menatap sengit kearah sang Suami. Merasa tak terima atas perlakuan Jimin padanya.

"Cepat mandi. Atau aku akan meninggalkanmu di hotel ini."

Keina mendengus lantaran merasa sangat kesal. Mulutnya berkomat-kamit menyumpah serapahi Jimin.

"Semoga setelah ini kau dikutuk menjadi semakin pendek karena perlakuan kurang ajarmu." ucap Keina sembari menatap tajam kearah Jimin yang masih berdiri di samping ranjang.

My Stupid Boss 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang