Sampai hari kelulusan Kyoya pun Suzume tidak mendapatkan ide apapun kenapa anaknya pergi meninggalkannya?
Baru menjelang sebulan setelah anaknya meminta keluar dari rumahnya.
Tidak terasa hari kelulusannya pun tiba, Kyoya akan segera pergi meninggalkannya.
Saat upacara pun Suzume menangis bukan karena pidato dari ketua yayasannya yang sedih tapi melainkan memikirkan Kyoya akan pergi meninggalkannya.
Dia akan hidup tanpa Kyoya mulai minggu depannya.
Karena Kyoya sudah mendapatkan pekerjaan yang jauh dari rumahnya dan tidak lagi bekerja di bar. Dia diterima di sebuah perusahaan besar dan akan pindah ke sana seminggu lagi.
Semuanya sudah diperhitungkan Kyoya, dia sudah mentekadkan bulat untuk meninggalkan Suzume.
Suzume tidak punya pilihan lain selain menerima semua keputusan Kyoya. Dia tidak bisa menolak anaknya jika dia sudah bertekad. Kerenggangan dalam keluarganya pun mulai merasuki keluarga Suzume. Keduanya tidak lagi banyak bicara dan sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Semua barang-barangnya sudah dia kemas dalam kardus.
Tinggal dibawa pergi oleh pengantar barang.
Suzume benar-benar diam saat barang Kyoya diambil dan kamarnya pun menjadi kosong.
"Suzume aku pergi."
Pamit Kyoya pada Suzume yang hanya diam di sofa.
Kyoya hampir luluh melihat tatapan mata sedih Suzume dan tidak ingin meninggalkannya. Tapi jika dia terus bersamanya, maka Suzume yang akan tersakiti nantinya.
Tanpa sepatah katapun Kyoya pergi, Suzume juga tidak lagi ingin melihatnya dan mengunci pintunya saat Kyoya meninggalkan rumahnya.
Kini dia akan tinggal sendiri lagi seperti dulu. Tidak ada saudara, anak atau siapapun, sendiri dalam menjalani hidup.
Dia pun menangis, Kyoya masih terdiam di depan pintu dan bisa mendengar tangisan sedih ayahnya,
"Maafkanku.."
Ucapnya dan berbalik. Dia benar-benar pergi meninggalkan Suzume.
...................................
Kyoya terdiam dalam kamar persegi yang baru disewanya, dia begitu malas mengemas barangnya dan membiarkannya dalam kardus.
Dia merasa sangat sedih sudah membuat Suzume menangis seperti itu,
Dia menghela napas panjang.
"Mulai besok aku akan melupakan semuanya, aku tidak akan menemui Suzume lagi."
Tekadnya dan menenggelam wajahnya ke bantalnya dan terlelap setelahnya.
Kyoya sebagai karyawan baru pun bekerja keras agar dirinya diakui oleh atasannya.
Dan dimana pun dia berada, pandangan wanita padanya tetap tidak berubah. Sikap dingin dan acuh tak acuh Kyoya membuatnya semakin dikagumi bahkan manager wanitanya menyukainya.
Dia sering meminta Kyoya melakukan ini dan itu, lalu mengajarinya serta. Kyoya belajar banyak darinya sebagai senior.
Dia benar-benar punya hati pada Kyoya, tapi Kyoya tidak peduli pada perasaannya. Dia hanya mencintai ayahnya seorang.
Saat makan siang Kyoya hanya diam melihat layar hpnya. Sudah seminggu setelah kepindahannya dari rumah ayahnya dia sama sekali tidak mendengar kabar dari Suzume. Dia tidak menghubungi Suzume begitu juga sebaliknya.
Dia menghela napas panjang.
"Ada apa? Kau bernapas panjang?"
Tanya rekan kerja Kyoya melihatnya hanya diam setelah makan siang.
"Tidak ada apa-apa."
"Nanti malam datanglah ke acara pesta penyambutan karyawan baru. Kau termasuk salah satunya."
"Aku tidak ikut."
"Ayolah! Itu pesta untuk menyambut kita."
"Aku tidak tertarik."
"Kau akan mengecewakan boss kita dan menganggap dirimu orang yang sombong oleh lainnya."
"............................"
"Sekali ini saja, ayolah."
Kyoya terlihat seperti berpikir dan pada akhirnya mengiyakan apa yang dia mau.
Dia harus berteman jika tidak mau sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love (Mpreg)
RomanceSindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK. seperti yang diminta pembaca wattpad Tsuki tentang Mpreg(Man Pregnant)...