My Love "103"

4.1K 395 49
                                    



"Boss aku bisa gila!"

Jerit Sino frustasi di ruang bossnya, kebetulan Sayuki juga di sana karena Kenzo menjaga anaknya.

"Kenapa lagi dengan Kenzo?"

"Boss kau tahu!? Dia minta anak denganku! Siapa yang tidak gila!"

"............................."

"............................."

"Boss! Sayuki! Jawab aku!"

Membuat keduanya tertawa,

"Nah loh ini salahmu. Kau yang memulainya."

"Tapi kan aku tidak tahu dia bakal berpikir demikian!"

"Tentu saja dia akan berpikir demikian, kau sudah menjelaskan tentang sindrom tersebut dan dia sudah melihatnya sendiri sindrom ini. kemudian kau adalah suaminya, apa salah istri minta anak?"

Jelas Sayuki pada Sino membuatnya terdiam.

"Benar juga."

"Makanya berpikir dulu sebelum melakukan sesuatu!"

Balas Kojirou.

"Lalu apa kau menolaknya melakukan itu?"

"Tentu saja aku menolaknya! Mana mungkin aku melakukannya saat dia tidak ingat siapa dirinya!"

"Pantas saja dia terlihat sedih saat bermain dengan si kecil."

"Dia begitu?"

"Iya, dia sangat sedih. Aku sempat berpikir apa yang membuatnya demikian, tapi aku tidak berani bertanya. Ternyata ini yang jadi masalah pikirannya."

"Aku harus bagaimana?! Kalau kami melakukannya dan dia juga salah satu sindrom?!"

"Dalam kasus ini tidak semua orang termasuk dalam sindrom ini. kau sudah lihat berita kan? Hanya gen tertentu yang bisa."

"Aku tahu..tapi tetap saja.."

"Coba kau bicara padanya, apa dia yakin mau anak darimu?"

"Tidak apa-apa kah kami melakukannya?"

"Asal kau bertanggung jawab atas segalanya."

"Aku akan bertanggung jawab jika dia hamil!"

"Tentu saja! kalau kau membuatnya menangis akan gorok lehermu!"

"Boss kejam sekali!"

Sayuki menyentujui hal ini, dia mendukung keduanya bersama.

"Sayuki mau pulang? Mau kuantar tidak?"

"Kau juga mau pulang?"

"Iya, mau siap-siap."

"Siap-siap kemana?"

"Buat anak!"

Balasnya cengengesan dan berjalan pergi. kojirou pengen sekali menempeleng kepala Sino yang ceplas ceplos itu.

Sayuki hanya tertawa kecil.

"Aku pulang dulu."

"Hati-hati,"

Jawab Kojirou mengecup Sayuki sebelum dia pergi.

Saat sampai di apartemen yang mereka temukan hanya kedua insan itu terlelap di kasur tamu.

"Si kecil benar-benar menyukainya. Dia tidak pernah seperti itu walau dengan Kojirou sendiri."

"Dia memiliki ketertarikan sendirinya."

Sayuki mengusap pipi putra kecilnya yang tidur nyenyak di samping Kenzo.

"Kenzo bangun."

Panggil Sino membangunkannya. Sayuki pun berjalan pergi,

"Hm.. Sino?"

"Bangun, ayo pulang."

"Kau sudah pulang? Baik."

Jawabnya bangkit dari kasur.

"Sayuki kami pulang dulu."

"Hati-hati."

Pesan Sayuki. Keduanya pun segera pergi.

"Kenzo, jangan tidur."

Pesan Sino melihat Kenzo kembali terlelap di samping kemudinya. Sino segera memakaikan sabuk mobilnya dan pulang ke apartemen.

Dia menggendong Kenzo yang kembali tidur ke dalam kasurnya.

"Ini orang tidurnya kek orang mati!"

Marah Sino lagi yang segera mandi dan bersiap-siap buat anak..!

Dia melihat kotak kondomnya yang tersisa 1.

"Aku belum beli yang baru, tidak apa-apa kali yah?"

Pikirnya melempar kotak kosongnya dan memakai kondom selesai mandi.

Dia pun keluar dengan memakai celana dalam. Kenzo sudah sadar dan melihat Sino.

"Sino kau sudah pulang?"

Tanyanya sambil menguap.

"Mandilah, aku akan menunggumu."

"Menungguku?"

"Kau mau anak atau tidak?"

Tanyanya balik membuat wajahnya merona.

"A-aku akan mandi dulu."

Jawabnya tersadar dan segera pergi.

Sino sendiri melepas celananya dan duduk di kasur dan menyelimuti setengah badannya menunggu Kenzo.

Tidak lama setelahnya Kenzo keluar dengan memakai kemeja putih besar yang biasa di pakai Sino. Kenzo tidak punya banyak baju, dia akan memakai pakaian Sino kalau menjelang malam. Dia tidak lagi memakai celana dalam karena itu akan percuma...

Sino menatapnya. Tangannya memberi intruksi agar Kenzo mendekat.

"Kau yakin ingin melakukannya?"

Tanya Sino memeluk Kenzo.

"Aku adalah istrimu bukan? Bukankah tugasku melayanimu?"

"Tapi.. itu.."

Sino masih ragu.

"Aku ingin melakukannya."

Balas kenzo menatap Serius Sino. Dia pun menghela napas pasrah.

"Kalau kau hamil. Aku akan bertanggung jawab."

Gumamnya.

"..........???"

My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang