Tok Aba mengusap kepala Halilintar dengan lembut menatap cucu pertamanya tersebut yang enggan membuka mata sampai sekarang.
"Padahal semuanya sudah stabil tapi kenapa kamu belum sadar juga"
Tidak ada jawaban hanya terdengar suara² alat rumah sakit di ruangan tersebut.
"Bolt,Hali suka nama itu"
"Mulai sekarang atok boleh panggil aku Bolt"
Tok aba meneteskan air matanya teringat bagaimana polosnya cucunya itu dulu saat kecil,sekarang terbaring dengan wajah damainya.
*****
"Apa kalian tidak sadar sudah seminggu Halilintar menghilang dan kalian tidak khawatir?",Fang.
"Untuk apa bagus kalau dia tidak ada",Ice.
"Apa yang terjadi dengan kalian",Yaya.
"Yang terjadi karena Halilintar itu egois dan tidak menghargai sesuatu yang telah kami buat dengan susah payah",Taufan.
"Mungkin karena dia sibuk",Ying
"Sibuk itu pasti masih ada waktu hanya untuk membuka sebuah hadiah",Solar*kemudian pergi*
Waktu itu sedang musim semi tapi entah kenapa bunga mawar yang ditanam Halilintar berguguran.
"Huaaah bagaimana jika mereka tau hal ini",Gopal.
"Mereka yang egois bukan Halilintar",Fang*mulai marah dan mengepal kan tangannya*.
"Tenang Fang biarkan saja mereka tau dengan sendirinya aku rasa penyesalan mereka akan double",Yaya*menatap para Elemental yang tertawa bahagia*.
******
"Kenapa tidak Halilintar saja dia akan anak kebanggaan tapops",Blaze.
Fang hendak maju dan menghajar Blaze namun ditahan oleh Sai.
"Kalau kalian lupa Halilintar menghilang,komander kami yang akan menjalankan misi tersebut",Sai.
Komander Kokoci mengangguk lalu menatap ke semua elemental kecuali Gempa karena ia sedang menjalankan misi.
"Kalau kalian tidak ingat Halilintar selalu melindungi kalian walau nyawanya terancam",Fang*mulai berjalan ke arah pintu keluar*.
Semua elemental menunduk mereka tidak egosi kan?
*****
Sudah satu bulan Halilintar menghilang ini membuat ke semua elemental menjadi gelisah.
"Apa yang dikatakan Fang benar kalau Halilintar menghilang",Ice.
"Kurasa",Blaze.
*****
"Halilintar"teriak Solar.Semuanya mencari Halilintar bahkan Duri yang marah pun menjadi khawatir akan kehilangan sosok abang kesayangannya.
"Kalau ada apa² bilang aja sama Abang oke"
Duri menangis setelah mendapat gelengan dari orang yang ada didepannya sudah seminggu ia mencari abangnya dan orang tersebut adalah orang yang sekian yang tidak melihat Halilintar.
"Abang Lintar",Duri*menangis ditengah jalan yang ramai dan tidak ada yang mempedulikannya*
*****
2 bulan telah berlalu poster yang berisikan gambar Halilintar itu bahkan sudah robek sebagian namun yang dicari belum juga ketemu.
Semua menunduk di ruang tamu kecuali Duri yang menangis di meja belajar.
"Kemana sebenarnya dia",Taufan.
"Apa kita tidak terlalu jahat menyembunyikan hal ini",Gopal*berbicara di atas gedung dekat rumah elemetal*.
"Aku juga merasa begitu tapi kita sudah berjanji pada Halilintar",Fang.
"Kapan kita akan memberitau mereka?",Yaya.
"Nanti kalau Halilintar sudah bangun dari komanya",Fang.
"Koma?",Ice*tiba² muncul*.
"Gempa",Semua serentak.
"CEPAT JAWAB SIAPA YANG KOMA",Ice*membentak*.
Semua saling berpandangan lalu menoleh ke arah Ice.
*****
~Traaak~
Tok Aba terkejut karena pintu di dobrak dan sang pelaku malah menampilkan wajah marahnya.
"KENAPA TIDAK ADA YANG MEMBERI TAU KAMI SOAL INI",Blaze.
"BERHENTI BERTERIAK INI RUMAH SAKIT",Fang.
"DIAM KAU LANDAK UNGU",Taufan.
"KALIAN YANG DIAM KALIAN SAUDARA TERBURUK YANG PERNAH ADA",Fang*sekali bentakan mampu membuat seisi rumah sakit terdiam*.
"Selama ini dia berusaha melindungi kalian tapi kalian malah menganggap dia egois sekarang siapa yang egois",Fang.
"Sudahlah Fang",Gopal.
*****
Duri menatap sang kakak yang tertidur dengan damainya dari tok Aba ia tau bahwa sang kakak selama tersiksa hidupnya dan mereka menganggap bahwa kakaknya tidak sayang lagi pada mereka.
"Terima kasih",Duri"berbisik ditelinga Halilintar*.
"Du...ri"
******
"Ternyata bisikan Duri mujarab juga ya buktinya Abang Lintar aja sampai sadar",Blaze.
"Berisik Blaze",Lintar.
"Baru sadar udah marah² aja sensian amat sih kak",Taufan.
"Diam lu angin Muson",Lintar.
Halilintar hanya menghela nafas ia tidak menyangka jika dia akan sadar karena mendengar suara Duri,ia menatap Duri yang juga menatap dirinya lalu Duri tersenyum membuat pipi Halilintar memanas.
"Ya ampun kak lu bisa malu juga ternyata",Solar.
"Sampai mimisan lagi padahal saudara sendiri",Ice.
"Untung Abang kalian dapat stok darah gratis dari rumah sakit",Tok Aba.
"Hehehe terbaik",Gopal.
"Apanya yang terbaik aku yang donorin tau",Gempa.
"Wah kak Gempa kuat ya padahal anemia",Blaze.
"Sudah²,Halilintar atok senang kamu sudah sadar jangan bikin khawatir orang lagi ya",tok Aba.
"Makanya makan jangan telat dan keseringan begadang Lin",Fang.
"Cerewet banget sih lu landak ungu", Halilintar.
"Hahahahah"semuanya tertawa kecuali Fang yang sudah mengumpat karena Halilintar memanggilnya landak ungu.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
BoBoiBoy Story Elemental (Tuntas)
FanfictionDaftar Cerita Lengkap! Kisah para Boel dari mulai happy, funny sampai angst sekali pun ada di sini. Happy Reading