Sungai Dingin

32 5 0
                                    

Eva tercebur kedalam sungai yang dingin. Kesadaran gadis itu mulai menghilang seiring dirinya semakin jauh tenggelam.

Rasa dingin merambat cepat ke sekujur tubuh Eva. Membuat gadis itu mati rasa.

Tangan dan kakinya tidak dapat ia gerakan. Membuat dirinya semakin mendekati dasar sungai.

Samar-samar gadis itu melihat siluet orang yang berenang mendekat. Hingga semuanya menjadi gelap gulita. Eva mulai kehilangan kesadaran.

"Ar-to...??"

Sam menahan semua rasa dingin yang menyelimuti dirinya. Pria itu berenang secepat yang ia bisa hingga menuju dasar sungai.

Sam dengan segera menarik tangan Eva guna membawa gadis itu keluar dari sungai.

Akan tetapi luka segar yang Sam dapatkan di tangannya kembali bereaksi. Luka itu terasa terbakar dan teramat perih.

Namun tidak ada waktu untuk memikirkan hal itu sekarang. Karena cepat atau lambat mereka berdua akan segera kehabisan napas.

Berada setengah jalan menuju permukaan es, Sam merasakan sesuatu mendekat. Perasaan pria itu menjadi tidak tenang dengan apapun yang mendekat itu.

Sebuah tangan panjang penuh cakar tiba-tiba menghampiri. Berusaha untuk merebut gadis itu.

Itu  adalah mahkluk yang sama yang sedari tadi mengejar mereka. Bukan lain dan bukan tidak, itu adalah White face.

Bukan hal yang mengejutkan apabila mahkluk itu sering melakukan gerakan tiba-tiba. Akan tetapi adalah sebuah hal yang baru untuk mengetahui bahwa mahkluk itu dapat berenang.

Hal tersebut juga menjadi alasan dibalik beberapa dari mereka menceburkan diri ke sungai tadi.

Gerakan mahkluk itu menjadi dua kali lebih cepat didalam air.

Untuk saat ini, Sam hanya mempersenjatai diri dengan sepucuk pistol saja. Sepuluh peluru dalam pistol itu bukanlah angka yang besar. Adapun keadaan semakin sulit karena dia harus bertarung didalam air.

Sam harus berenang mendekat ke arah mahkluk itu sebelum melepaskan tembakan. Hal tersebut perlu dilakukan agar peluru yang ditembakan benar-benar mengenai mahkluk itu.

Bukan perkara yang mudah untuk mendekat. Perlu pergerakan yang setara dengan gerakan mahkluk itu untuk dapat menghindari kaki dan tangannya yang penuh cakar.

Beberapa White face juga mulai berenang mendekat. Mereka mengitari Sam dan Eva. Mencari celah untuk mendapatkan gadis itu.

Kini Sam dikelilingi oleh lima White face. Kelima mahkluk itu berenang kian kemari dengan dengan kaki dan tangannya yang panjang.

Akan tetapi ada yang aneh dari mahkluk-mahkluk itu. Kelimanya nampak bingung dengan hanya berenang berkeliling saja.

Mereka tidak nampak akan menyerang ataupun mendekat. Seakan-akan mahkluk-mahkluk itu kehilangan motivasi untuk mengejar mangsanya.

Itu semua karena rasa takut sudah tidak tercium disekitarnya. Eva yang kehilangan kesadaran tidak mengeluarkan rasa takut kembali.

Sam memanfaatkan hal tersebut untuk segera keluar dari sana. Berenang secepat yang ia bisa untuk menuju ke permukaan.

Sam berenang dan terus berenang. Tidak memperdulikan para White face yang hanya berenang kian kemari kehilangan arah.

Akan tetapi ada yang aneh dengan Eva. Gadis itu mulai nampak kejang-kejang. Hal itu juga diikuti dengan sebuah gelembung udara yang keluar dari mulutnya.

Eva kehabisan napas.

Melihat Eva seperti itu, Sam mulai kehilangan kecepatan berenangnya.

Pikiran pria itu terasa kacau dan tidak tenang. Ditambah dengan jantung yang berdebar begitu kencang.

Sam mulai merasa takut. Takut untuk gagal membawa Eva pulang hidup-hidup.

Akan tetapi rasa takut yang muncul pada Sam hanya akan menjadi beban tambahan untuk saat ini.

Karena terdapat mahkluk yang hanya dapat mengetahui keberadaan mangsanya dengan mencium bau dari rasa takut.

Dan sekarang mereka menciumnya bau yang manis itu kembali.



GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang