Kyoya pun membuat makan malam yang mudah dicerna oleh Suzume saat ini. Saat dia kembali ke kamar, ayahnya sudah terlelap tapi dia keliatan kesakitan.
"Demamnya semakin parah?"
Gumamnya kemudian membangunkan Suzume.
"Suzume, bangun dan makan. Obatmu harus diminum setelah makan."
Suzume membuka matanya, Kyoya membantunya duduk bersandar dengan bantal.
Kyoya pun menyuapi Suzume dengan sabar. Suzume menatap Kyoya yang sudah banyak berubah,
"Ada apa?"
Tanya Kyoya karena ditatapi ayahnya.
"Kau benar-benar sudah besar.."
"Aku memang sudah besar."
"Aku jadi merasa kecil di hadapanmu. Dulu aku merawatmu tapi sekarang kau yang merawatku."
Suzume tertawa konyol.
"Bukan kali ini saja kau sakit Suzume, dulu kau juga sakit parah dan tidak bisa bangun."
"Benarkah?? Aku tidak ingat,"
"Kau demam tinggi dan tidak bisa bangun dari kasurmu kau tahu? Aku yang merawatmu selama ini."
"Kapan? Aku tidak ingat."
"Waktu itu aku masih kelas 1 smp."
"Ah.. Se-seperti itu? Aku benar-benar sudah tua, aku sampai melupakan hal ini."
"Kau tidaklah tua Suzume."
Ucapnya sambil tertawa senang, dia mengusap pipi Suzume.
"Tapi umurmu yang tua,"
Sambungnya membuat Suzume terlihat kesal. Bukan hanya menghina sekali, tapi dobel hit.
Kyoya tertawa dan mencubit pipi Suzume.
"Bagiku kau sama seperti dulu, Suzume yang selalu kucintai. Suzume yang selalu kuinginkan. Aku sangat mencintai Suzume lebih dari apapun."
Jujurnya menatap dalam Suzume. Suzume terdiam karena dia baru saja dilamar anak semata wayangnya.
"Kyo-kyoya?"
Panggilnya dan Kyoya tertawa senang.
"Kalau sudah selesai, minum obatmu dan tidur."
Ucapnya mengalihkan perhatian dan memberikan pil obat pada Suzume. Dia pun meminumnya dan kemudian berbaring, Kyoya terdiam di sana hingga rasa kantuk menyerang Suzume dan terlelap.
Kyoya mengusap wajah Suzume dan tiba-tiba menciumnya. Kemudian berjalan pergi ke kamarnya untuk istirahat.
"Aku bisa hilang kendali jika terus bersamanya..."
Gumamnya frustasi di balik pintu kamarnya.
.......................................................
Paginya Suzume terbangun dan menyentuh bibirnya,
"Apa aku bermimpi semalam?"
Pikirnya dan mengingat seseorang mencium bibirnya walau dalam keadaan tidak sadar.
Tapi dia menganggapnya sebagai mimpi dan tidak memikirkannya secara lanjut.
Dia sudah bisa menggerakkan tangannya walau sedikit, dia pun berniat kembali ke kantor.
Saat dia keluar dari kamar, makanan sudah siap sedia. Tapi dia harus makan sendiri karena Kyoya sudah pergi karena ada kelas pagi. Dan tekadnya untuk bekerja pun sudah bulat dari pada diam di rumahnya.
Suzume kembali ke kantor dan para rekan kerjanya membantu Suzume sebisanya untuk Suzume tidak bekerja terlalu lelah karena satu tangannya tidak bisa diandalkan. Suzume merasa senang karena rekan kerjanya masih mau membantunya, jika dia sembuh nanti maka dia akan mentraktir mereka.
Suzume berterima kasih sudah membantunya bekerja seharian ini, dia pun berjalan keluar dari kantor setelah turun dari lantai 7 menggunakan lift.
Tampak batang hidung Kyoya saat dia keluar dari kantor.
"Kyoya?"
Panggilnya membuat Kyoya menatapnya. Dia berjalan menghampirinya.
"Kenapa kau bekerja?!"
"Aku hanya bosan, aku tidak bisa berlama-lama diam di rumah. Aku banyak kerjaan yang harus kuselesaikan."
"Aku tidak peduli dengan pekerjaanmu! Yang kupedulikan kondisi tubuhmu! Apa demammu sudah turun?! Tanganmu masih sakit?!"
"Tenang Kyoya, aku baik-baik saja. Tidak ada yang sakit lagi dan demamku sudah turun."
Jawabnya.
"Bohong!"
Balasnya menyetuh lengan Suzume dan dia meringgis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love (Mpreg)
RomanceSindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK. seperti yang diminta pembaca wattpad Tsuki tentang Mpreg(Man Pregnant)...