Halilintar duduk mengadahkan tangannya ke dagu menatap semua keributan yang dibuat oleh saudara-saudaranya.
Entah mengapa akhir-akhir ini ia malas sekali marah walau saudara-saudaranya membuat masalah.
Ia kemudian mengarahkan tangannya ke pipi menutup matanya sejenak.
Lalu saat ia membuka mata suasana menjadi sunyi dan terdapat banyak hadiah didepannya.
Halilintar membaca surat didepannya, dan ia yakin sekali bahwa Gempa lah yang membuat surat tersebut karena terlihat kreatif sekali.
Halilintar tersenyum lalu menggeleng kan kepalanya emang ada hari Abang sedunia mereka terlalu mengada-ada.Tapi Halilintar tidak marah sudah sering Gempa menegurnya untuk memarahi trio trouble maker jika menganggu dirinya tapi ia hanya menghela nafas dan tersenyum.
Halilintar hanya menatap hadiah didepannya tanpa ada niatan sedikit pun untuk membukanya.
"Fyuuuh"
Halilintar menatap jam beberapa saat lagi ada seseorang yang akan menjemputnya.
"Bolt belum bersiap lagi?"marah seseorang pada Halilintar.
"Maaf tok Bolt tadi melamun"
Tok aba menggeleng lalu menghela nafas dan mengusap puncak kepala cucu pertamanya itu.
"Apa yang Bolt pikirkan?"
"Bolt hanya memikirkan apa kah Bolt akan melihat hari esok"
Tok aba melihat cucunya tersebut dengan pandangan sendu.
Beberapa bulan ini kondisinya semakin memburuk setelah didiagnosa mengidap suatu penyakit yang berbahaya dan apakah saudara-saudara nya tau tentu saja tidak semuanya tersembunyi dengan aman bila Halilintar yang menyembunyikannya.
Tetapi cucunya itu keras kepala dan tetap menjalankan misi walau setelahnya ia drop dan harus dirawat dirumah sakit untuk beberapa hari lamanya.
Hari ini pihak rumah sakit memutuskan untuk mengoperasi cucunya itu karena penyakitnya sudah bertambah parah.
Namun cucunya itu tetap saja bertahan dan tersenyum walau ia tau cucunya itu sedang kesakitan.
"Bolt akan baik-baik saja itu pasti"
"Semoga saja"
*****
"Bagaimana kondisi cucu saya?"tanya tok aba.
"Kondisi cucu atok saat ini sangat lah kritis kita hanya bisa berharap sebuah keajaiban datang padanya",dokter.
"Bolt kamu harus kuat dulu kamu berjanji ingin melindungi orang yang kamu sayang"
"Kalau begitu kami permisi dulu",dokter.
Beberapa jam yang lalu operasi Halilintar telah berlangsung operasinya berhasil 80% saja karena kondisi Halilintar tidak stabil dan menyebabkan ia kritis.
Tok aba memandang cucunya itu dari pembatas kaca untuk sementara waktu cucunya itu tidak boleh dijenguk oleh siapa pun termasuk keluarganya sendiri.
Hati tok aba teriris melihat hal itu cucunya itu yang paling kuat tapi harus mengalahkan sejumlah rasa sakit yang menyebabkan ia lemah.cucunya itu kuat buktinya 3 tahun ini cucunya itu kuat menghadapi penyakitnya walau sering cuci darah dan memakan bermacam obat-obatan pahit.
Bolt nama panggilan yang atok berikan padanya artinya baut sama seperti baut Halilintar itu penyangga kehidupan bagi saudara-saudaranya apa pun yang terjadi Halilintar akan tetap bertahan walau itu menyakitinya bukankah Halilintar kuat.
"Abah!"
Tok aba menoleh ke arah orang yang memanggilnya lalu kembali melihat ke arah sosok Halilintar dari balik kaca.
"Tenang saja Bah,Lin itu kuat dia pasti akan sembuh",Amato.
"Aku tau cucuku itu kuat,Bolt itu kuat"
*****
"Dia bahkan tidak membuka hadiahnya",Blaze(kesal dan marah).
"Mungkin bang Lin sibuk",Solar(mencoba membela).
"Sesibuk-sibuknya orang pasti memiliki kesempatan untuk membuka sebuah hadiah",Taufan (memegang hadiah ia buat dengan susah payah).
"Ayolah bang Lin selama ini juga sibuk sekali menjalankan misi bukan",Ice.
"Entahlah kupikir dia jarang menghabiskan waktu bersama kita",Duri.
Solar memandang kakaknya itu akan sangat mengerikan jika Duri yang marah.
Duri kemudian berdiri dan berjalan ke sesuatu tempat.
"Aku pernah mendengar jika marah tandanya sayang tapi akhir² ini bang Lin tidak pernah marah berarti dia tidak menyayangi kita lagi,"Duri(membuang hadiah yang ia buat ke tong sampah dalam rumah lalu pergi ke kamarnya).
Nah kan benar kakaknya itu kalau marah mengerikan.
~Bersambung~
KAMU SEDANG MEMBACA
BoBoiBoy Story Elemental (Tuntas)
Hayran KurguDaftar Cerita Lengkap! Kisah para Boel dari mulai happy, funny sampai angst sekali pun ada di sini. Happy Reading