Keina merasa begitu bahagia tatkala Chan Yun dan suaminya kini sudah menunggunya di ruang tamu. Ia merasa amat senang karena bisa pergi jalan-jalan bersama dengan sahabatnya. Sungguh hal seperti ini adalah momen yang begitu ia nantikan. Pasalnya Jimin selalu saja mengurungnya di dalam rumah. Pria itu banyak sekali melarangnya melakukan ini dan itu. Tentu saja berada di dalam rumah adalah hal yang begitu membosankan bagi Keina.
"Aku sudah siap." ucap Keina sembari tersenyum. Memperlihatkan bahwa kini dirinya tengah merasa begitu bahagia. Padahal Chan Yun dan suaminya hanya mengajaknya pergi jalan-jalan.
"Apa benar kau sudah izin kepada suamimu?" tanya Namjoon pada istri dari sepupunya tersebut. Jika saja ini bukan keinginan dari istrinya yang tengah hamil. Namjoon pasti tidak akan berani mengajak Keina pergi jalan-jalan bersama dengan istrinya. Karena ia tahu bahwa Jimin sangat posesif terhadap istrinya. Apalagi ketika Keina tengah dalam keadaan hamil besar seperti ini.
Keina mengangguk, "Jimin bilang tidak apa kok. Dia mengizinkanku. Jadi ayo kita pergi sekarang." ucap Keina penuh semangat.
Tentu saja yang dikatakan oleh Keina barusan adalah sebuah kebohongan semata. Bahkan ia belum meminta izin pada Jimin jika Chan Yun dan suaminya mengajak dirinya untuk pergi jalan-jalan bertiga. Jika ia mengatakan pada Jimin akan pergi bersama dengan sahabatnya, ia yakin sang suami tidak akan pernah mengizinkannya. Padahal ia sudah sangat merasa bosan berada di rumah.
"Nyonya muda apa benar kau sudah meminta izin pada Tuan muda Park?" tanya Bibi Choi yang sedari tadi masih setia berada di ruang tamu. Ia merasa tidak yakin jika sang Tuan muda memberikan izin pada Keina untuk pergi keluar meskipun itu bersama dengan sahabatnya.
"Jimin sudah memberiku izin." ucap Keina.
Chan Yun tersenyum, "Aku sangat senang karena suamimu memberikan izin." ucap Chan Yun.
Awalnya Chan Yun mengajak Sona untuk pergi jalan-jalan bersama dengannya. Hanya saja Perempuan itu kini tengah sibuk mengurusi Butik milik mertuanya. Sona mengatakan padanya lewat sebuah pesan jika saja dirinya tidak dapat menerima ajakan Chan Yun untuk pergi jalan-jalan karena pesanan di Butik sedang banyak. Alhasil, Chan Yun jadi harus mengajak Keina. Meskipun ia sendiri tahu jika saja suami dari sahabatnya ini sangat posesif dan selalu melarang Keina untuk pergi keluar rumah tanpa adanya Jimin.
"Aku ingin sekali pergi ke wahana bermain dan naik roller coaster seperti saat kita masih lajang dulu." ucap Keina sembari tersenyum. Ia membayangkan dapat kembali naik roller coaster bersama dengan Chan Yun dan Sona seperti beberapa tahun yang lalu.
Manik Namjoon spontan membulat. Merasa tak percaya dengan apa yang baru saja keluar dari belah bibir istri dari sepupunya tersebut. Bagaimana bisa Keina berpikiran ingin pergi ke wahana bermain dan naik roller coaster disaat perutnya tengah membesar seperti sekarang ini. Sungguh luar biasa ekstrem pikiran dari istri sepupunya tersebut.
"Aku ingin ke kedai ice cream. Kau mau, kan?"
Keina mengangguk, "Tentu saja. Aku mau makan banyak ice cream."
Chan Yun tersenyum tatkala melihat bagaiman Keina yang begitu bersemangat karena akan pergi makan ice cream bersama dengannya.
Namjoon tidak punya pilihan lain selain mengajak Keina untuk pergi bersama dengannya. Istrinya ingin sekali keluar bersama, menikmati waktu hanya untuk sekedar mengobrol dan memakan ice cream. Permintaan yang begitu sederhana. Tidak mungkin Namjoon menolaknya. Pasalnya ia ingin selalu membuat sang istri merasa bahagia. Karena kini Chan Yun tengah mengandung buah hatinya. Jadi apapun yang diinginkan oleh Chan Yun ia akan berusaha untuk mewujudkannya.
