Di tepi Danau Serene yang indah, tinggal tiga sahabat yang sangat dekat. Halilintar, Duri, dan Fang. Mereka adalah anak-anak yang pemberani dan sering bersama-sama menjalani petualangan di sekitar danau. Namun, satu petualangan yang akan mereka hadapi kali ini akan mengubah hidup mereka selamanya.
Suatu hari, mereka memutuskan untuk menjelajahi pulau kecil yang terletak di tengah Danau Serene. Mereka naik perahu kayu kecil dan berangkat menuju pulau tersebut. Tapi sayangnya, cuaca berubah drastis, dan gelombang di danau menjadi semakin ganas.
Tidak lama setelah berangkat, perahu kayu mereka terguncang oleh ombak besar, dan mereka terjatuh ke dalam air. Duri yang pandai berenang segera berusaha menyelamatkan diri, tetapi Halilintar dan Fang yang tidak bisa berenang mulai tenggelam.
Duri dengan cepat berenang kembali untuk menyelamatkan kedua sahabatnya. Dia menarik Halilintar dan Fang ke atas permukaan air dan berusaha menenangkan mereka. "Jangan panik! Aku akan membantu kalian!" ucap Duri sambil mencoba untuk menarik mereka ke tepi danau.
Namun, ombak yang ganas terus menerjang, membuat upaya Duri menjadi sulit. Dia terus berjuang, tetapi akhirnya dia juga mulai merasa kelelahan. Dengan hati yang berat, dia harus melepaskan tangan Halilintar untuk menyelamatkan Fang yang berada dalam kondisi yang lebih parah.
"Tenang Halilintar! Aku akan segera kembali!" ucap Duri dengan kesedihan di hati sambil meninggalkan Halilintar di tengah danau.
Duri dengan cepat membawa Fang ke tepi danau dan mencari bantuan dari warga sekitar. Mereka segera memberikan pertolongan kepada Fang yang kehilangan kesadaran. Namun, upaya penyelamatan Halilintar tidak berhasil. Saat mereka tiba kembali di lokasi tempat Halilintar tenggelam, sudah terlambat.
Kehilangan Halilintar sangatlah menyedihkan bagi Duri dan Fang. Mereka merasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan sahabat mereka. Desa itu tenggelam dalam kesedihan atas kematian Halilintar, yang adalah anak yang baik dan ceria.
Dalam kesedihan mereka, Duri dan Fang bersatu untuk merayakan kenangan indah dengan Halilintar. Mereka mengenang petualangan dan kebahagiaan yang pernah mereka bagikan bersama, dan berjanji untuk menjaga kenangan Halilintar tetap hidup dalam hati mereka.
"Maafkan aku Hali." Setelah 2 hari sejak peristiwa itu mereka datang kembali ke danau tersebut dan menaburkan bunga mawar merah yang menjadi favorit Halilintar di danau, sekaligus untuk mengenang Halilintar yang telah pergi meninggalkan mereka selama-lamanya.
"Sudah lah itu bukan salahmu," ucap Fang memenangkan sahabatnya itu. Bisa dibilang kehilangan Halilintar menjadi kesedihan yang mendalam bagi Fang dan Duri tapi mereka tetap bangkit dan berjanji tidak akan pernah melupakan Halilintar sahabat mereka.
-Bersambung-
Jangan lupa vote 🌟, Comment 💬, Follow 💫, dan masukan ke reading list📖 kalian ya agar kalian tidak ketinggalan cerita 📚 terbaru dari Author.
_____Selamat membaca_____
KAMU SEDANG MEMBACA
BoBoiBoy Story Elemental (Tuntas)
FanfictionDaftar Cerita Lengkap! Kisah para Boel dari mulai happy, funny sampai angst sekali pun ada di sini. Happy Reading