My Love "125"

3.8K 356 34
                                    



'Yang hamil itu kau!? Jangan membuatku jantungan dan masuk ke dalam pertengkaran! Bagaimana kalau bayiku terluka?!'

Jerit hati Sino yang frustasi.

Dia melihat ke arah perut Kenzo yang masih belum terlihat tonjolannya, dia harus segera membuat Kenzo mengingatnya, kalau tidak semuanya akan sia-sia.

"Hey Kenzo, apa kau tidak ingat kita pernah ke Akuarium?"

"Tidak, kita pernah pergi?"

"Pernah, bersama Koyuki."

"Koyuki?"

"Aku akan memperlihatkan fotonya."

Ucapnya segera mengeluarkan hpnya setelah selesai obati Kenzo.

Dia memperlihatkan foto mesra mereka dengan satu anak.

Kenzo menatapnya dan bingung sendiri. Di sana dia tersenyum bahagia. Tapi dia tidak pernah melihat wajah senyumannya yang seperti itu, merasakannya pun enggan dia lakukan.

"Aku tidak ingat. Aku mau mandi."

Jawabnya berjalan pergi.

Sino duduk diam lesu.

Hari demi hari berlalu begitu cepat. Tidak terasa kandungan Kenzo masuk bulan ke-3 dan barulah tampak keluhan Kenzo.

Tiap bangun pagi selalu muntah-muntah dan mual.

Apapun tidak mau dia makan dan hanya mau tidur.

Dimanapun dia berada selalu mendapatinya tidur dengan nyenyak dalam posisi apapun.

Seperti sekarang ini, dia duduk diam tapi orangnya terlelap.

Sino menghampirinya dan mengusap perut Kenzo. Tetap orang ini tidak bangun. Dia seperti seorang putri tidur yang akan bangun pada waktunya.

"Kalau terus-menerus tidur di sini kau akan sakit!"

Marahnya dan tidak dapat respon.

Sino pun menatapnya terlelap.

"Kapan kau akan mengingat masa-masa bersamaku?"

Tanyanya mengusap pipi Kenzo. Dia pun segera menggendong Kenzo ke kamar sebelum dia sadar.

Sino mencium dan mengusap perut Kenzo.

"Tolong jaga ibumu yah, ayah akan berusaha melindungi kalian dari bahaya apapun!"

Janjinya pada janin Kenzo.

Kenzo menatap Sino yang nafsu makannya begitu besar, sedangkan dirinya. Satu mangkok kecil saja masih tersisa banyak.

Dia tidak selera makan dan merasa mual.

"Kau tidak makan lagi?"

"Aku tidak lapar."

"Bagaimana dengan susu?"

Tanyanya menyodorkan segelas susu ibu hamil tanpa diketahui Kenzo pastinya. Dia membuatnya secara diam-diam dan menyembunyikan susunya.

"Aku tidak ingin minum susu."

"Ayolah, minum susunya. Kau tidak menghargaiku?"

Tanya Sino membuat Kenzo menatapnya.

Dia pun menerima susu pemberian Sino dan meminumnya hingga habis.

"Apa enak?"

"Iya, sangat lezat."

"Besok akan kubuatkan lagi."

"Bagaimana dengan kandungan bayimu? Kau tidak minum?"

"Aku sudah minum, jangan khawatir."

"Oh.. baiklah."

Balasnya membuat wajah senyum Sino karena Kenzo meminum susunya.


.........................................................................


Kenzo benar-benar tepar setelah muntah-muntah seharian.

"Kenapa Sino yang hamil, aku yang merasa sakit?"

Gumamnya kecil dan mulai terlelap di sofa. Sekilas bayang-bayangnya bersama Sino muncul dan hilang dalam kegelapan dan dia terlelap.

Sino pun melihatnya dan mengusap wajahnya yang sedikit pucat,

"Apa aku harus minta obat pada dokter?"

Pikirnya melihat Kenzo selalu muntah-muntah dan tidak bernafsu makan sama sekali.

Kojirou paham situasi Kenzo dan tidak terlalu membebaninya. Sino juga diam-diam mengikutinya kemana pun dia pergi. Kadang Sino pura-pura muncul dan bilang 'kebetulan sekali, ayo pulang bareng.' Yang memang disengaja.

Kenzo terdiam melihat Sino yang makan begitu lahap dan banyak, sedangkan dirinya tidak bernafsu sekali. Kebalikan dengan Sino yang nafsu makannya besar.

"Kenzo habiskan makananmu."

"Aku tidak lapar,"

"Ada apa? Apa kau sakit?"

"Sedikit pusing dan mual. Aku tidak mau lagi.."

"Minum susunya saja, supaya kau punya energi."

"Hm.."

Kenzo pun meminum susunya hingga habis.

"Istirahatlah, aku bisa mengurus sisanya."

Dia menuruti apa kata Sino dan masuk ke dalam kamar langsung tidur. Sino melanjutkan makannya dan membersihkan sisanya.

Dia masuk ke dalam kamar dan mengusap perut Kenzo yang sedikit mengeras, tapi tidak terlalu jelas tonjolannya.

"Aku harus bicara apa jika kandungannya membesar dan dia tidak ingat dengan hubungan kita?"

Gumamnya frustasi. Dia duduk di lantai dengan lesu.

Dia kembali berjalan keluar untuk minum. Dia sangat pening sekarang dan butuh minuman untuknya tidur nyenyak di sofa.





My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang