Amarah Monster

36 5 2
                                    

"Eva!!"

Tangan Sam dengan cepat menangkap Eva. Pria itu berusaha sekuat yang ia mampu untuk menahan Eva tetap berada di dalam mobil.

Mutant alpha memberikan perlawanan sengit. Meskipun kepalanya hanya terdiri dari tengkorak dan tidak memiliki jaringan otot, mahkluk itu mampu memberikan gigitan yang luar biasa.

Eva memejamkan kedua matanya rapat-rapat dan mulai memberontak, sebagai reaksi dari merasakan sesuatu yang mengerikan.

Eva berusaha untuk memukul rahang tengkorak mahkluk itu dengan harapan memberikan sedikit kesempatan baginya. Namun mutant alpha tidak memberikan reaksi yang menunjukkan dirinya kesakitan. Kepala yang sekedar tengkorak itu nampaknya tidak terhubung dengan saraf apapun.

Mutant alpha berdengus dan menambah kekuatan tarikan nya. Jaket Eva yang tergigit mengalami sedikit robekan pada bagian punggung.

Robekan di jaket Eva mulai melebar namun dilain sisi setengah badan Eva sudah berhasil tertarik keluar dari dalam mobil.

Sam tidak ingin kehilangan gadis itu, setidaknya untuk saat ini. Sam kehilangan genggaman pada tangan gadis itu membuat dirinya menarik kaki gadis itu untuk tetap memberikan perlawanan.

"PAMAN SAMMM!!" Jerit tangis gadis itu.

Robekan kecil pada jaket Eva melebar tiap kali mahkluk itu menariknya. Robekan itu akhirnya terlepas hingga memisahkan mahkluk tersebut dengan Eva yang ditariknya.

CREEEAAAKKK...!!!

Jaket Eva berlubang pada bagian punggung. Hal itu bukan sesuatu yang berarti dibandingkan rasa lega untuk berhasil memisahkan diri dari gigitan mutant alpha.

Sam menarik tubuh gadis itu untuk kembali masuk kedalam mobil. Semburan emosi yang tidak dapat dikatakan mengisi keduanya. Rasa takut, panik, lega sementara terasa bercampur aduk satu dengan lainnya.

Eva mulai menangis dengan kepalanya di dada Sam dan mencari rasa aman dari pria tersebut. Napas gadis itu terasa tidak berat dan berantakan. Tubuh mungilnya terasa kaku karena rasa takut melarangnya untuk bergerak.

"Pa-Paman Sam... A-Apakah dia sudah per-!!?"

Eva bahkan belum sempat menyelesaikan perkataannya, mutant alpha memberikan serangan kembali terhadap badan mobil. Setidaknya dengan begitu, Eva sudah mengetahui jawaban atas pertanyaan yang hendak yang ia ucapkan. Mahkluk mutasi itu belum menyerah.

"Aaahhhhhh...!!!"

Goncangan hebat sungguh terasa oleh Sam dan Eva yang masih didalam mobil. Mereka berdua tidak tahu apa yang mahkluk itu lakukan kali ini, namun sudah pasti itu adalah sesuatu yang buruk.

Mutant alpha mengangkat dua kaki depannya dan menapakkannya di badan mobil. Mahkluk itu memberikan sedikit dorongan pada mobil dengan tenaganya. Mobil tersebut menjadi bergoyang dan sedikit terangkat pada sisi sebelah.

"Dia mencoba membalik mobil ini!"

Auman keras diberikan oleh mutant alpha seperti sedang memberikan motivasi bagi dirinya sendiri. Kedua kaki depannya masih saja mendorong badan mobil. Dorongan kakinya begitu kuat hingga membuat penyok bagian yang ia dorong.

Seperti yang telah diketahui bahwa mutant alpha memiliki tubuh sebesar mobil keluarga. Dengan tubuh sebesar itu membuat mahkluk itu memiliki tenaga yang patut diperhitungkan.

Tenaga tambahan yang besar membuat hal semacam membalikkan mobil adalah perkara mudah. Seperti itu yang mutant alpha harapkan. Mobil tempat Sam dan Eva bersembunyi terbalik pada salah satu sisinya.

WOOOOAAAHHH...!!!

Tubuh Sam dan Eva masih belum stabil sepenuhnya. Goncangan keras terhadap badan mobil membuatnya tidak terkendali. Baik Sam maupun Eva mengalami luka lecet akibat saling bertabrakan dengan benda-benda tajam didalam mobil.

Hal tersebut masih dinilai belum cukup oleh mutant alpha. Mahkluk besar itu hendak membalik mobil sepenuhnya hingga bagian bawah menjadi atas dan bagian atas menjadi bawah.

Mutant alpha memberikan dorongan sekali lagi pada mobil. Hal tersebut membuat mobil yang ada Eva dan Sam didalamnya terbalik sepenuhnya.

"Eva! Eva!" Panggil Sam untuk sekedar memeriksa gadis itu.

Keadaan pada mobil yang terbalik cukup menyusahkan untuk bergerak. Sam dan Eva terjebak pada posisi tengkurap dengan ruang gerak yang terbatas. Terutama pecahan-pecahan kaca jendela membuat lutut ataupun siku terluka.

Mutant alpha tidak suka bertele-tele dalam memberikan kejutan serangan. Mahkluk itu menekan dari atas badan mobil dengan kedua kaki depannya. Hal tersebut membuat ruang gerak Sam dan Eva semakin sempit.

Ruang gerak bagi Sam dan Eva mulai hilang. Mereka berdua harus mengeluarkan diri mereka dari sana jika tidak ingin diremukkan bersama dengan mobil.

"Pa-Paman aku-aku! Aku tidak mau seperti ini! Aku mau ibuku...!!" Eva mulai menangis sejadi-jadinya. Dia sudah tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri maupun emosinya.

"Kendalikan dirimu, Eva! Kita akan keluar dari situasi ini! Aku berjanji."

Cukup sulit bagi Sam untuk mengontrol semua hal yang ada. Pria itu perlu memikirkan cara untuk keluar dengan selamat dari situasi saat ini. Namun pada sisi lainnya, ia juga perlu mengajak gadis itu untuk ikut kooperatif bersamanya.

"Disana, lewat jendela itu!" Perintah Sam sembari menunjuk jendela mobil dibelakang Eva.

Jendela mobil sudah tidak memiliki kaca. Itu adalah satu-satunya jalan keluar dari mobil untuk saat ini. Namun rangka jendela mulai mengecil akibat tekanan yang mahkluk itu berikan terhadap badan mobil. Hal tersebut menandakan bahwa mereka perlu keluar sekarang atau menjadi remuk.

"Tidak mau! Aku tidak dapat bergerak Paman Sam. Aku takut! Takut sekali!"

BRRUUUCKKK...!!!

Mutant alpha mulai menghentakkan kaki depannya. Mahkluk itu membuat ruang gerak yang tersisa semakin sempit dengan waktu yang cepat.

"Aaahhhhh...!!!"





GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang