My Love (Mpreg)

My Love "64"

Kenzo masuk ke dalam ruangan Kojirou yang sudah selesai memakan sarapan dari Sayuki. Dia sibuk dengan laptopnya.

"Boss, kenapa tidak beristirahat?"

"Aku akan bosan jika tidak bekerja,"

Jawabnya tanpa melihat Kenzo.

"Boss sudah sarapan?"

"Tentu saja."

Jawabnya lagi.

Kenzo pun diam. Dan Sayuki pun datang ke ruangannya.

"Aku akan pergi.."

Ucapnya pada Kojirou membuatnya berpaling.

"Jangan gegabah. Jika dia tidak mau bayar biarkan saja. Aku akan menanganinya nanti."

Pesannya pada Sayuki. Sayuki menatapnya.

"Kau dengar apa yang kukatakan?!"

Tanya Kojirou lagi menatapnya balik.

"A-aku mengerti!"

Balasnya langsung pergi.

Kojirou pun kembali melihat laptopnya.

"Aku akan pergi."

Ucap Kenzo tapi tidak dibalas Kojirou yang super sibuk itu.

Sayuki dengan beberapa orang pergi menagih hutang.

"Sayuki! Hati-hati!"

Pekik Sino padanya. Dia tersenyum.

Sayuki pun pergi dengan mobil yang sudah disiapkan.

Sesampainya di tempat tujuan, mereka segera bereaksi.

Satu persatu mereka membayarnya tanpa gangguan, tapi untuk yang terakhir mereka mengalami sedikit kesulitan karena orangnya sedang memukuli anaknya.

Sayuki tidak bisa melihat hal ini dia pun segera menolongnya saat dia melemparkan botol minuman pada anaknya sendiri dan Sayuki menahannya untuknya.

"Sayuki!!"

"Aku tidak apa-apa,"

"Hiks..Hiks...Hiks..."

Tangis anaknya, Sayuki memeluknya.

"Kau akan baik-baik saja."

Pesannya, darah mulai mengalir dari kulit kepala Sayuki yang berdarah.

Saat dia melihat anak ini, dia seperti melihat dirinya dulu. Itu sangat menyakitkan.

"Kau! Jangan menyentuh anakku!!"

Marah ibu anak ini yang baru datang.

"Dasar jalang! Berani kau datang!"

Marahnya lagi pada istrinya dan melemparkan botol minuman lain yang berhasil dia hindari.

Lalu muncul seorang dengan beberapa polisi.

"Tangkap orang itu pak polisi! Dia sudah menyiksa anak dibawah umur!"

Pekiknya pada polisi.

Istrinya memeluk pria ini karena dia suami barunya yang lebih menyanyanginya daripada orang mabuk-mabukan tak jelas seperti itu.

"Brengsek!"

Pekiknya berlari masuk dalam rumah. Polisi segera mengejarnya.

"Anakku!"