Paginya demam Hiromu pun turun, dia terbangun dan dalam pelukan Kanato. Dia merasa tenang, dengan sedikit gerakan dia membuat Kanato terbangun.
"Kau sudah bangun? Bagaimana demammu?"
Tanyanya mencium Hiromu.
"Aku baik-baik saja."
"Syukurlah, aku takut sekali karena kau demam tinggi."
"Maaf membuatmu khawatir."
"Hmm.."
Gumamnya masih mengantuk.
"Tapi Kanato, itumu menusukku."
Gumamnya pelan dan menyentuhnya membuat kedua mata Kanato terbuka lebar,
"Jangan memegangnya!"
Pekiknya menahan diri.
"Kau tahu, tiap orang tidak akan tahan jika bersama dengan orang yang dia cintai!"
Jelasnya pada Hiromu. Hiromu menatapnya dan membuatnya merona.
"Kalau kau ingin melakukannya, kenapa tidak mengatakannya padaku?"
Tanyanya pada Kanato. Kanato melihatnya.
"Bolehkah? Apa aku boleh?"
"Kenapa tidak? kau sah sebagai suamiku, jadi sudah tugasku untuk melayanimu."
"Tapi.. Aku bukan bermaksud.. kau tahu, kau tidak perlu memaksakan diri.."
Ucapnya gugup,
"Kalau itu Kanato, kurasa aku akan baik-baik saja."
Jawabnya membuat Kanato tidak bisa berkata-kata. Wajahnya merona dan memalingkan wajahnya.
Kanato langsung bangkit dan berada di atas Hiromu.
"Kau serius mengatakannya?!"
"Kenapa kau bertanya?"
"Aku tidak akan menahan diri lagi!"
"Lakukan sesukamu, bukankah aku milikmu?"
"Hiromu!"
Pekiknya senang dan memeluknya erat,
Kanato benar-benar tidak menahan diri, dia meletakkan bantal dibalik punggung Hiromu untuk mengurangi tekanan saat melakukannya.
Dia mencium Hiromu sebelum melepas celana Hiromu. Sedangkan dirinya hanya melepas bajunya dan mengeluarkan batangnya dengan mudahnya karena celana training.
Dia hendak memakai pengaman tapi di hentikan Hiromu.
"Keluarkan semuanya di dalamku."
"Kau serius?!"
"Aku tidak berbohong."
"Baiklah."
Dia pun melumuri lubang anus Hiromu dengan lotion dan memasukkan jarinya untuk batangnya masuk lebih mudah kalau sudah sedikit longgar.
"Nn..."
Desah Hiromu mencengkram erat bantal di kepalanya.
"Apa sakit?"
Tanya Kanato dan dia menggeleng tidak.
Kanato menaikkan sedikit baju Hiromu dan memainkan putting susunya sedari melakukan masukan di anusnya dengan 3 jari!
"Nn..Ah...Ah..Ahh..Kanato.."
Desahnya membuat Kanato menegang seketika.
"Maaf, aku tidak bisa menahan lebih lama lagi."
Ucapnya menekan masuk batangnya dan melebarkan paha Hiromu agar lebih mudah masuk lagi.
"Ahhh....Ah..."
"Sedikit lagi Hiromu! Jangan mengecil tiba-tiba!"
"Nn..Ahh..Ah..."
Desahnya merasakan batang Kanato yang menyentuh dinding rektrumnya.
"Ahh!"
Jeritnya saat Kanato menariknya keluar dan masuk lagi.
"Ahh!! Ahh...Ah.. Kanato!"
Jeritnya karena Kanato sudah memulai tarikan dan masukan dengan cepat sambil melebarkan paha Hiromu.
Hiromu bisa melihat Kanato yang terlihat semangat dan batangnya keluar masuk bisa dirasakan Hiromu.
"Ahh...Ahh..Ah....Ah...Kanato! Ahh!"
Desahnya. Kanato pun menciumnya, Hiromu mengalungkan tangannya ke leher Kanato. Tidak lama setelahnya Hiromu merasakan cairan panas menyembur di dinding anusnya membuat Hiromu sedikit bergidik dan mencakar punggung Kanato.
"Ahh!!"
Jeritnya.
Cairan itu tidak bisa berhenti Kanato keluarkan karena sudah menahan diri selama ini.
"Ahh...Ahh..Haa..Haa..."
"Aku merasa lega!"
Jerit Kanato senang. Hiromu mengambil napas karena lelah menjerit.
Kanato belum menarik batangnya keluar, dia justru memainkan putting susu Hiromu dan menghisapnya.
"Hiyahh!! Apa yang kau lakukan?"
"Aku menghisapnya agar bisa keluar susu!"
"Kau gila! Tidak akan ada susu yang keluar!"
"Bayinya nanti harus di kasih ASI!"
"Aku tidak bisa memberikan ASI!"
"Kalau begitu untukku saja susunya!"
Jeritnya senang kembali menjilati susu Hiromu.
"Hnn..Ah...Ahh...hentikan! berhenti menghisapnya!"
Marah Hiromu tapi tidak membuat Kanato berhenti.
Dia mulai melakukan gerakan membuat cairan itu berhamburan keluar.
Satu tangannya memijit putting susu Hiromu, satu tangannya menahan tangan Hiromu yang mendorongnya, sedangkan mulutnya asyik menghisap susunya dan dibawahnya bergerak dengan seirama.
"Ahhh...Ahhh...Ah....Ah.. kanato!!"
Desah nikmat Hiromu terdengar seperti alunan suara malaikat turun bagi Kanato.
Dia benar-benar menikmati sarapan paginya ini.
Hiromu kembali terbangun, dan itu hari sudah siang.
Dia memijit punggungnya dan berjalan keluar.
Dia melihat makan siang yang sudah siap sedia tapi tidak ada Kanato di sana.
Dan sebuah pesan di meja,
"Karena ku lihat kau sedang tidur, aku tidak mau membangunkanmu. Jangan lupa makan dan minum susunya, biar anak kita selucu Iori chan!"
Pesannya. Hiromu bisa membayangkan wajah bodohnya saat menulis pesan ini.
Dia pun meminum susunya dan masih hangat, serta makanannya juga masih hangat, berarti Kanato baru pergi tidak lama ini.
"Kenapa dia tidak membangunkanku?"
Pikirnya memakan makanannya.
Dengan wajah cerah secerah matahari terbit, Kanato mengerjakan tugasnya secepat kilat membuat bawahannya sedikit bingung,
Ketua dalam suasana hati yang baik.
Pikir setiap bawahannya melihat dari sikap ketuanya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love (Mpreg)
RomanceSindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK. seperti yang diminta pembaca wattpad Tsuki tentang Mpreg(Man Pregnant)...