"Suzume!!"
Pekiknya membantunya bangun. Lalu mata Kyoya bisa melihat batang Suzume yang sedikit menegang.
Suzume yang menyadari tatapan Kyoya pun kembali menutup diri dan merasa begitu malu. Wajahnya begitu merah.
"Sudah berapa lama kau menahannya?"
Tanya Kyoya menyentuh Suzume,
"Kyo-kyoya!"
Marahnya mendorong tangan Kyoya.
"Aku akan membantumu."
"Tidak! Aku bisa mengurusnya sendiri!"
"Kau tidak bisa melakukannya, aku akan membantumu."
Balasnya menarik Suzume dalam pangkuannya,
"Hen-hentikan Kyoya!"
Pintanya tapi Kyoya tidak akan berhenti, dia pun memegang batang Suzume dan sedikit mengelusnya.
Wajah Suzume begitu merah karena memperlihatkan sisi memalukannya.
Dia tidak bisa melakukan apapun karena Kyoya yang keras kepala.
Perlahan dia pun mengocoknya,
"Hnn!! Ngg!!"
Desah Suzume menahan suaranya.
"Ahh..Ahh..Hentikan...Kyoya..Hentikan.."
Mohonnya.
"Kita akan selesai sebentar lagi, jadi jangan ragu untuk mengeluarkannya."
Pesannya Kyoya masih mengocoknya dengan cepat membuat Suzume mendesah.
"Ahh....Ahh....Ah... Nn...Ah..."
Desahnya sampai mengeluarkan cairannya.
Kyoya pun tidak peduli dirinya basah dan segera membersihkan tubuh Suzume dari atas sampai bawah.
Suzume tidak lagi bersuara karena dirinya yang begitu malu, entah karena demamnya yang mulai kembali menyerangnya atau karena anaknya ini wajahnya sampai merah seperti kepiting rebus.
Kyoya membawa Suzume kembali ke kasur setelah mengeringkan tubuhnya. Dia sendiri segera selesaikan mandi untuk bisa memakaikan baju Suzume. Dia membereskan miliknya sendiri yang menegang mendengar desahan ayah tercintanya dan kembali ke kamar, Suzume menutup dirinya rapat dengan selimut karena sangat malu.
"Suzume.."
Panggil Kyoya sambil mengeringkan rambutnya. Tanpa baju dia berjalan menghampiri Suzume, tapi dia memakai celana yah.
"Suzume.."
Panggilnya menarik selimutnya tapi Suzume tidak mau keluar dari sana.
"Cepat keluar dan ganti bajumu."
"Aku bisa menggantinya sendiri!"
"Kenapa? Apa kau marah karena aku melakukannya?"
".............................."
"Ayolah Suzume bukan kali pertama aku melihatnya. Dulu aku juga melihatmu melakukannya sendiri."
Jujur Kyoya membuatnya memunculkan sedikit kepalanya.
"Ka-kapan?"
"Waktu aku masih Smp."
Jawabnya membuat Ayahnya semakin malu. Karena memperlihatkan sisi buruknya pada anaknya.
Dia kembali menutup dirinya karena malu pada anaknya sendiri.
"Aku orang tua yang tidak baik.."
Gumamnya menutup dirinya.
"Suzume, kau bukan orang tua yang tidak baik. ayo cepat pakai pakaianmu."
Ucap Kyoya menarik selimutnya. Suzume merasa begitu malu dan meringkuk di kasur.
Kyoya tertawa melihatnya dan memakaikan bajunya.
Suzume menangis dalam hati, dia memperlihatkan sisi buruknya pada anaknya sejak kecil dan dia baru mengatakannya sekarang, betapa malunya ayah Kyoya ini.
"Suzume berhenti merajuk, itu bukan hal yang salah."
"Bagaimana kau bisa mengatakannya dengan mudah?!"
Jeritnya melihat Kyoya masih tertawa.
"Tunggulah sebentar, akan kubuatkan makan malam."
"Aku tidak lapar,"
"Tapi kau butuh makanan, lihat suhu tubuhmu semakin naik."
Ucapnya menyentuh kening ayahnya dan kemudian dibandingkan dengannya.
Memang sejak tadi wajah ayahnya sudah merah seperti kepiting rebus.
"Kalau begitu aku akan tidur saja,"
"Makan dulu dan minum obatnya."
Balasnya sambil memijit pundak Suzume. Setelahnya dia pergi untuk menyiapkan makan malam. Suzume menutupi dirinya dengan selimut karena masih merasa malu pada anaknya. Dia mengumpat entah apa dalam tidurnya hingga benar-benar terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love (Mpreg)
RomanceSindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK. seperti yang diminta pembaca wattpad Tsuki tentang Mpreg(Man Pregnant)...