Tiruan Untuk Memisahkan

28 4 0
                                    

Sam menjulurkan tangannya guna membantu robot itu berdiri, "Bangun, kita masih punya masalah untuk diurus."

Tubuh besi Arto berbunyi seraya dirinya berdiri. Tubuh itu sudah mengalami banyak kerusakan akan tetapi harus dipaksakan untuk bertarung.

Mutant alpha berdiri dihadapan mereka berdua. Mahkluk itu berdiri dengan kedua kaki belakangnya sehingga membuat dirinya memiliki tinggi dua kali lipat daripada sebelumnya.

Tubuh mahkluk raksasa itu mengambil ancang-ancang dan dengan satu kali kesempatan, dia merobohkan badannya sendiri untuk berdiri dengan keempat kakinya kembali. Hal tersebut membuat sebuah hentakan yang cukup kuat hingga gelombang kejut nya mampu mengangkat mobil-mobil disekitar mahkluk itu.

Baik Sam maupun Arto tidak mampu mengantisipasi serangan Mutant Alpha. Kekuatan kejutan yang luar biasa menjatuhkan mereka berdua.

Mutant alpha mengaum dengan kencang. Suara auman itu bergema ke seluruh terowongan dan memanggil beberapa serigala mutasi yang tersisa untuk bergabung.

"Kabutnya semakin tebal! Aku tidak bisa melihat apa-apa." Kata Sam dengan sedikit panik.

"Tetap bersiaga, mahkluk besar itu memanggil bawahannya." Balas Arto.

Kabut semakin tebal secara aneh, seakan sedang berpihak pada mahkluk-mahkluk mutasi itu. Jarak pandang Sam dan Arto juga semakin sempit karenanya. Bahkan mereka tidak dapat melihat apapun dalam jarak setengah meter dihadapannya.

Seseorang berteriak dengan tiba-tiba, "Ahhhhh!! Tolong aku, Arto!"

Sam dan Arto yang mendengar teriakan itu segera memalingkan pandangan ke arah belakang secara bersamaan.

[Peringatan!]
[Bahaya mendekati dengan cepat.]

"Sam! Menyingkir!"

Arto dan Sam mendapatkan serangan kejutan dari mutant alpha yang tengah berlari ke arah mereka. Hentakan dan dorongan dari mahkluk besar itu membuat mereka berdua terhempas ke dua arah yang berbeda.

Kabut yang tebal memastikan Sam dan Arto tidak dapat bertemu kembali, meskipun sebenarnya mereka tahu bahwa keduanya tidak berjarak terlalu jauh.

"Paman Sam! Arto! To-Ahhh!!" Teriakan itu kembali terdengar.

Arto sudah mengenali suara teriakan itu yang tidak lain dan tidak bukan berasal dari gadisnya, Eva. Gadis itu sudah diminta untuk bersembunyi, namun sekarang dia terdengar dalam masalah.

Arto bangkit berdiri dan segera mengambil senapannya, "Sam, aku akan membantu Eva. Kamu tahan mahkluk besar itu." Arto pun pergi ke sumber suara Eva.

"Y-Yang benar saja, Arto sialan!" Bisik Sam kepada dirinya sendiri ketika mendengar ucapan Arto tadi.

Sam berputar-putar ditempat dengan memegang shotgun nya erat-erat. Jarinya sudah siap untuk menarik pelatuk kepada siapapun yang muncul dari balik kabut tebal.

Suara auman mutant alpha terdengar mendekat. Hal itu segera mengambil perhatian Sam untuk mengarahkan shotgun nya ke sumber suara.

Suara auman itu digantikan dengan suara hentakan kaki yang berkelanjutan. Suara hentakan yang semakin jelas terdengar, menandakan bahwa mahkluk itu semakin dekat.

Jari telunjuk Sam gemetar untuk menarik pelatuknya. Pria itu teringat akan teror yang mengerikan, dimana dirinya dan Eva hampir terbunuh oleh mahkluk itu.

Kaki Sam juga ikut gemetar dengan sendirinya dan segera mengoyahkan posisinya. Begitupula dengan dadanya yang berdegup tak menentu dan diikuti keringat dingin yang bercucuran.

Sam menelan ludahnya, "Apa yang kamu lakukan, jagoan? Mana sikap sok keren mu itu sekarang?"

Suara hentakan kaki semakin berat dan Sam sudah dapat merasakan udara yang terhempas tiap kali mahkluk itu berlari. Mutant alpha sudah begitu dekat dengan keberadaan Sam.

GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang