𝐁𝐮𝐭𝐭𝐞𝐫𝐟𝐥𝐲

1.2K 100 8
                                    

Kupu-kupu konon katanya bila datang ke rumah menandakan akan ada tamu yang datang.

Aku tidak begitu percaya sih sampai saat itu semua berubah.

Seekor kupu-kupu terbang diatas langit-langit rumah sepasang suami istri yang bernama Taufan(suami) dan Gempa(istri).

"Kau suka dengan kupu-kupu sampai memandangnya seperti itu?"tanyaku pada istriku tercinta.

"Wah akan ada tamu ni"ucap istriku sambil tersenyum.

"Tau darimana?"tanyaku penuh selidik.

"Ada deh udah siap-siap sana"titah istriku padaku dan aku hanya menurut.

Selesai mandi kulihat istriku tengah menyiapkan berbagai macam jenis makanan dia hanya akan serajin ini bila ada tamu saja.

"Jadi benar akan ada tamu?"tanyaku lagi dan istriku kembali tersenyum.

"Iya makanya bersiap gih yang rapi ya"

Aku mengangguk semangat lalu pergi ke kamar dan bersiap-siap.

"Ternyata aku memang tampan ya"gumamku sambi menirukan adikku yang narsis(Solar) didepan cermin.

Aku jadi malu karena dulu selalu mengatakan ia begitu narsis padahal itu turunan dariku.

Aku segera keluar mencari sosok tamu yang dibicarakan istriku.

"Tamunya belum datang?"tanyaku dan istriku kembali tersenyum dia banyak senyum hari ini mungkinkah hari ini hari kebahagian baginya.

"Sudah kok"jawabnya aku celingak-celinguk mencari tamu yang dibilang istriku.

"Mana kenapa aku tidak melihatnya?"tanyaku lagi.

"Disini"ucapnya tersenyum sambil memberikanku sebuah kota persegi kecil.

"Apa ni padahal ultahku masih lama loh"ucapku masih dengan wajah kebingungan.

"Buka aja"

"Sekarang"ucapku dan dia mengangguk aku segera membukanya jantung ku berpacu dengan cepat didalamnya terdapat sebuah alat pendeteksi kehamilan positif serta sebuah surat aku segera membuka surat tersebut lagi2 jantung ku kembali berpacu dengan cepat.

"Benarkah"ucapku tidak pasti istriku hanya tersenyum lalu mengusap perutnya dengan lembut.

Sampai saat itu aku akan menjadi seorang ayah tidak lama lagi hanya delapan bulan lagi papa tidak sabar bertemu denganmu nak.

*****

~Cling~ ~Cling~ ~Cling~

Aku memandang hp yang  berbunyi lalu mengangkatnya.

"Katanya gak lembur"ucap istriku dengan suara yang kesal.

"Ah maaf tadi ada tugas tambahan dari atasanku tidak mungkin aku menolak kan"ucapku meminta pengertian terdengar suara helaan nafas.

"Ini sudah ke tiga kalinya kau berjanji merayakan ultah anak kita bersama tapi sekali lagi kau menghancurkan harapannya"ucapnya dengan nada kecewa rasa bersalah dihatiku mulai menjalar.

Hari ini adalah hari ulang tahun anak kami yang ketiga tahun aku memberinya nama yang mirip dengan kakakku yang sudah lama pergi(Petir)yakni Halilintar.

"Maaf"cicitku hampir tidak terdengar.

"Urusi saja kerjamu"ucapnya kemudian mematikan panggilan.

*****

Aku pulang kerumah secepatnya mendapati istriku menangis sesenggukan dengan Solar adikku yang berusaha menenangkannya ada apa sesuatu telah terjadi saat aku tidak ada.

"Mama jangan nangis kan ada Lintar"ucap putraku menenangkan mamanya aku tersenyum memandanginya.

"Sudahlah kak ikhlasan saja dia"ucap Solar masih setia mengusap bahu istriku.

"Ini salahku Sol seharusnya aku tidak menelponnya jadi dia tidak akan pergi"

"Ini bukan salah kakak itu memang salahnya siapa suruh tidak menepati janji"ucap adikku kesal siapa sih yg mereka maksud kenapa aku jadi tidak mengerti apa ada yang dirahasiakan oleh istriku.

"Ini salah Lin karena Lin pengen ngerayain ultah bareng Papa jadi Papa pergi"ucap putraku sekali lagi lalu istriku memeluknya dengan erat.

Aku tidak mengerti dengan ucapan putraku kenapa dia bilang aku pergi.

Sekelebat bayangan memori memasuki otakku aku tersenyum kemudian menangis.

"Maaf masa anda sudah selesai"ucap seseorang dengan aura Aquamarine (Ice).

"Seharusnya kami sudah menemukanmu tapi sulit karena kemalasan seseorang"ucap yang lainnya kesal kali ini dengan aura orange(Blaze).

Aku menatap keluargaku selamat tinggal semuanya maaf sudah membuat kalian sedih selamat ulang tahun Lintar walau telat Papa menyayangimu.

"Ma,Papa baru saja mengucapkan selamat ulang tahun padaku"ucap putraku membuatku tambah tersenyum dengan lebar.

End

Jika aku memiliki kesempatan Hidup sekali lagi aku ingin sekali membahagiakan kalian dan tidak akan kubiarkan air mata menetes Dimata kalian.
~Taufan~

BoBoiBoy Story Elemental (Tuntas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang