My Love (Mpreg)

My Love "75"

"Kenzo! Tolong bawakan air!"

Pekik Sino keluar dari sana dan melihat Kenzo di depan kantor hanya terdiam karena shock.

"Dimana boss?!"

"Aku tidak tahu!"

"Uhukk!! Uhuk!"

"Cepat ambil air!!!"

Perintah Sino pada Kenzo. Kenzo justru diam dan melihat Sayuki,

"Kenzo!!"

Pekik Sino baru membuatnya jalan.

Sino melepas blazer yang dia pakai dan menyelimuti Sayuki.

"Sayuki kau baik-baik saja?"

"Kojirou..Kojirou.."

Panggilnya terus,

Sino memeluknya langsung.

"Boss akan baik-baik saja. tenangkan dirimu!"

Pintanya.

"Kojirou.."

Tangis Sayuki dalam pelukan Sino.

"Jika memang boss tiada, aku akan bertanggung jawab atas dirimu! Aku janji! Jadi jangan khawatir!"

Ucap Sino serius. Sayuki tidak menjawabnya.

"Jangan harap kau bisa jadi ayah dari anakku!"

Marah Suara di belakang Sino,

"Boss!!"

Pekik Sino kaget, Sayuki pun melihat Kojirou yang compang camping dan luka-luka goresan kecil tapi dia terlihat sangat sehat.

"Aku memintamu menjaganya! Dan kau justru membiarkannya menghirup asap?!"

Marah Kojirou, perlahan Sayuki berjalan mendekatinya.

"Bagaimana kalau dia sesak napas karena asap itu?! kau akan membahayakannya!"

"Boss! Sayuki yang menerobos masuk ke dalam! Aku sudah mengejarnya tapi karena orang-orang itu juga menghalangi jalanku!"

"Kalau terjadi apa-apa dengannya dan anakku! Awas saja!"

Ancamnya dan merasakan pelukan Sayuki, dia pun berpaling ke arahnya.

"Apa aku bermimpi?"

"Kau tidak bermimpi, aku di sini nyata."

Jawabnya mengusap wajah Sayuki yang bernoda hitam karena asap hitam.

Sayuki pun menangis.

"Kojirou.."

"Jangan menangis,"

Pesannya lagi menghapus air matanya,

Kenzo pun datang membawa handuk serta minuman. Kojirou segera memberi Sayuki minuman. Kenzo sendiri menyelimuti Kojirou dengan handuk karena pakaiaannya tidaklah layak.

"Boss bisa selamat dari ledakan itu?"

Tanya Sino penasaran,

"Keberuntunganku bersama Sayuki,"

Jawabnya gak masuk akal, Sayuki melihatnya.

"Apa maksudnya?"

"Maksudnya yah karena aku memikirkan cincin apa yang harus kubeli! Aku lupa! Ayo ke toko mas!"

"Dengan pakaian begitu?!"

Kesal Sino tidak mendapat jawaban apapun. Dia seperti mengihindari pertanyaan Sino.