Kyoya melihat Suzume yang kesulitan mengganti perbannya dalam kamar. Dia tidak meminta bantuan Kyoya karena tahu Kyoya akan panik melihat luka goresan di tangannya. Memang tidaklah besar dan butuh waktu untuk sembuh. Pecahan kaca mobil yang sudah melukainya. Juga punggungnya yang tergores tapi tidaklah dalam. Dia tidak bisa memakaikan obatnya.
Kecelakaan mobil hotel yang membawanya tidaklah merenggut nyawa penumpangnya, tapi hanya melukai mereka setelah bertabrakan dengan mobil lain yang kecepatannya tidaklah cepat dan mereka berhasil meminimalisir kan dampak kerusakan yang parah.
"uh..umm.."
Gumamnya saat dia mengolesi krim ke luka lengannya. Dan di punggungnya dia tidaklah sampai. Kyoya tidak bergerak dari sana dan terus menatapnya dan baru Suzume sadari bahwa anaknya menatap seperti akan memakannya hidup-hidup. Suzume pura-pura tidak melihatnya.
"Kalau butuh bantuan katakan padaku!"
Marahnya menghampiri Suzume.
"Aku tidak butuh bantuanmu. Cepatlah ke kampus, nanti telat."
"Aku tidak akan pergi sebelum melihatmu baik-baik saja."
"Aku baik-baik saja, jadi kau bisa pergi sekarang."
"Aku tidak mau!"
Balasnya dan mengambil salep di tangan Suzume. Dipakaikannya ke luka Suzume membuatnya sedikit meringgis karena perih.
"Hm..Mm..."
"Apa sakit?"
"Sedikit..Nn.."
Jawabnya yang jelas-jelas dia kesakitan seperti itu, dia tahu ayahnya yang tidak kuat akan rasa sakit.
"Kau sudah menghubungi bosmu?"
"Aku akan berangkat kerja besok."
"Bagaimana kau bisa bekerja dengan tangan seperti ini?!"
"Aku baik-baik saja Kyoya, aku harus ke kantor!"
"Tidak bisa! Badanmu juga panas! Istirahat saja!"
"Aku baik-baik saja kataku. Ini hanya luka kecil."
"Kubilang istirahat saja di rumah dulu!"
Marahnya. Suzume menatap anaknya yang pemaksa ini.
"Jangan membuatku khawatir lagi. Kau satu-satunya yang kumiliki, aku tidak mau kehilanganmu."
Jujurnya. Suzume pun menyerah,
"Baiklah, aku akan menghubunginya."
Balasnya Suzume membuat Kyoya merasa lega.
...............................................
Karena Suzume tidak bisa menggunakan tangan kanannya, kini Kyoya yang menjadi tangan kanannya. Apapun dilakukan Kyoya menggantikan Suzume termasuk memasak dan mengurus rumah serta merawat Suzume dari atas hingga bawah,
"Aku bisa mandi sendiri.."
Ucap Suzume saat Kyoya memandikannya.
"Bagaimana bisa kau mandi dengan tanganmu yang sakit?"
Tanyanya menyirami Suzume dengan air hangat dari kepala lalu turun ke punggung dan tangannya yang bebas. Satu tangannya di bungkus agar tidak terkena air dan menjadi perih nantinya.
Wajah Suzume begitu merah karena malu, dulu dia memandikan Kyoya tapi sekarang anaknya bahkan lebih besar darinya dan kini gilirannya memandikannya. Waktu memang cepat berlalu, anaknya juga cepat sekali besar. Dia baru merasa bahwa dirinya sudahlah tidak muda lagi.
Kyoya memakaikan shampo dan memijat kepala Suzume dengan pelan.
Suzume merasa nyaman dengan pijatan Kyoya. Masih dengan shampo di kepala Suzume, Kyoya memakaikan sabun ke tubuh Suzume. Tiba-tiba saja Suzume menutup rapat kakinya saat Kyoya mencoba menyentuh pahanya.
"Ti-tidak perlu sampai ke sana!"
Pekiknya cepat segera menutup diri.
"Kenapa? Bukankah kau keringatan pagi ini? Biar kubersihkan."
"Tidak Kyoya. Jangan! Jangan sentuh!"
Pekiknya mencoba menghindari tangan Kyoya. Dan dia pun terjatuh dari kursi kecilnya membuat Kyoya kaget.
"Suzume!!"
Pekiknya membantunya bangun. Lalu mata Kyoya bisa melihat batang Suzume yang sedikit menegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love (Mpreg)
RomanceSindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK. seperti yang diminta pembaca wattpad Tsuki tentang Mpreg(Man Pregnant)...