Hari ini kebanyakan elemental keluar entah itu pergi mengikuti klub,ekskul atau kerja kelompok dan keperluan lainnya.
Dirumah hanya tinggal Halilintar dan Blaze mengapa Blaze tidak ikut ekskul itu karena lapangan ekskulnya sedang masa perbaikan jangan tanya siapa pelakunya.
Halilintar sendiri tidak pergi ke klub karate karena sedang tidak enak badan.
"Huaaaaaaaah bosannya",Blaze*sambil melirik ke arah Halilintar yang fokus membaca*.
"Lin"
"...."
"Abang Lintar",Blaze*merayu*.
"...."
Merasa tak ditanggapi Blaze lalu mendekat ke arah Halilintar dan membisikan sesuatu.
"Woi lilichan"
~Ctaaaak~
Sebuah jitakan sayang dari Halilintar berhasil mendarat di kepala Blaze dengan sempurna.
"Ih Abang ni kepala di fitrahi tau setahun sekali lagi",Blaze*sambil mengusap benjolan di kepalanya*.
"Alah cuma satu tahun sekali aja kok"balas Halilintar cuek.
"Kenapa gue punya Abang dingin bat bahkan mengalahkan kulkas"
~Pletaak~
Oke kali ini sebuah rotan mendarat pula di wajah Blaze meninggalkan bekas horizontal di wajahnya.
"Sampai hati abang wajah gantengku huhuhu😭"
"Siapa suruh ejek Abang sendiri lagian kenapa sih lu kagak pergi aja"
"Abang ngusir ni ceritanya"
"Kalau diusir seharusnya Lo ngapain sekarang"
"Dih benaran ngusir ni ceritanya"
"Uhuk uhuk uhuk"
"Tu kualat sama adek sendiri"
"Uhuk be uhuk uhuk risik"
"Ngomong apaan dah"
Halilintar menatap tajam ke arah Blaze lalu meninggalkan nya pergi ke dapur untuk mengambil air minum dan Blaze ngekor dibelakang pada akhirnya.
"Wah Gempa beli blender baru ya?"*bertanya sambil takjub melihat blender baru tersebut*
"Iya itu utlimated jadi jangan disentuh entar Gempa ngamuk"*setelah minum air*
"Mumpung gak ada Gempa gimana kalau kita bereksperimen"
"Lu punya berapa nyawa?"
"7 termasuk lu"
"😕"
"Udah lah yuk bereskperimen"
******
Blaze dan Halilintar pun sudah berada dilab milik Solar dengan memakai baju Lab sebenarnya Halilintar terpaksa karena Blaze terus merenggek.
"Jadi kita mau buat apa dan kenapa harus menggunakan blender milik Gempa?", Halilintar*sambil melihat berbagai macam bahan² yang disediakan oleh Blaze*
"Udah ikutin aja"
Blaze lalu memasukan semua bahan² tersebut kedalam blender membuat Halilintar melongo tak percaya dengan aksi nekatnya Blaze.
Bayangkan saja pisang,apel, tomat,stoberi,nanas,anggur bahkan cabai diblender menjadi satu.
~treeet~ ~treeet~
"Lu gila ya Blaze"
~treeet~ ~treeet~
"Apa kagak denger"
~treeet~ ~treeet~
"GUE BILANG LU GILA YA"
~treeet~ ~treeet~
"HAH APE GUE KAGAK DENGAR
Halilintar mencabut Cok blender sehingga blender tersebut mati.
"Gue bilang lu gila dan ternyata juga budek"
"Sialan lu bang"
Blaze lalu memandang ke arah hasil ciptaan dan menuangkannya kedalam gelas.
"Wah bagus juga jadi warna pelangi begini ya"
Halilintar yang melihat hal itu malah ngeri dan lebih ngeri lagi saat Blaze ternyata meminumnya.
"Ya ampun Blaze nyawa lu benaran 7"*setelah Blaze meminum hasil ciptaannya*
"Huaah mantap"
Kemudian
~Ninu~ ~Ninu~
"Kenapa Blaze bisa keracunan?",Solar.
Halilintar tidak menjawab ia masih syok dengan kejadian barusan.
"Lin"
"....."
"Lintar"
"......"
"HALILINTAR"
~Bruuuk~
"WUA HALILINTAR",Duri.
*****
"Sakitnya malah tambah parah",Gempa*sambil mengopres Halilintar dengan handuk kecil*
"Aku tidak percaya jika Blaze masih kebal dengan racun ciptaannya sendiri",Ice.
"Dan kuharap dia benar² kapok dan tidak mempermainkan lab kesayanganku lagi",Solar.
"Blaze kok ada bego²nya sih",Taufan.
"Pengen nyoba",Duri.
"😱",Taufan.
"🤢"Solar.
"Aku rasa kebegoanmu melebih Blaze Duri",Ice.
******
Setelah kejadian itu Blaze dan Halilintar sama² trauma Blaze yang trauma bereksperimen dan Halilintar yang trauma dengan jus.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
BoBoiBoy Story Elemental (Tuntas)
FanfictionDaftar Cerita Lengkap! Kisah para Boel dari mulai happy, funny sampai angst sekali pun ada di sini. Happy Reading