My Love (Mpreg)

My Love "165"

Setelah pekerjaan mereka selesai para karyawan baru segera ke tempat pertemuan, para senior dan atasan mereka sudah menunggu mereka.

Mereka memperkenal kan diri sebelum duduk bersama mereka. Pesta malam sampai pagi pun dimulai karena libur mereka pun mabuk-mabukkan sampai pagi.

Kyoya tersadar dan melihat hari yang sudah pagi. Dia pun segera pulang dan kaget melihat Suzume berdiri di depan apartemen kecilnya.

Sejak kapan dia di sana?

"Suzume?"

"Kau sudah pulang? Darimana saja?"

Tanya Suzume langsung melihat anaknya pulang pagi-pagi sekali. Inilah istilahnya jangan pulang malam, tapi boleh pulang pagi.

"Kau kenapa di sini sepagi ini?"

"Tidak ada, aku hanya datang melihatmu. Dan aku membawa makanan kesukaanmu. Makanlah selagi hangat."

Pesannya memberikan sekantong makanan yang sudah dia masak pagi-pagi sekali untuk bertemu dengan putranya, tapi Kyoya jutsru tidak ada di apartemennya dia menunggunya cukup lama di sana, tubuhnya sampai kedinginan. Dia akan segera pulang jika Kyoya tidak muncul.

Apa alasannya keluar dari rumah karena hal ini? Dia tidak akan bebas jika dia bersamanya?

Suzume bisa mencium bau rokok dan bau alkohol pada Kyoya.

"Makan dengan teratur dan jaga kesehatanmu."

Pesannya dan kemudian pergi, Kyoya justru terdiam sejenak.

Apa ayahnya dulu sekurus itu? Bahkan wajahnya terlihat pucat dan lingkaran matanya begitu jelas terlihat. Apa dia tidur dengan cukup? Apa dia memaksakan dirinya bekerja larut malam lagi?

Saat Kyoya berbalik akan memanggilnya, Suzume sudah pergi setelah menghentikan sebuah taksi.

"Suzume!!! Suzume!!"

Panggilnya dan taksinya tidak mau berhenti.

Suzume hanya diam, dia mulai berpikir ternyata karena dirinya yang selalu memintanya untuk tidak pulang malam Kyoya menjadi merasa terikat, dengan keluarnya dia dari rumahnya maka dia bebas melakukan apapun. Dia tidak pernah berpikir anaknya seperti itu, padahal dia seharusnya menjadi anak yang nurut dan lucu seperti dulunya. Suzume tertawa pahit, karena dirinya anaknya pergi meninggalkannya. Dia merasa seperti orang bodoh di dunia ini.

"Aku benar-benar tidak berguna. Aku merenggut semua kebebasan Kyoya."

Gumamnya hampir menangis.

....................................................

Sejak hari itu, Suzume tidak lagi kembali ke apartemen kecil Kyoya. Dia bahkan tidak memberi kabar apapun. Kyoya masih menatap layarnya, pesan yang dia emailkan pada Suzume tidaklah dibalas. Padahal dia sedang menanyakan kabarnya. Dan ditelepon pun Suzume tidak lagi mengangkatnya.

"Bukankah ini yang kuinginkan? Dengan begini aku bisa putus hubungan dengannya!"

Pekiknya melempar hpnya dengan keras hingga hancur.

"Aku akan melupakannya! Aku akan melupakannya!"

Jeritnya frustasi.

Bagaimana pun dia ingin melupakannya tetap saja tidak bisa dia lakukan.