My Love "173"

3.4K 335 27
                                    



Kyoya dengan mobil barunya pun membawa Suzume berbelanja.

"Suzume mau makan apa?"

"Aku tidak ingin apapun."

"Apa kau masih marah?"

"Aku tidak marah. Hanya saja aku tidak suka kelakuanmu mengancam seperti itu! Kau tahu itu bahaya!?"

"Maaf, aku tidak punya pilihan. Aku tidak akan mengulanginya lagi."

Mohonnya menyesal. Suzume hanya diam.

"Suzume maafkanku."

"Fokuslah menyetir!"

"Baik!"

Jawabnya kembali fokus menyetir. Telepon Kyoya kembali berdering. Dia pun mengangkatnya dengan bluetooth terpasang di telinganya.

"Iya? Aku tidak bisa sekarang, aku sedang cuti kerja. Apa? boss akan mengganti hari cutiku jika kulakukan projek ini?!"

Pekiknya kaget dan melihat ke arah Suzume. Suzume menatapnya bingung.

"Akan kulakukan! Boss harus menepati janjimu!"

Pekiknya senang dan menutup teleponnya.

"Suzume aku harus kembali ke kantor sekarang!"

"Kenapa tiba-tiba? Belanjanya?"

"Aku akan mengantarmu ke sana, tapi kau harus pulang pakai taksi nanti jangan pakai kereta."

"Jadi kau akan bekerja sekarang?"

"Benar! Setelah selesai aku bisa mengambil cuti lebih lama lagi!"

Pekiknya senang, dia bisa bersama dengan Suzume lebih lama lagi dan membawanya keluar seperti saat ini.

Dia pun menurunkan Suzume tepat di depan pusat perbelanjaan terbesar di sana.

"Suzume! Jangan lupa susu yang dipesankan dokter! Lalu makanan sehatmu!"

"Aku tahu! Segeralah pergi, jangan membuat klienmu menunggu."

"Aku pergi! jangan membawa barang berat!"

"Iya."

Kyoya pun buru-buru pergi. Memang bossnya hanya memberi Kyoya libur 3 hari, tapi akan ditambah bossnya jika dia bisa menyelesaikan projek ini. Tentu dia tidak akan menyiakan kesempatan ini.

Suzume menghela napas dan segera membeli keperluan yang sudah dia catat di note hpnya.

Dia membacanya sambil memilih. Dia mendorong trolinya dengan pelan.

Dia melihat-lihat sekitarnya, lalu matanya melihat seorang anak yang sedang melihat puding di atas kepalanya. Dia terlihat sedih tetapi tidak bisa menggapainya. Suzume menghampirinya.

"Kau mau pudding?"

Tanyanya seperti mengerti keinginan anak ini. Anak ini segera mengangguk tanda 'Ya'

Suzume pun mengambilkan satu, dia kembali melihat puddingnya.

"Apa kurang?"

Dia mengangguk lagi. Suzume tertawa kecil dan merasa anak ini sangat lucu.

Dia mengambil dua buah lagi dan membuat senyumnya merekah.

Suzume senang sekali dan mencubit pipinya yang tembem dan imut.

"Terima kasih.."

Ucapnya dengan suara kecil. Suzume mengusap kepalanya.

"Sama-sama. Dimana papa dan mamamu?"

"Mama sakit di rumah, lalu papa.."

Ucapnya terdiam dan melihat sekitarnya,

"Papa dimana??"

Tanyanya balik. Suzume pun segera menggendongnya agar dia bisa melihat orang tuanya yang terhalangi rak makanan.

"Papa!! Papa!!"

Panggilnya, Suzume ikut mencarinya.

Keduanya mencari ayah dari anak ini.

Mereka berjalan ke sana kemari.

"Ai chan!! Ai chan!! Ai chan!!"

Panggilnya begitu panik.

"Papa!! Papa!!"

Sambut anaknya hingga mereka dapat bertemu satu sama lain. Ayahnya segera berlari ke arah anaknya, anaknya juga turun dari gendongan Suzume berlari ke arah ayahnya.

"Papa!!"

"Ai chan! Kau dari mana saja?!"

Marah ayahnya yang khawatir ini. Dia menggendong anaknya dan menciumnya, merasa lega anaknya ditemukan.

"Aku beli pudding buat mama. Mama sedang demam kan? Kalau makan pudding demamnya akan turun. Ai chan mau bertemu mama."

Pintanya pada ayahnya.

"Mama akan menemui Ai chan setelah demamnya turun. Jadi bersabarlah, jadilah anak baik dan dengarkan perkataan papa."

Dia mengusap kepala anaknya. Suzume tersenyum senang karena dia bertemu dengan ayahnya.

"Papa, kakak baik itu yang membantuku."

Ucap Ai chan menunjuk Suzume, dia memanggilnya kakak? Bukan Om? Untung saja yah.

"Terima kasih sudah membantu anakku."

Ucap ayah Ai chan membungkuk sedikit. Suzume pun tersenyum.

"Senang bisa melihat kalian bertemu kembali. Tolong jaga anaknya dengan baik."

"Iya, aku akan lebih berhati-hati. Terima kasih sekali lagi."

"Terima kasih.."

Sambung Ai chan.

"Sama-sama."

Ai chan pun pergi setelah berpamitan. Suzume kembali membeli barangnya yang sempat terhenti. Dia kembali mendorong troli.


My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang