Bertemu Kembali

39 5 0
                                    

"Dimana gadis itu?"

Arto tetap setia menahan gerakannya. Mengarahkan ujung senapan ke arah Sam.

Sam mengangkat kedua tangannya dengan perlahan. Memberikan isyarat bahwa dia telah menyerah.

Arto tidak langsung percaya akan pernyataan yang Sam berikan. Kali ini ia tidak ingin diperdaya oleh pria itu kembali.

"Berikan jawabannya, Sam! Atau aku akan tarik pelatuk ini." Kata Arto dengan nada mengancam, "Aku bersungguh-sungguh."

"Ah, tidak kusangka aku berada di posisi ini lagi." Sam menghela napas panjang.

"Gadis itu baik-baik saja, akan tetapi ada hal yang perlu kamu ketahui." Ujar Sam mencoba menenangkan.

"..."

Ketegangan berangsur-angsur mereda disaat terdengar suara seseorang memanggil, "Ar-uhuk-Arto?"

Suara itu menggema di pendengaran Arto. Suara yang begitu lembut dan dirindukan oleh sang robot.

Seketika mengambil perhatian Arto.

"Eva?"

Tidak perlu waktu lama, Arto segera menurunkan senapannya.

Arto bergegas menghampiri Eva. Memeluk gadis itu guna melepaskan rasa kehilangannya.

Arto membelai rambut gadis itu yang terurai panjang. Merapikan jaket yang gadis itu pakai. Serta membersihkan salju yang melekat pada bajunya.

"Kamu baik-baik saja? Apakah kamu kedinginan? Apakah kamu terluka?"

Gempuran pertanyaan Arto tanyakan secara serentak. Sudah nampak jelas bahwa robot itu memiliki perasaan khawatir yang mendalam.

"..."

Tetapi gadis itu diam saja.

Mata gadis itu berkaca-kaca. Tanpa disadari air mata menetes, membasahi pipi gadis itu yang pucat.

"Aku pikir kita tidak akan bertemu kembali." Ujar gadis itu dengan terisak-isak.

"Aku tidak mau kamu pergi, Arto. Aku tidak mau melihatmu bersama bintang-bintang. Aku masih mau kamu menemaniku disini."

Ada sesuatu yang aneh terjadi pada gadis itu dan Arto menyadarinya.

Suara Eva terdengar cukup serak, ditambah kulitnya menjadi pucat sepucat butiran salju.

"Kamu menyadarinya, bukan?" Kata Sam yang mendekat, "Eva sedang sakit dan kita harus membawanya ke bunker."

"Bunker? Mengapa harus ke bunker?"

Arto segera berdiri dan menatap Sam dengan tajam.

"Karena bunker memiliki segudang obat yang berguna bagi Eva." Jelas Sam.

"Dan mengapa aku harus mempercayai seseorang sepertimu?"

"..."

Perseteruan yang terjadi antara Arto dan Sam tidak akan meringankan sakit gadis itu. Apa yang mereka berdua debatkan hanya akan memperumit penemuan solusi.

"Ar-uhuk-Arto... Aku-uhuk-kedingingan." Suara kecil Eva kembali memanggil.

"Kamu tidak memiliki pilihan, Arto." Ujar Sam sekali lagi, "Percayalah padaku, Eva butuh obat-obatan segera."

Butuh beberapa detik agar Arto menentukan pilihan terbaik. Hingga pada akhirnya Arto mengalah pada keadaan.

"Jika aku menemukan kebohongan atas bunker itu!" Arto mengarahkan senapannya kepada Sam kembali, "Peluru ini akan meledakkan kepalamu."

Sam melihat aura membunuh yang kuat datang dari robot itu. Sehingga dapat dipastikan apa yang Arto katakan bukan sekedar gertakan saja.

"Setuju." Balas Sam tanpa ada keraguan.















GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang