Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
********
"Hai kau murid baru ya? Kenalkan namaku Taufan"
"Namaku Lintang"ucap pemuda itu sendu.
Taufan baru pertama kali melihat orang sepertinya tatapan sendunya sekali seperti orang memiliki banyak sekali masalah.
"Apa kau baik² saja?"
"Iya terima kasih"
Bukannya apa Taufan itu punya kemampuan khusus bisa mengetahui sikap seseorang hanya dalam sekali pandang saja.
Besar nanti Taufan juga ingin menjadi psikologi walau sebenarnya ia tidak tertarik ke bidang itu kakak sepupunya Beliung mengatakan jika ia memiliki kemampuan yang menjurus ke bidang psikologi jadi Taufan harus masuk kesana walau tidak ada paksaan.
Taufan sendiri memiliki masalah sekarang ia kehilangan abangnya beberapa tahun yang lalu sampai sekarang polisi,detektif swasta pun sudah menghentikan pencarian karena abangangnya menghilang tanpa jejak.
"Hei!"
"Eh maaf apa aku melamun ya hehe"
"Tidak juga bel sudah berdering dari tadi dan anak itu terus saja memanggilmu kemudian dia pergi karena jengah kau tidak dengar"
"Itu pasti Blaze, aku pergi dulu terima kasih Lintang"
********
"Aku memiliki perasaan kalau dia adalah Halilintar!",Taufan.
"Berhentilah berharap Taufan kau tidak ingat polisi bilang apa dia sudah tidak ada atau pun sudah tewas",Ice.
~Brak~
"Tapi bagaimana jika dia masih hidup akan kubuktikan dia masih hidup",Taufan*pergi ke kamar*
"Dia kenapa sih",Solar.
"Ya kau tau ada murid baru namanya Lintang dan mirip sekali dengan Halilintar itu makanya dia seperti itu", Gempa*membantu Blaze yang tersedak*.
"Duri dimakan jangan di--
-Duri pergi tanpa menghabiskan makanannya-
"Mainkan",Gempa.
-Solar memutar bola mata jengah-
"Ice kau menangis!",Gempa.
"Tenang saja Gempa dia memang selalu menangis jika ia berbicara tidak sama dengan perasaannya,Tenang lah Ice semua akan baik² saja",Blaze.
"Bicara tidak sesuai hati",Solar*swedrop*.
********
Taufan menghela nafas baru saja ia semangat ingin bertemu dengan Lintang tapi hari ini dia tidak masuk sekolah.
