Pertentangan

31 5 0
                                    

"Eva, lihat aku! Lihat aku!" Pinta Sam. Pria itu jelas menutupi rasa panik yang menggelora dan tetap berusaha terlihat tenang.

"Kamu adalah gadis pemberani yang hebat! Aku yakin kamu bisa!"

"-Tidak!" Bentak Eva sembari menggeleng kepalanya.

"Sejauh apapun usaha yang aku lakukan, aku tidak mampu menentang rasa takut ini. Aku...benar-benar takut!"

Gadis itu hanya memejamkan kedua matanya rapat-rapat. Eva seakan sudah tidak peduli dengan apapun hal yang akan terjadi. Ia sudah menyerah untuk melawan rasa takutnya.

BBBRRUUCCKKK...!!!

Mutant alpha menghentakan kakinya kembali. Mahkluk itu membuat ruang gerak benar-benar sempit saat ini.

Sam dan Eva sudah tidak memiliki jarak dengan kursi mobil yang terbalik. Hal tersebut seolah-olah membuat mereka berdua tengah berada pada goa yang sempit.

Serpihan dari badan mobil berhamburan di mana-mana. Pecahan kaca yang tertinggal pada rangka jendela mulai ikut berjatuhan. Tekanan yang semakin berat akan segera meremukkan kedua orang yang terjebak itu.

"Eva! Kumohon! Kita tidak dapat berakhir disini! Tidak seperti ini!"

Sam sudah kehabisan poin kesabaran. Pria itu tidak dapat berpura-pura tenang kembali untuk detik-detik terakhir. Rasa panik yang menggelora menyebar dan kini diikuti rasa takut akan kematian.

"Aku minta maaf Paman Sam! Aku minta maaf! Aku tidak bisa!"

"..."

Sam menghela napasnya, "Akulah yang harus minta maaf. Aku minta maaf karena gagal memenuhi permintaan robot itu untuk membawamu keluar dari terowongan ini."

Sam memalingkan mukanya untuk menutupi sesuatu.

"P-Paman Sam?"

"Sungguh!" Sam kembali menghadap kepada gadis itu namun dengan sesuatu di raut wajahnya, "Sungguh, aku minta maaf! Kumohon maafkan aku! Eva!"

Sam meneteskan air matanya.

Tidak ada gunanya untuk terlihat tegas ataupun berani disaat semuanya akan berakhir. Sam hanya menunjukkan bahwa dirinya sekedar manusia biasa.

Dibalik topeng ke-brengsekannya, dia masih memiliki emosi.

"Pa-Paman Sam-" Eva sedikit ragu untuk melanjutkan, "Kamu menangis?"

"Itu tidak penting untuk sekarang." Sam sebisa mungkin menahan air matanya untuk tidak kembali keluar.

Pria itu tersenyum dengan air mata yang masih membasahi pipinya, "Semuanya akan baik-baik saja kok."

"..."

Mutant alpha mengangkat kedua kaki depannya untuk memberikan hentakan sekali lagi. Mungkin kali ini adalah hentakan terakhir sebelum semuanya rata dengan tanah.

...!!!

Sebuah bunyi keras terdengar dari kejauhan. Bunyi itu menggema dan mengisi merambat memenuhi seisi terowongan. Bunyi yang familiar untuk didengar baik oleh Sam maupun Eva.

Tidak lama setelahnya, sebuah benda berderu kencang diudara. Benda itu melesat dan saling bergesekan dengan udara disekitarnya.

SSWWWOOOOSSSHHH...!!!

Benda itu menabrak tengkorak kepala mutant alpha. Ia mampu melakukan penetrasi yang cukup dalam hingga berhasil menembus sisi bawah dari kepala tengkorak itu.

Sebuah peluru menghantam kepala mutant alpha. Peluru yang berasal dari senapan jarak jauh.

Mutant alpha terdiam dengan tetap menahan kedua kaki depannya diudara. Mahkluk itu lebih tertarik dengan gangguan yang baru saja terjadi daripada menghentakkan kakinya pada badan mobil.

GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang