"Sona. Tolong kau benarkan dasi ku." ucap Yoongi pada sang istri yang kini tengah menata makanan di atas meja makan. Ada sedikit perubahan dalam diri Sona. Setidaknya hal tersebut membuat Min Yoongi merasa bahagia. Meskipun keduanya masih kerap kali bertengkar, tapi Sona yang awalnya selalu bersikap bar-bar kini jadi begitu perhatian padanya. Entah apa yang telah terjadi dengan gadis cantik tersebut, yang jelas Min Yoongi merasa senang.
Sona tersenyum tatkala makanan sudah tertata rapi di atas meja makan. Lantas ia mengalihkan atensi sepenuhnya pada sang suami yang kini tengah berusaha memperbaiki simpul dasinya.
"Bukankah kau biasanya memakai dasi sendiri? Kenapa sekarang tidak bisa?" tanya Sona sembari mengulurkan tangannya untuk menyimpulkan ulang dasi sang suami.
Yoongi menggeleng, "Tidak serapi saat kau yang memakaikannya. Aku lebih suka kau yang memasangkannya untukku." ucap Yoongi dengan sebuah senyuman yang terpatri pada belah bibirnya. Entah kenapa berada dalam posisi sedekat ini dengan Sona membuat jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Apa ia mulai mencintai gadis bar-bar yang kini telah berstatus sebagai istrinya ini. Wajar bukan jika suami mencintai istrinya. Tapi tolong ingatkan Min Yoongi jika pernikahan keduanya hanyalah sebuah pernikahan kontrak.
Hari demi hari telah mereka lewati bersama. Mungkin dulu Sona selalu memungkiri akan perasaannya sendiri. Tapi saat ini, ia telah mencoba berdamai dengan hatinya. Jujur saja kini rasa cinta mulai tumbuh di hatinya. Berada di dekat Min Yoongi membuatnya merasakan nyaman. Meskipun kerap kali keduanya bertengkar karena hal sepele. Tapi jika ia tidak melihat wajah Yoongi sehari saja rasanya ia begitu merindukan sosok Pria menyebalkan yang kini telah berstatus sebagai suaminya tersebut. Pernah Yoongi tidak pulang, Pria itu menghabiskan waktu semalaman berada di sebuah Club. Sona ingin sekali menghubungi sang suami untuk menyuruhnya pulang, tapi rasa gengsi lebih mendominasi.
"Sudah selesai." ucap Sona.
Yoongi terdiam sejenak, menatap bagaimana saat ini sang istri yang tengah tersenyum. Dalam jarak yang begitu dekat seperti ini kadar kemanisan Sona semakin bertambah. Kecantikan Sona terlihat begitu natural tanpa make-up tebal yang menghiasi wajahnya. Gadis itu cantik karena kesederhanaannya.
"Kau cantik hari ini dan aku suka."
Ucapan itu tiba-tiba saja terlontar dari belah bibir Min Yoongi tanpa bisa ditahannya. Jujur saja ia begitu mengangumi sosok yang berada dihadapannya kini.
Selama menjadi istri kontrak dari Pria dingin seperti Min Yoongi, Sona tak pernah sekalipun mendapatkan sebuah pujian dari bibir tipis sang suami.
"Apa tadi kepalamu terbentur dinding?" tanya Sona dengan kedua pipi yang bersemu merah. Hatinya berbunga-bunga saat ini. Tapi gengsinya sebagai seorang Perempuan cukup tinggi.
Yoongi mengernyit, "Apa maksudmu?" tanya Yoongi tak mengerti.
"Kau memujiku. Tak biasanya kau seperti ini. Apa tadi kepalamu sempat terbentur dinding?"
Yoongi menghela napas kasar, "Kenapa kau menyebalkan sekali? Aku berkata jujur padamu. Tapi jawabanmu malah menyebalkan begitu."
"Sebelumnya kau tidak pernah memujiku. Tapi baru saja kau mengatakan aku cantik. Seorang Min Yoongi mengatakan Lee Sona cantik. Aku kan jadi curiga."
"Marga mu Min, sudah bukan Lee lagi. Ingat itu."
Sona terdiam cukup lama. Jantungnya semakin berdegup dengan sangat kencang di dalam sana. Entah kenapa ia merasa begitu bahagia dengan ucapan yang baru saja keluar dari belah bibir sang suami.
"Yoongi-ah. Ayo kita sarapan. Setelah ini kita harus berangkat bekerja, kan." ucap Sona.
Berada di dekat Min Yoongi seakan membuat jantungnya ingin meledak detik ini juga. Tapi jika berada jauh dari Min Yoongi rasanya ia begitu merindukan sosok Pria berkulit pucat ini. Perasaan macam apa yang dirasakan oleh Sona saat ini. Bagaimana jika cintanya pada Yoongi bertepuk sebelah tangan. Ia jelas tahu bagaimana sikap asli seorang Min Yoongi. Pria itu suka sekali mempermainkan hati Wanita.
