My Love "40"

8K 539 87
                                    



Kakeru duduk diam di samping Naitou yang masih belum sadar.

Dia kehilangan banyak darah dan sekarang dia belum sadar.

Dokter kembali memeriksanya.

"Apa kau memeriksanya dengan benar?! Kenapa sudah 2 hari dia belum sadar?!"

Tanyanya dengan nada marah.

"Tu-tuan sabarlah. Dia dalam kondisi stabil, mungkin sebentar lagi dia akan bangun."

Jawabnya takut. Kakeru kembali diam,

"Hm.."

Desah Naitou mulai membuka matanya,

Dia melihat sekitarnya dan kaget melihat Kakeru. Dia segera bangkit dan menjerit sakit.

"Ahh!!"

Jeritnya sakit memegangi dadanya.

"Apa yang kau lakukan? Kembali berbaring!"

Perintah Kakeru membaringkan Naitou kembali. Naitou melihat tuannya.

Saat Kakeru berpaling padanya, Naitou justru memalingkan wajahnya.

Dokter pun pergi melihat Naitou baik-baik saja.

Naitou terdiam, dia tahu tuannya akan memarahinya lagi. Karena itu dia memilih bungkam,

"Naitou."

"I-iya?"

"Lihat aku."

"A-aku tidak mau.."

"Lihat aku!"

Perintahnya memaksakan Naitou menatapnya.

Wajah Naitou merona melihat tuannya. Kakeru menatapnya tanpa berpaling, dan menciumnya membuat Naitou membatu.

Setelahnya dia pergi meninggalkan Naitou yang masih mematung.

Kakeru sendiri terkejut dengan aksinya barusan, dia menciumnya secara tidak sadar dan meninggalkannya begitu saja! jantung Kakeru berdetak begitu kencang karenanya.

Naitou menyentuh bibirnya.

"Apa aku bermimpi?"

Pikirnya dan mencubit pipinya. Dan terasa sakit. Dia pun tersenyum.

"Ciuman pertamaku dengan tuan.."

Gumamnya senang. Rasa sakitnya sepertinya hilang.

"Naitou!!"

Pekik Orion kaget karena baru mendengar kabar buruk ini.

Dia memeluk Naitou yang duduk diam membaca.

"Orion sama?"

"Aku sudah bilang jangan di sini! Pergilah bersamaku! Lihatlah kau terluka begini!"

Pekiknya panik.

"Orion sama, aku sudah bilang. Tugasku melindungi tuan. Jadi bukan hal besar. aku senang dia baik-baik saja."

"Tapi bagaimana kau mati saat di tembak? Apa yang akan baik-baik saja?"

"Kalau aku mati demi tuanku, aku tidak akan menyesal."

"Kau bodoh!"

"Aku tahu aku bodoh, tapi itu bukan sebuah masalah. Aku akan melakukannya sampai akhir hayatku."

"Kenapa kau begitu!? Aku membenci sikapmu yang ini! kumohon jangan mati! Aku tidak akan bisa hidup tanpamu!"

Isaknya.

My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang