My Love "197"

3.6K 281 8
                                    




"Dokter!!! Bangun!"

Pekik Hiroi membangunkan dokter Hide yang masih molor.

"Hiroi. Dokter masih ngantuk."

"Bangunlah!"

Pinta Hiroi pada dokter Hide yang masih ngantuk. Dia pulang pagi karena shift malam. Dan hari ini dia libur kerja.

"Dokter!! Ayo ke taman bermain!"

"Hmm..."

"Dokter sudah berjanji akan membawaku!"

"Iya! Iya! Tapi biarkanku tidur sebentar."

"Ini sudah siang dokter! Nanti taman bermainnya tutup kalau sore!"

"Baiklah! Kita pergi!"

Pekiknya segera bangun. Dia mengusap kepala Hiroi sebelum mengganti pakaiannya.

Dia sudah mandi pagi tadi jadi dia hanya mengganti pakaian saja.

"Mama dimana?"

"Mama sedang buat makan siang!"

"Benarkah? Ayo makan dulu!"

Pekiknya dan keluar bersama Hiroi.

Keduanya langsung ke dapur, hidangannya sudah siap sedia.

"Aku menunggu kalian."

Ucap Ayumu segera mengambil nasi dalam magic com.

"Hati-hati makannya, panas."

"Selamat makan!"

Pekik keduanya bersamaan. Ayumu tertawa kecil melihat keduanya.

Dokter Hide mengambil banyak sayur untuk Hiroi.

"Makan yang banyak supaya cepat besar!"

Doanya, Hiroi juga tidak mau ketinggalan.

"Dokter juga makan yang banyak supaya bisa membawa Hiroi jalan-jalan!"

Balasnya mengambil sedikit sayuran ke dokter Hide. Hide mengusap kepalanya,

"Makanlah, kita akan berpetualang hari ini!"

"Okey!"

Mereka makan dengan lahap. Ayumu pun ikut makan bersama mereka.

Selesai makan mereka segera ke tempat tujuan.

Panas matahari tidak membuat Hiroi lelah. Dengan jaket tipis serta topi kecilnya Ayumu melindunginya dari sengatan matahari yang kuat.

Dia sendiri hanya memakai sweater rajut panjang dan topi hitamnya.

Dokter Hide tidak memakai apapun dan terlihat biasa saja.

"Ayumu wajahmu sampai memerah?"

Tanya dokter Hide melihat wajah Ayumu yang memerah karena matahari.

"Kulitku agak sensitif dengan matahari, apalagi berjemur seharian di sini."

Jawabnya sambil mengibaskan tangannya karena panas.

"Kalau begitu berteduhlah di tempat sejuk. Aku akan membawa Hiroi naik wahana."

"Tidak apa-apa, aku bisa menemaninya."

Jawabnya menggandeng tangan Hiroi. Ini kesempatannya bersama Hiroi, dia tidak mau melewatkannya begitu saja.

Panas matahari tidak membuat tekadnya cair.

Hiroi tinggal memilih wahana apa yang ingin dia naiki, keduanya pasti akan mendapinginya seperti sekarang.

"Roller coaster?? Hiroi tidak boleh naik wahana itu!"

"Tapi mama itu seru! Lihat!"

Pekiknya memperlihatkan wahana ekstrim bukan untuk anak-anak pada Ayumu membuatnya merinding karena jalurnya berkelok-kelok lalu menanjak dan turun lagi.

"Tidak!"

Tolak Ayumu kembali menarik Hiroi pergi.

Dokter Hide tertawa kecil.

"Mungkin Ayumu takut."

Ucapnya sambil tertawa. Ayumu memicingkan matanya pada dokter.

Apa dia mendengarku?

Dokter Hide tertawa padanya.

"Bagaimana kalau pergi ke rumah kaca?"

"Rumah kaca?"

"Yah, kalian akan melihat bayangan kalian sendiri."

"Ayo!"

Pekik Hiroi setuju. Wajah sedihnya sudah hilang. Dokter Hide menggendongnya sebelum masuk ke dalam. Ayumu juga mengikuti dokter Hide sambil menarik bajunya karena takut tersesat. Ini pertama kalinya dia datang ke sini. Selama ini sibuk bekerja terus.

Mereka pun memilih tempat yang sederhana dan bisa dimasuki Hiroi karena masih anak-anak.


My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang