Spesial Request
MwildanFawaiz********
Terlihat sosok berbaju merah terus berlari dikelilingi percikan petir merah di seluruh tubuhnya.
"Itu dia tangkap!!"
"Igh"
Saat ia hampir tertangkap sebuah pedang Halilintar membasmi seluruh musuhnya.
Semua musuhnya pun tak sadarkan diri seketika.
"Siapa kau?"
"Rizaldi 097"*menunjukkan sebuah angka*.
"Dan kau", Rizal.
"Halilintar 088"
"Aku rasa hanya kau yang tersisa di gugusmu?"
"Emang kau sendiri?"
"Aku masih punya satu temen gugus dia YN 093"
"YN nama macam apa itu?"
"YN itu singkatan tapi dia tidak mau memberitahukan arti singkatan itu"
"Kalian ayo maju!!",YN
*******
Mereka sedang bersembunyi Halilintar merenung ia melihat sendiri adik²nya yang mengikuti permainan konyol ini tewas secara tidak manusiawi.
Tanggungan hidup yang ia terima dari ayahnya menyebabkan ia harus menanggung semua utang ayahnya yang mencapai hampir 1M.
Ia hanya punya waktu sekitar 1 bulan dengan mengikuti game ini dia pikir akan kembali membuatnya hidup tanpa masalah sama sekali tapi ia malah mendapatkan lebih dari itu.
"Hai fokus!!"
Halilintar tersentak kemudian melihat segerombolan pemuda menodongkan senjata tajam padanya.
Mereka adalah gugus 1-10 memiliki senjata andalan berupa kekuatan senjata yang tidak terkalahkan.
Rizal mengeluarkan pistolnya dan menembak para pemuda tersebut.
Permainan ini terdiri dari 1-100 orang dan memiliki temen yang sesuai dengan gugusnya.
Gugus pertama
1-15
Gugus kedua
16-25
Gugus ketiga
26-40
Gugus keempat
41-55
Gugus kelima
56-70
Gugus keenam
71-85
Gugus ketuju
86-90
Gugus kedelapan
91-100"Percaya lah apa yang kau ikuti menurut institusimu layak kau lakukan",YN.
********
"Pemenang hanya ada satu",Ratu.
"Ini tidak adil",Rizal.
Setelah yang mereka lewati barusan bertarung dengan para gugus lain sampai YN pun ikutan tewas.
"Kalian bahkan melanggar aturan, tidak boleh satu gugus dengan yang bukan gugusnya secara otomatis kalian adalah musuh",Ratu.
Halilintar menatap Rizal benar mereka adalah musuh tapi dari tadi mereka bekerja sama. Ia bahkan menolong Halilintar tadi.
"Tidak papa aku tau hidupmu lebih bermakna dari pada diriku"
"Tapi---"*seutas tali mengikatnya*.
"Aku mengalah"
Seseorang menodongkan pistol tempat ke kepala Rizal ia tersenyum pada Halilintar.
"TIDAAAAAAK"
~Dor~
********
"Kenapa kau melakukan semua ini?"*ditutup matanya*.
"Hanya ingin membantu"
"Membantu ini lebih mengarah pada pembunuhan berantai daripada membantu"
"Iya aku membantu mengurangi beban kehidupan"
"Apa maksudmu"
"Daripada mereka menderita dengan kehidupan mereka aku membantu mereka agar beban mereka berkurang"
"Cih"
*******
Halilintar menghela nafas ia kemudian merebahkan badannya di kasur.
Tiba² ponselnya berdering menandakan ada pesan masuk.
Ingin memberikan kehidupan yang layak pada orang yang kau sayangi
Ingin bertukar kehidupan tapi kau yang pergi
Yes No
Halilintar menekan kata Yes seketika cahaya terang menyinari bumi dan semuanya kembali seperti semula.
Halilintar melihat orang berlalu lalang kemudian melihat adiknya ia juga melihat para pemuda yang mengikuti game tersebut dan ada Rizal juga disana.
Halilintar hendak menyapa tapi ia teringat ia sudah tidak bersama mereka lagi.
Semua Data²nya telah dihapus termasuk identitasnya ia pun menghilang secara perlahan².
~Tamat~
Cerita ini tidak memiliki kelanjutan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BoBoiBoy Story Elemental (Tuntas)
FanfictionDaftar Cerita Lengkap! Kisah para Boel dari mulai happy, funny sampai angst sekali pun ada di sini. Happy Reading