Like Father Like Son

1K 88 33
                                    

Spesial request
itz_sacky_ofcl05

Spesial requestitz_sacky_ofcl05

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetap enjoy

******

"Dasar anak penjahat"

"Kenapa dia harus hidup sih aku takut dengannya"

"Kudengar ayahnya membunuh artis cantik Kuputeri"

"Bisa²nya dia sekolah disini aku merasa ingin pindah saja"

"Jangan bicara kencang² nanti kita korban selanjutnya"

"Bener aku jadi ngeri"

"Kenapa kepala sekolah tidak mengeluarkan dia saja sih hanya membuat kita panik saja"

"Iya"

"Dasar wanita penggosip
,hei anak pembunuh kau kuat juga ya rupanya kenapa kau tidak keluar saja daripada kau terus dibully disini",Fang*berbicara sambil menatap keluar jendela*.

"....."*menatap meja penuh coret-coretan dengan kata² kotor*.

******

~Bugh~

"Ah ayah pembunuh anaknya tenyata pecundang"*menarik kerah*

"Lebih baik kau mati saja sana"

"HEI HENTIKAN ITU"

"....."

"Kau tidak papa kenalkan namaku Ice dan d--

"Saudara kembar Ice yang paling tampan didunia Blaze Fire"

"Siapa namamu?"

"....."

Ice menatap diam sebentar lalu mulai memberikan sebuah isyarat.

-Siapa namamu?-

-Halilintar-

"Baiklah Halilintar mulai sekarang kita bersahabat oke"

Halilintar hanya diam tanpa berekspresi sama sekali.

"Pssst Ice aku rasa dia bisu dan tuli",Blaze*berbisik pada Ice*.

"Oh kau benar"

-Mulai sekarang kita bersahabat oke-

-👍-

"Dia hanya memberikan jempol doang ak--

"Aku mengerti"

"TAPI AKU TIDAK MENGERTI"

"Itu salahmu ayah menyuruhmu belajar supaya kau bisa mengerti bahasa isyarat tapi kau malah kabur"

"HEI DIA MASIH BELUM TAU SIAPA KITA"

*******

"Aku tidak bersalah sungguh ini semua hanya jebakan aku punya anak dia terkena penyakit langka yang merusak setiap Indra tubuhnya izinkan aku keluar dari sini sebelum penyakit itu merenggut penglihatan anakku"

"Diamlah pembunuh nikmati saja hukuman gantungmu setelah ini",Jokertu.

"AKU BUKAN PEMBUNUH"

~Praak~ memukul kepala Amato hingga berdarah.

"Jangan berisik dasar pembunuh",Vargoba.

"Halilintar",Amato*dengan lirih*.

******

Halilintar bangun dari tidurnya dan semua yang ia lihat adalah gelap ia takut dengan kegelapan ia mencoba berteriak meminta pertolongan tapi tidak ada satupun suara yang keluar dari mulutnya.

Halilintar hanya bisa menangis sejadi-jadinya ia tidak tau apa yang terjadi pada dirinya,ia hidup seorang diri.

Diusianya yang baru menginjak 2 tahun ia sudah tidak bisa mendengar lalu saat usianya 4 tahun ia tidak bisa berbicara.

Kemudian diumurnya yang 6 tahun ini ia kehilangan penglihatannya.

Halilintar terus menangis lalu mulutnya seolah-olah sedang mengatakan.

-Ayah-

******

"Tahanan 002 ini saatnya kau dihukum gantung",Probe*dengan sedih*

"Apa aku boleh meminta sesuatu",Amato.

"Apa yang kau inginkan",Adudu.

"Bisakah aku bertemu dengan seseorang"

Adudu menatap pelan ke arah Amato lalu menghela nafas.

"Probe siapkan kendaraan",Adudu.

"Baik bos"

******

"HALILINTAR",Amato*datang bersama dengan para polisi*.

"HALILINTAR BANGUNLAH",Amato.

Halilintar terlihat menggerakkan jarinya ke dagu Amato.

"Lintar kau sudah bangun rupanya maaf kan ayah Lin ayah memberikanmu tekanan batin yang cukup besar"*memeluk Halilintar*.

Adudu dan Probe hanya bisa menyaksikan itu dengan sedih.

"Hallo ambulan tolong datang ke alamat jalan Matra nomor 14",Adudu.

"Maaf tuan waktu anda sudah habis Probe akan menangani anak anda sekarang mari kita kembali supaya hukuman anda bisa berlangsung"

~Tes tes tes~

Amato meneteskan air matanya lalu mengecup pelan Halilintar.

"Selamat tinggal Halilintar"

"Mari tuan Probe urus anak itu"

"Siap Bos"

Amato menatap anaknya yang sedang digendong oleh Probe walau pun Amato tau anaknya bisu ia tau anaknya itu pasti sedang memanggil² dirinya.

*******

"Lintar"

~Treeet siing~

Adudu membuang wajah saat tahanan 002 itu turun dari atas papan gantungan.

"Bagaimana?", Vargoba.

"Dia sudah meninggal",Ejojo.

"Fyuuh"Adudu menghela nafas pelan.

~Clik Clik~

"Iya Probe ada apa?"

"Bos anak itu menyusul ayahnya",Probe.

"Baiklah terima kasih infonya Probe"

"Sama² bos"

"Sedekat itu kah ikatan kalian saat satu pergi maka yang lainnya pun pergi, semoga kalian tenang disana"

*****

"Ayah Halilintar bisa bicara"

"Disini kita bisa melakukan apa saja Lintar"

"Lintar sayang ayah"

"Ayah juga sayang Lintar"

Lalu mereka berdua berjalan beriringan menuju cahaya.

Tamat

Sad ending kah?

BoBoiBoy Story Elemental (Tuntas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang