I Not Affraid Oke 2

666 82 9
                                    

Spesial request
MwildanFawaiz

Tetap enjoy

******

"Hahahaha kau takut ya"

"Sudah kubilang aku tidak takut"

"Kalau begitu coba pegang"

Halilintar terdiam menatap balon digenggaman gadis tersebut.

"Dasar penakut"

"Aku tidak takut tau"

"Besok hari ulang tahunku semua orang harus memegang balon saat menyanyikan lagu ultah padaku"

"Kenapa harus?"

"Karena aku suka balon bye"*pergi*.

Halilintar menunduk bagaimana ia menjalankan hari esok.

******

"Assalamualaikum aku pulang--ATOK"

"Ha dah pulang cucu atok?"

"Gak tok cuma lagi ngingat rumah aja takut salah rumah"

"Kamu bisa aja Lin,jadi kenapa bergadang?"

Halilintar diam enggan menatap adiknya.

"Kau takut sama balon ya?",Taufan.

"Diamlah", Halilintar.

"Aaii sejak kapan cucu atok takut dengan balon"

"Alah waktu ultah umur 5 tahun dia ada sedikit insiden semenjak saat itu ia takut balon",Gempa.

"Bocor", Halilintar.

*****

Halilintar menatap pasir ia yang pijak saat ini.

Lalu mata Halilintar menatap sebuah benda yang melayang dan berhenti didepannya.

Halilintar hendak mundur tapi melihat benda tersebut tidak bergerak membuat Halilintar bingung.

Seolah-olah balon tersebut ingin berkomunikasi dengannya.

Halilintar menghela nafas lalu mengambil tali yang menjadi pengikat balon.

Halilintar memejamkan matanya takut benda tersebut akan meledak namun nyatanya benda itu tidak meledak malainkan sudah berada di depan wajah Halilintar.

"Ternyata tidak buruk juga"

Halilintar menggenggam balon tersebut dengan erat.

~Dor~

Halilintar mengerjapkan matanya beberapa kali dan anehnya ia malah tersenyum.

"Hahaha apa yang selama ini kutakuti sebenarnya hanya ledakan yang bahkan tidak berbahaya sama sekali"

*****

"Bang Gem aku balon"

"Srupp"

"Hah?"

"APA!!!"

"Wait minite you not affraid balon",Solar.

"Yes of course", Halilintar.

Taufan dan Blaze saling berpandangan lalu pingsan.

"Sepertinya ada yang sudah mengalahkan rasa takutnya",Ice.

"Benar",Gempa.

******

Halilintar terus memperhatikan pintu kelas namun sampai guru masuk pun gadis yang ditunggu² Halilintar tak kunjung datang.

Saat pulang sekolah Halilintar berinisiatif untuk bertanya tentang gadis tersebut pada gurunya.

"Buk guru saya mau tanya dimana ***** dia tidak kelihatan dari tadi"

"Oh dia tidak sekolah karena sakit sekarang dia dirawat dirumah sakit"

"Benarka terima kasih kalau begitu"

******

"Ternyata temennya setan bisa sakit juga ya",Ice.

"Eh beruang kutub lu kira gue udah mati apa?",Fang.

"Santai Fang entar jahitannya lepas pada berojol semua dah tu usus lu",Taufan.

"Lagian niat jenguk gak sih pada gak bawa apa² lagi",Fang.

"Sebenarnya tadi bawa tapi dimakan sama Gopal",Solar.

Hari ini Halilintar dan kakak²nya mengunjungi temen mereka yang baru saja melakukan operasi usus buntu.

Halilintar hanya diam menatap candaan kakak²nya lalu menatap keluar tak sengaja menatap seseorang yang begitu ia kenal dan langsung keluar.

*****

"Hai"sapa Halilintar ia membawa sebuah balon ditangan kirinya.

"Ternyata kamu memang gak takut sama balon ya?"

"Iya nih buat kamu selamat ultah tahun", Halilintar.

"Makasih aku suka balon volkadot"

"Ya aku juga suka menarik begitu"

Mereka berdua kemudian berbicara sambil sesekali tertawa bersama.

"Kayaknya lu pada bakal cepat punya adik ipar",Fang.

"Eh Fanggo jangan sekata² lu mau gue getuk pakai panci kepala lu",Gempa.

"Astaga adik kita udah besar ternyata 🤧",Taufan*terharu*.

"Ya ampun itu gak bakal lama",Solar.

"Kenapa?",Duri.

"Gadis itu terkena kanker darah stadium lanjut jadi dia harus pergi untuk mengobatinya diluar negeri",Solar.

"Yah berarti Halilintar bakal pisah dong",Duri.

"Oh cinta bertepuk sebelah penyakit", Taufan.

"Jangan Ngadi² lu Muson",Gempa.

Tamat

Udah gitu aja bingung alur ceritanya bagaimana

Maaf kalau kurang bagus
Ini aja mikirinnya hampir meledak dibaca cuma 2 detik😐.

BoBoiBoy Story Elemental (Tuntas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang