Luka

35 7 0
                                    

Sam, pria yang ditugaskan untuk membawa Eva pulang. Namun kini ia tidak mampu untuk melakukannya. Mungkin untuk kali ini saja.

Sam hanya memandang dari kejauhan. Melihat kedekatan antara sebuah robot dan seorang gadis. Bahu membahu membereskan perlengkapan mereka.

Melawan rasa sakit yang ia miliki, Sam mencoba bangkit berdiri. Berpegangan kuat pada tiang penyangga.

Ada sedikit rasa sakit yang meluap pada bahunya. Bukan hanya perih yang ia rasa, bahunya juga terasa seperti tertusuk sebuah jarum. Sam tidak terlalu mempedulikan hal itu. Menggangap bahwa rasa sakit itu akan hilang seiring waktu.

Sam hendak membereskan tas ranselnya. Mengingat bahwa tas ransel yang ia kenakan berantakan akibat pertarungan. Tas itu berisi barang-barang penunjang hidup maka dari itu Sam tak ingin kehilangannya.

Rasa pening masih terasa. Seraya berjalan, rasa sakit semakin terasa. Namun Sam tak ingin tumbang kembali. Ia mencoba untuk tidak terjatuh.

Rasa heran tak terbendung kala melihat tas ranselnya sudah tertata rapi, disandarkan pada sebuah tong.

"Siapa yang melakukan ini?" Tanya Sam dengan kesal.

Sam tak ingin ada orang yang menyentuh barang-barangnya. Bagi dirinya, itu sama halnya dengan merendahkan harga dirinya.

"Eva yang melakukannya. Tapi apa alasanmu harus marah seperti itu?"

"Diam kamu robot, sialan! Ini bukan urusanmu." Sam berjalan mendekat ke Arto. Mencoba memprovokasi robot itu untuk melanjutkan pertarungan kemarin.

Jarak mereka berdua sangat dekat. Memberikan tatapan tajam satu dengan lainnya. Berharap membuat salah satu dari mereka merasa terancam.

Akhirnya Arto menyerah. Robot itu berpaling dari hadapan Sam. Ada sesuatu yang lebih penting daripada meladeni sikap Sam.

"Tunggu! Kamu mau kemana, robot sialan?!" Sam segera mengangkat tas ranselnnya, hendak mengikuti mereka berdua, "Ja-Jangan tinggalkan aku!"

Ada sesuatu yang aneh. Penglihatan Sam kabur dengan cepat. Bahunya yang terluka menjadi mati rasa. Rasa perih semakin menjadi-jadi ditambah sensasi terbakar pada lukanya.

Untuk sekali lagi, Sam kehilangan kesadaran.

"A-Apa yang ter-ja-jadi?!"

BRAKKK...!!!





GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang