𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐒𝐚𝐮𝐝𝐚𝐫𝐚 2

959 100 8
                                    

"tidak mungkin"

"Mungkin saja jika menyuarakan isi hatimu pada kami semua ini tidak akan terjadi",Blaze.

"Kau tidak tau bagaimana rasanya menjadi sepertiku"

"ITU KARENA AKU BUKAN BERUANG YANG PEMALAS,SELALU MENYIMPAN MASALAH SENDIRIAN,SELALU MENYENDIRI,TIDAK MAU BERBAGI MASALAH, DAN YANG PALING PENTING KAU ITU EGOIS "

"Blaze"lirih Ice.

"AKU INGIN DEKAT DENGAN KALIAN TAPI AKU TIDAK TAU CARANYA",Ice.

"BERHENTI OMONG KOSONG Ice apa kau tidak menganggap aku ada selama ini"lirih Blaze.

"Yang kulakukan selama ini hanya sia² begitu ya dan selama ini aku tidak pernah dianggap keberadaannya",Blaze*menatap Ice tajam*.

Ice tersentak dengan ucapan Blaze barusan seberkas memori satu persatu mulai masuk ke pikirannya.

Memori yang cukup banyak hingga membuat Ice sadar bukan saudaranya yang mengabaikannya selama ini tapi ia yang menjaga jarak dengan saudaranya membuat dinding pembatas antara dirinya dengan keluarganya.

~Druuk~

"Payah"umpat Ice.

"Masih belum terlambat Ice",Gempa*memberikan uluran tangannya*.

"Gempa"lirih Ice*meneteskan air mata ingin menggapai tangan Gempa tapi kepalanya mendadak sakit*.

"Auch"memegang kepala.

"ICE"

******

"Errggh"erang Halilintar.

"Bang Lin sadar"pekik Duri.

"Mana yang lain?"bertanya dengan lemah.

"Mereka semua menyusul bang Ais,Duri disuruh jaga Abang"

"Ternyata mereka benar² melakukannya ya"

"Abang jangan tidur lama² lagi ya Duri khawatir"

Halilintar menggeleng lalu tersenyum mana mungkin ia akan pergi secepat ini walau seluruh tubuhnya sakit tapi ia yakin ia akan sembuh.

"Dur bisa tolong Abang ambilkan air hangat"

"Bis tunggu bentar ya"

~Ckleeek~

~Bam~

"Maafin Abang Dur"

Dari kesemua saudara hanya Duri yang memanggilnya Abang yang lainnya memanggil dirinya kakak.

~Ckleek~

"Bang ini mi--"berhenti karena menatap ruangan kosong.

~Craang~

"BANG LINTAR"

******

"Aww"pekik Taufan.

"Dari mana dia mempelajari semua teknik serangan itu",Gempa*tak percaya jika Ice menggunakan serangan dengan tekni baru*.

"Dia pasti sering berlatih",Solar*menghapus darah dari bibirnya*.

"Cih dia pikir hanya dia yang memiliki teknik serangan api apa",Blaze*berkobar²*.

"𝐌𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐦𝐚𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐚𝐫𝐮𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐋𝐎𝐍𝐓𝐀𝐑𝐀𝐍 𝐊𝐀𝐂𝐀 𝐄𝐒"

Beberapa es yang menyerupai kaca mulai mengarah ke Blaze yang menatap dengan tajam lalu tersenyum smirk.

"LINGKARAN CINCIN BLAZE"

BoBoiBoy Story Elemental (Tuntas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang