Tetanggaku
Rinai hujan mulai membasahi bumi. Setiap rintiknya seolah-olah saling menyerbu pada tanaman-tanaman di pelataran rumah.
Terlihat seorang gadis berkerudung pink tak peduli pada rahmat-Nya yang telah turun. Dia cukup lama termangu sambil menatap kejauhan.
Lambat laun, wajah si gadis sendu, lalu bulir bening pun jatuh membasahi pipinya. Dia--Yaya-- tetangga depan yang berjarak dua rumah dari rumahku.
Aku biasa memperhatikan dia dalam jarak lumayan jauh. Terkadang juga menyapa sekilas saat berpapasan, walaupun jarang direspon. Pernah juga mengetuk jendela kamarnya, hingga tak sengaja membangunkan si Black yang membuat anjing itu menggonggong malam-malam. Hanya ingin dia tidak merasa sendirian.
Namun, kali ini ada yang mengikatku dengan rante. Alasannya, bulan Ramadan setan dilarang berkeliaran. Sial!
~~~~~~
Pembunuh
Ada seorang anak laki-laki yang bernama Halilintar sedang tidur di tempat tidurnya pada suatu malam. Dia mendengar suara langkah kaki di luar kamarnya dan karena penasaran, dia membuka matanya untuk melihat apa yang terjadi. Pintunya membuka dengan perlahan dan seorang pembunuh berjalan masuk, bajunya penuh dengan darah dan pria tersebut sedang membawa mayat kedua orangtuanya.
Dengan tanpa suara pria itu meletakkannya di atas kursi, dia menulis sesuatu di dinding dengan darah dari mayat itu. Setelah itu, dia sembunyi di bawah ranjang anak itu.
Sang anak sangat ketakutan. Dia tidak bisa membaca tulisan yang ada di dinding dan dia tahu pria itu berada di bawahnya. Tidak seperti anak lain, dia berpura-pura tidur selama hal itu terjadi. Dia mendengar suara nafas yang ada di bawah tempat tidurnya.
Sejam berlalu, dan matanya semakin lama semakin beradaptasi dengan kegelapan. Dia berusaha membaca tulisan tersebut, tetapi sangatlah sulit. Dia sangat kaget dan ketakutan setelah akhirnya bisa membaca tulisan tersebut.
"Aku tau kau sudah bangun"
~~~~~
PramugaraHai, namaku Fang. Ini adalah hari pertamaku menjalani profesi baru sebagai seorang paramugara. Aku sangat bersemangat tentunya walau cuaca akhir-akhir ini sedang tidak bersahabat.
Ku layani penumpang dengan ramah dan semangat.. Dan sepertinya juga mereka menyukai keramahanku. Aku sudah bercerita kan tadi kalau akhir-akhir ini cuaca sedang tidak begitu baik? Ya, walaupun pesawat yg kami tumpangi sempat beberapa kali oleng dan menyebabkan kekhawatiran para penumpang, aku harus meyakini mereka bahwa keadaan akan baik-baik saja.
Begitulah, aku harus terbiasa dengan keadaan seperti ini. Aku harus terbiasa mengakrabkan diri dengan mereka, para penumpang pesawat. Karena tujuan kami sama. Ya, sepertinya tujuan kami sama. Oh cuaca buruk, semoga kami yang terakhir.
~
~~~~~
Kakakku?
Malam itu aku Solar dan pacarku Shielda sedang bertengkar hebat. Aku sangat kesal dan memutuskan pergi kerumah teman-temanku dan mabuk-mabukan disana. Kami semua semalaman mabuk dan bermain kartu layaknya orang yang tidak memiliki masalah dalam hidupnya. Ketika hari telah larut, aku memutuskan untuk pulang ke rumah.
Saat mendekati rumahku, aku melihat kakakku Duri sedang menggendong seseorang. Setelah aku perhatikan seseorang itu adalah pacarku sendiri. Kemudian kakakku membuang pacarku ke danau, aku yang melihatnya langsung berlari dari belakangnya dan menyelamatkan pacarku. Ia telah meninggal dunia dengan luka tusuk dan lebam di sekujur tubuhnya. Aku marah, tak terima pacarku meninggal di depan mataku.
Akhirnya aku melaporkan hal tersebut ke kepolisian, keesokan harinya polisi datang dan menangkap kakakku. Ketika ditanya pun ia mengakui bahwa ia yang telah membunuh pacarku. Sesaat sebelum persidangan aku menyempatkan berbicara dengan kakakku dan menanyakan perihal apa yang mendasari dia membunuh pacarku. Setelah aku mendengar jawabannya, aku jadi menangis dan sangat bersyukur sekali.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
BoBoiBoy Story Elemental (Tuntas)
FanfictionDaftar Cerita Lengkap! Kisah para Boel dari mulai happy, funny sampai angst sekali pun ada di sini. Happy Reading