Halilintar (Lintar)
Taufan (Ufan)
Gempa (Gemgem)
Blaze (Laze)
Ice (Ais)
Duri (Duri)
Solar (Solar)Nama panggilan dari Author jangan diganti² oke.
Taufan : sip👍
Hali :serah lah★★★★★
Cerita ini dimulai dari Halilintar yang bertanya pada ke semua saudaranya tentang buku namun yang dijawab saudara²nya malah (Hah?) Yang membuat Halilintar kesal namun lucu bagi Blaze.
Tak jarang Blaze sering menggoda Halilintar dengan mengucapkan kata tersebut hingga membuatnya mendapat getukan panci milik Gempa.
"Bisa gak sekali aja lu gak ganggu hidup gue"ucap Halilintar sambil membaca buku novel melihat Blaze terus menggodanya dengan kata (Hah?).
"Hah? Hah? Hah? Hahahaha awokwok 🤣"
"😑Blaze eneg gue lihat lu mulu"
Tapi lama kelamaan Halilintar menanggapi godaan Blaze.
"Lin ambilin saus dong"pinta Blaze.
"Hah?"sambil memberikan saus pada Blaze membuat Blaze tertawa dan Halilintar yang menahan tawa.
"Kalian ini kenapa gila?"tanya Solar dengan wajah datarnya.
"Dia bilang kita gila🙄", Halilintar.
"😂😂😂😂 Udah dong sakit tau keselek dihidung ni",Blaze.
"Emang lu makan pakai hidung🤨", Halilintar.
"Kurasa mereka benar² gila",Fang.
"2 in",Gopal."Apa kalian benar² sudah gila",Taufan.
"Hah? Apa kagak denger", Halilintar.
Taufan yang mendengar itu hanya memutar bolanya malas dan Blaze kembali tertawa terbahak-bahak.
"Apa kalian bisa normal sekarang kalian gak malu apa dilihatin",Gempa.
"Ketika virus perbudekan mulai menyerang"nyanyi Blaze.
"Hah? Hah? Hah?"sahut Halilintar.
Gempa kemudian mencubit telinga keduanya dengan tenaga penuh.
"Kayaknya gue bakal budeg beneran deh", Halilintar
"😖",Blaze.Kemudian Gempa mulai mengomelin kelakuan abnormal Halilintar dan Blaze.
Blaze dan Halilintar kemudian menatap kue cappuke kesukaan mereka yang tinggal satu.
Mereka berdua lalu tersenyum manis satu sama lain.
"Kecepatan api"
"Gerakan kilat"
Keduanya kemudian berlari meninggalkan Gempa yang masih berceramah panjang lebar.
"Apakah",Gempa.
"Kilauan kilat"
"Aduh mata gue curang lu gledek"
"Bodo amat"
"Ouh jadi main kuasa ni gak masalah bebola api"
Halilintar yang hampir berhasil memegang cappuke terhenti karena tangannya terbakar.
"Woi tangan gue terbakar bego", Halilintar.
"Lu duluan yang mulai adada"
"Ouh jadi pakai nama panggilan masa lalu dasar penjenayah"
"Ape lu bilang"
"Lu duluan yang mulai bego"
"Elu duluan yang mulai gledek rasain ni sambaran api"
Halilintar mengelak dari serangan Blaze kemudian mengeluarkan keris petir miliknya namun tidak kena karena Blaze membakarnya.
"Cih cuma tahap 1 cara penyerangan juga sama lagi pantas musuh selalu kenal dengan lu"
"Gue terkenal karena gue populer ni makan pedang Halilintar"
"Eits tidak kena"
"Siapa juga yang mau nyerang lu gue cuma pengen ngambil ini", Halilintar*sudah memakan kue cappuke*
Blaze kemudian menerjang Halilintar dengan Halilintar yang memegang cappuke ditangan kanan dan pedang Halilintar di tangan kiri.
"Apa sih lu ini kan makanan kesukaan gue lu cuma ngikut² dasar plagiat"
"Eh asal lu tau ya gue udah lama suka sama cappuke tu tau"
Karena keadaan terdesak Halilintar tidak sengaja melempar pedangnya ke langit.
"Oooo"
"Ape lu Ooo",Blaze*sambil ngelihat ke atas*
"Uwaaaaa"panik mereka berdua karena pedang Halilintar mulai berjatuhan dari langit menuju ke arah mereka.
~Sreeeet~
Keduanya pun tepar dalam keadaan gosong.
"Benar² kelakuan yang abnormal"komen komander Kokoci yang diangguki semua orang.
"Aduh sakitnya badanku ternyata kuasa lu menyakitkan juga Lin"
"Gue si pengendali kenapa kesengat juga sakit lagi"
"Tunggu dulu"
"KYAAAA APA YANG TERJADI"
~Bersambung~
KAMU SEDANG MEMBACA
BoBoiBoy Story Elemental (Tuntas)
FanfictionDaftar Cerita Lengkap! Kisah para Boel dari mulai happy, funny sampai angst sekali pun ada di sini. Happy Reading