Sona yang sempat tidur dengan sangat nyenyak, kini merasa terusik dengan pergerakan yang ia rasakan pada lehernya. Ia merasa ada sesuatu yang basah dan hangat berulang kali menempel pada lehernya. Matanya masih terpejam dengan sangat erat. Lagipula alarm yang ia pasang di ponselnya belum berdering. Itu pertanda jika ia harus tetap melanjutkan tidur. Karena bangun terlalu pagi akan membuatnya mengantuk di siang hari.
Sona mencoba untuk abai atas apa yang ia rasakan pada lehernya. Namun, semakin lama ia mulai merasakan gigitan-gigitan kecil pada lehernya. Manik indahnya seketika terbuka lebar setelah sadar jika yang sesuatu yang basah dan hangat yang kini tengah menempel pada lehernya adalah bibir laknat dari suami berkulit pucat nya. Ini masih begitu pagi dan Yoongi sudah berani berbuat mesum padanya.
"Yakk. Apa yang kau lakukan?"
Teriakan maut sang istri sukses membuat Yoongi menjauhkan wajahnya dari leher sang istri.
"Hanya ingin berbuat romantis di pagi hari." ucap Yoongi dengan raut datarnya.
Bukankah ini yang diinginkan sang istri. Sona terlalu sering menonton drama di televisi. Akhirnya Perempuan itu berharap suaminya dapat romantis seperti Pria yang ada di dalam drama yang sering ditontonnya. Yoongi sering memergoki sang istri yang sedang sangat fokus melihat pasangan di dalam drama yang sedang berciuman. Ia hanya ingin mempraktekan adegan yang ada di dalam drama yang sering di tonton oleh istrinya.
Sona mendudukkan dirinya di atas ranjang, ia sedikit menjauhkan tubuhnya dari sang suami. Takut jika Yoongi akan berbuat macam-macam padanya di pagi hari begini dan berkahir dirinya yang kesulitan berjalan saat pergi ke Butik milik mertuanya nanti. Ia sama sekali tidak berharap mendapat sentuhan dari suaminya. Seharusnya Yoongi paham akan hal itu. Di pagi buta begini ia hanya ingin tidur dengan tenang tanpa gangguan dari siapapun.
"Romantis katamu? Kau barusan berbuat cabul padaku." ucap Sona yang merasa tidak terima atas apa yang baru saja dilakukan oleh Yoongi padanya.
Helaan napas berat keluar dari belah bibir tipis Yoongi, "Tidak ada suami yang berbuat cabul kepada istrinya. Kau ini istriku. Jadi terserah aku ingin berbuat apapun pada tubuhmu." ucap Yoongi.
Sona menatap jam yang menggantung pada dinding. Waktu menunjukkan pukul lima pagi. Seharusnya setengah jam lagi ia terbangun karena bunyi alarm dari ponselnya. Waktu setengah jamnya untuk tidur terbuang sia-sia karena perilaku kurang ajar yang dilakukan Yoongi padanya.
"Kau menciumi leherku tanpa izin dariku terlebih dulu."
"Aku hanya ingin bersikap romantis seperti di Pria di drama. Bukankah di dalam drama seorang suami membangunkan sang istri dengan cara mencium pipi dan bibirnya. Aku hanya ingin mempraktekannya saja."
Sona berdecak sebal, "Pipi dan bibir. Tapi kau malah mencium dan menggigiti leherku."
"Aku hanya mencoba untuk berbeda saja dari Pria yang ada di drama tersebut. Yang penting sama saja, kan? Aku membangunkan mu dengan cara dicium."
"Kau tidak lihat ini masih jam lima. Aku biasanya bangun pukul setengah enam."
"Kita bisa menggunakan waktu setengah jam untuk mandi bersama. Bukankah itu hal yang romantis?"
Sona berdecak sebal, "Kau pasti akan memperkosaku di dalam kamar mandi saat kita mandi bersama nanti."
Yoongi merasa tidak terima atas tuduhan yang Sona layangkan terhadap dirinya. Bagaimana bisa Sona berkata dengan seenaknya seperti itu. Lagipula keduanya telah menikah. Tidak ada seorang suami yang memperkosa istrinya.
"Apa-apaan kau ini? Tidak ada suami yang memperkosa istrinya. Kalau pun aku menghujam mu di kamar mandi nanti itu bukanlah sebuah pemerkosaan."
Sona menutup kedua telinganya menggunakan telapak tangannya. Telinganya sudah terlalu sering mendengarkan ucapan mesum yang keluar dari mulut suaminya.