Korban Dari Sesuatu

18 3 0
                                    

Ivan dan Amanda saling bertatapan dengan wajah yang kebingungan. Mereka saling mengkerutkan kening dan menggeleng, seolah mengisyaratkan kebingungan, "Apa yang mereka lakukan ramai-ramai?"

Amanda kemudian menutup mata sejenak dan menghela napas, sebelum akhirnya berniat untuk berbicara kepada para warga, "Aku tidak bisa diam saja seperti ini." Ujarnya sembari mulai beranjak ke pintu depan.

"Tunggu!" Bisik Ivan yang diikuti dirinya memegang tangan Amanda, menghentikan langkahnya, "Kita tidak bisa bilang kalau kita terinfeksi, kan?" Ujar gugup Ivan.

Mengingat bahwa para warga terdiri dari mereka yang telah berjuang mati-matian untuk bertahan hidup, maka mereka tidak akan segan-segan untuk melakukan sesuatu yang kejam apabila ada monster diantara mereka.

Sosok yang mereka hormati seperti Ivanpun mungkin akan menjadi kisah lama yang dapat digantikan. Disini, bertahan hidup adalah sesuatu yang mutlak dan akan terus mereka perjuangkan.

Amanda melihat kekhawatiran Ivan. Dia tidak ingin memperkeruh suasana untuk saat ini dan memutuskan menyimpannya sebagai rahasia kecil, meskipun mereka tahu pada akhirnya semua akan terungkap oleh waktu.

Dia hanya memberikan anggukan kecil, kemudian berjalan ke pintu depan, "Ada apa?" Tanya Amanda dengan antusias.

Ada sekitar dua puluh orang datang dan memenuhi halaman depan rumah. Para warga Redwood Village itu merasa lega setelah pintu Amanda dibuka.

Tepat diantara kerumunan orang itu, terdapat seseorang di atas tandu yang terbuat dari kayu dan tali. Dia nampak sangat pucat dengan beberapa luka memar di pipi dan keningnya.

Tangan orang itupun terluka parah. Itu seperti sebuah luka yang tercipta dari siraman air mendidih. Lecet dan memar memenuhi sekujur tubuhnya, namun itu semua tertutupi pakaian musim dingin yang tebal.

Amanda meringkuk untuk melihat keadaannya, "Apa yang telah terjadi?" Lantas dia bangkit berdiri dan mengusap darah dari hidungnya sekali lagi, "Ada apa ini?" Tanya wanita itu kepada semua orang disana.

"Dia adalah pemburu yang Ketua Ivan utus untuk mencari rusa beberapa hari yang lalu." Ucap seseorang diantara mereka.

"Sudahlah! Yang penting bawa dia masuk dahulu!" Tukas Amanda yang segera melangkah masuk kedalam rumahnya.

Beberapa pria masuk untuk membawa tanda beserta orang yang terluka itu, sementara yang lain menunggu diluar karena tidak ada ruang didalam rumah.

"Apa yang sebenarnya terjadi padamu?" Tanya Amanda kepada orang di atas tandu itu. Namun, orang itu hanya meronta-ronta kesakitan dan sesekali membuka mulutnya lebar-lebar untuk menarik napas dari sana.

Tidak mendapatkan jawaban darinya membuat Amanda berpaling kepada orang-orang yang lain, "Ada yang tahu apa yang orang ini alami?"

Hanya ada gelengan kepala sejauh mata Amanda memandang seisi orang yang masuk ke ruang tamu rumah kayunya. Tidak ada yang tahu bagaimana orang itu bisa terluka sedemikian parah.

"Bagaimana bisa kalian tidak tahu apa-apa?" Kata Amanda dengan lebih keras daripada sebelumnya.

"Orang ini datang terhuyung-huyung dari gerbang utama desa." Ucap salah seorang diantara kerumunan itu yang memberanikan diri berbicara.

Beberapa orang juga menambahkan, "Dia sudah datang dengan keadaan seperti ini. Syukurlah dia masih hidup."

"Cukup." Pekik Ivan dengan lantang. Dia datang dari ruangan sebelah, tempat dia bersembunyi tadi.

Sebuah perban sudah terikat di kepalanya untuk menutupi salah satu matanya yang telah berubah. Dia juga menahan dirinya supaya tidak menggerang kesakitan seperti tadi, meski itu adalah hal yang sulit.

"Ketua Ivan?" Teriak seseorang yang terkejut diantara kerumunan itu.

"Apa yang ketua Ivan lakukan disini?" Bisik seorang dengan yang lain.

"Sebuah kebetulan, ketua Ivan!"

Semua perkataan dari orang-orang itu dihiraukan oleh Ivan. Dia maju untuk melihat orang di tandu. Melihat itu, beberapa orang yang mengitari tandu mundur untuk memberikan ruang yang lebih leluasa.

Ketika Ivan melihatnya, dia menjadi tertegun diam. Dia mendapati bahwa orang yang ada diatas tandu itu juga memiliki guratan hitam yang menjalar di leher, sama halnya dengan apa yang dirinya miliki disekitar matanya.

Amanda juga sudah memperhatikan hal itu yang menandakan bahwa dirinya, Ivan dan orang di atas tandu itu sudah terinfeksi oleh radiasi.

Beruntung bagi mereka bahwa para warga yang lain belum mengetahuinya. Hal yang lebih baik adalah para warga masih memiliki belas kasihan, dimana mereka masih mencari bantuan untuk orang tersebut.

"Dimana yang satunya?" Tanya Ivan dengan suara beratnya.

Pria berjenggot itu meringkuk, sebelum dia menambahkan, "Aku ingat untuk mengirim dua orang mencari rusa buruan. Dimana dia sekarang?"

Orang diatas tandu berkedip cepat beberapa kali, ketika dia melihat Ivan disana dia mulai meronta-ronta kembali, seolah ingin menyampaikan sesuatu kepada dia.

"Uhuk...uhuk... Ke- Iva..." Orang diatas tandu mulai berbicara, namun darah yang keluar dari mulutnya menghalau dia berbicara dengan jelas.

"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Ivan kembali.

"Uh...ke... Keemm..." Orang diatas tandu mencoba menjawabnya, namun dia berhenti untuk batuk.

Ivan mendekatkan dirinya. Dia menaruh telinganya hingga benar-benar dekat dengan mulut orang diatas tandu. Dia berharap akan mendapatkan jawaban yang lebih jelas dengan melakukan hal itu.

Hembusan napas yang berat terdengar, sebelum sebuah bisikan orang itu katakan di telinga Ivan, "Monster... Tambang..."

Mulut orang itu terbuka lebar dan mengatup cepat, seolah sedang mencoba untuk menggigit telinga Ivan. Beruntung, Ivan segera menarik dirinya kembali setelah mendengar bisikan tadi, sehingga orang diatas tandu tidak berhasil mengigitnya.

Tidak ada satupun orang disana yang mengetahui usaha apa yang orang di tandu coba lakukan. Mereka terlalu sibuk untuk bertanya-tanya tentang apa yang orang itu bisikan kepada Ivan.

Ivan menelan ludahnya sendiri, sebelum akhirnya memerintahkan semua orang untuk keluar, dan meninggalkan orang diatas tandu itu di rumah Amanda.

Semua orang mengiyakan apa yang ketua mereka minta tanpa mengetahui bahwa tiga orang disana sudah terinfeksi radiasi secara misterius. Pada akhirnya rahasia Ivan dan Amanda tetap aman, namun mereka bertambah satu masalah baru.

"Apa yang orang ini katakan?" Amanda menyerah pada rasa penasarannya.

"Kita harus mengebom pintu masuk tambang, ada sesuatu yang tidak boleh keluar dari tempat itu!"
















GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang