𝐊𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐁𝐚𝐝𝐚𝐢 𝐈𝐈𝐈

776 99 19
                                    

"hiks..hiks maafkan aku Halilintar sadarlah", Boboiboy*mulai menangis*.

Semua menatap Boboiboy dengan prihatin.

"Hari tu Taufan sekarang kau pula jangan tinggalkan aku lagi hiks...hiks.."

"Sudah tuan cukup aku tidak papa", Halilintar*kembali bangun dengan tubuh yang sehat bugar*.

"Apakah, lukamu sudah sembuh?", Boboiboy.

"Aku ini kuasa mana mungkin bisa terluka itu tadi cuma biar kau sadar saja", Halilintar*dengan tampang tidak bersalah*.

"Betuah punya kuasa", Boboiboy*marah² gak jelas*.

"Lagian siapa suruh tidak mengikuti rencana awal malah membangkitkan reverse lagi", Halilintar.

"Maaf", Boboiboy.

"Sudahlah,lupakan hal itu sekarang fokus kembali pada keinginan kita", Halilintar.

"Baguslah kau sudah sadar Boboiboy", Kuputeri*tersenyum ke arah Boboiboy*.

"Yang mulia dia nyerang kamu loh",Mariposa.

"Kami kesini ingin mengambil kembali kuasa Taufan", Halilintar*to the point*.

"Hei itu tid--",Mariposa.

"Aku tau kau menyerap keseluruhan kuasa Taufan seharusnya kau hanya menyerap sebagian dan itu sudah cukup untuk membangkitkan kuasa beliungmu jangan serakah", Halilintar*menatap tajam ke arah Kuputeri*.

"Tapi kan kuasa elemental angin sudah dimiliki Kuputeri sejak lama", Mariposa.

"Sudah Mariposa ini juga salahku ", Kuputeri*mendekat ke arah Boboiboy dan Halilintar*.

"Maafkan saya ratu Kuputeri jangan penjarakan saya", Boboiboy.

"Tidak,aku tidak akan memenjarakan mu karena ini sebagian adalah salahku juga",Kuputeri.

"Seperti yang dikatakan Halilintar aku mengambil keseluruhan kuasa Taufan hingga tidak tersisa di dirimu jadi ini sebagian ku kembali kan padamu", Kuputeri*mengeluarkan sejumlah serbuk angin warna biru dan mengarahkan nya ke Boboiboy*.

Lalu dijam Boboiboy perlahan² lambang kuasa angin mulai muncul.

"Tapi maaf sepertinya kuasa anginmu harus berusaha kembali untuk mendapatkan kuasa tahap keduanya",Kuputeri.

"Tidak masalah ada Yaya semua beres", Halilintar*berbicara tanpa beban*.

"Ah terima kasih Kuputeri", Boboiboy*memeluk Kuputeri membuat Panglima berlima menatap tajam*.

"Tidak papa dia hanya memeluk lagipula dia sudah sadar", Kuputeri.

"Ya tapi dia menghancurkan sebagian wilayah kekuasaan kita",ketua panglima berlima.

"Ooooh"

Halilintar menatap sekitar kemudian menggeleng dan masuk kembali ke jam kuasa Boboiboy.

"Eh Halilintar lari dari tanggung jawab woi", Boboiboy*marah² gak jelas*.

*****

"Taufan"

"Taufan"

"Woi angin topan"

"Angin Muson"

"Ugh"

"Akhirnya sadar juga"

"Dimana aku dan kenapa kau ada disini Halilintar?"

"Kau sudah kembali sesuai janjiku waktu itu aku pasti akan membawamu kembali"

"Ooooh ternyata kau bisa so sweet juga ya Lintar"

"Diamlah"

"Hahahaha"

"Selamat datang kembali Muson"

"Terima kasih"

"Dasar angin"

"HEI KAU MELEDEKKU KARENA AKU HARUS MENGULANG UNTUK MENDAPATKAN KUASA TAUFAN KU KEMBALI BUKAN"

"Kalau iya kenapa"

"Dasar gledek"

~Srriiing~

Tubuh Halilintar perlahan-lahan menghilang dari dimensi Taufan seperti nya ia kembali ke dimensi miliknya karena sudah selesai menyapa Taufan kembali.

"Dasar sebenarnya dia itu terbuat dari apa sih"

"Tapi terima kasih Halilintar"

******

"Ampunkan Boboiboy saya khilaf",Boboiboy.

"Hukum saja dia laksmana",Gopal.

"Memang lah kau Gopale", Boboiboy.

"Dey kamu menyerang seorang ratu kamu akan dihukum selama satu bulan"

"Tidaaaak"

Blaze : kasian tuan.
Ice : biarin itu salah dia juga.
Duri : duri kasian.
Solar : gak usah kasian siapa suruh gak ngikutin rencana awal.
Angin : kalian kok jadi kejam ya.
Blaze : yang cuma tahap 1 diam ya.
Angin : sialan lu Blaze.
Halilintar : tenang aja udah aku pesanan biskuit Yaya 5 bungkus, sama susu sapi jantan dari Probe.
Angin : sialan kalian semua kalian ingin membunuhku.
Ice : gak juga kami cuma pengen kau mendapatkan kembali kuasa tahap keduamu.
Angin : tapi gak gitu juga kali.

Semua menatap Angin dengan seringai mereka.

Angin : kalian gak benaran kan.

Besoknya Angin dipaksa makan biskuit Yaya sampai 7 bungkus dan benar saja angin kembali mendapatkan kuasa tahap keduanya.

End

BoBoiBoy Story Elemental (Tuntas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang