My Love "120"

4.2K 378 70
                                    



Dia mengusap wajah Kenzo.

"Kenzo, kalau kau mabuk sangat imut."

Pujinya dan tangan lainnya sudah masuk ke dalam anus Kenzo membuatnya mendesah nikmat.

"Ann..Ahh...Ah..."

Sino sudah menegang, dia pun melepas celana Kenzo dan membuangnya. Dia mengeluarkan batangnya dari boxernya.

"Kenzo aku datang."

Jeritnya senang dan menerobos masuk ke dalam tubuh Kenzo membuatnya menjerit. Sino menekan bokong Kenzo dalam dan semakin dalam sampai seluruh batangnya masuk semua.

"Ah! Ahh!!Ahh!!!"

Merasa sudah masuk semua dia mulai mempompanya dengan menaik turunkan bokong Kenzo sangat cepat.

"Ahh! Ahh!! Ahh!! Ahh!!"

Kenzo terus menjerit membuat Sino semakin semangat.

"Melakukannya denganmu benar-benar memuaskan birahiku!"

Jujurnya, Kenzo memeluk leher Sino begitu erat. Dia tidak bisa bergerak lagi melainkan Sino yang menggerakkan tubuhnya,

Sino pun merubah posisinya tanpa menarik batangnya keluar, dia membaringkan Kenzo ke sofa dan kembali bergerak dengan cepat.

"Ahh..Ahh...Ahh..Sino..Ah..Hentikan..ahh..ahh! kumohon.. ahh.."

"Aku tidak akan berhenti sampai aku merasa puas Kenzo."

Jawabnya semakin mempercepat gerakannya membuat sofanya ikut bergoyang. Tanpa sekalipun dia berpikir untuk menarik batangnya keluar dan mengeluarkan cairannya di dalam terus menerus tanpa henti.

"Ahh!!!"

Jerit Kenzo untuk terakhir kalinya, dia pun kehilangan kesadarannya dengan penuh peluh keringat bercampur sperma miliknya.

Cairan terakhir sudah dia keluarkan, Sino menarik Kenzo kembali duduk ke pangkuannya dan memeluknya.

"Tidurlah yang nyenyak."

Bisiknya.

Keduanya pun terlelap sambil berpelukan, hari juga sudah pagi saat mereka tidur. Tidak heran tidur mereka terganggu oleh Koyuki yang bangun pagi karena lapar.

Kenzo tersadar tapi tidak dengan Sino. Dia tidur seperti kebo.

Kenzo masih bisa merasakan batang Sino di dalamnya dan cairannya bahkan sudah mengering membuatnya sakit saat mencoba menariknya keluar.

"Nn..."

Desahnya menjauh dari Sino. Dia bangkit dari sana dan kembali terduduk kembali ke meja dengan cairannya mulai mengalir keluar. Dia sangat kesal dengan Sino dan melemparkan kaleng kosongnya membuat Sino terbangun karena kaget.

"Apa yang kau lakukan?! Aku tidak bisa berjalan!"

Marahnya pada Sino yang masih bingung, dia melihat Kenzo yang duduk di meja karena tidak bisa berdiri dengan tegap.

"Apa kau butuh sesuatu?"

"Koyuki menangis! Bagaimana aku bisa membuatkan susunya!"

Marahnya lagi.

"Baik. Baik aku akan membuatnya, kau mandi dulu."

"Aku tidak bisa bergerak!"

Jeritnya dan Sino cengengesan. Dia menggendong Kenzo dahulu ke kamar mandi baru membuatkan susu buat si kecil.

Setelahnya Sayuki dan Kojirou datang menjemput si kecil.

Kenzo tidak mau melepaskan si kecil pergi,

"Kenzo, Koyuki akan pulang bersama ayah ibunya."

Ucap Sino, Kenzo hanya diam dan menggendong si kecil.

Sayuki datang mengambil Koyuki. Awalnya Kenzo tidak mau melepaskan Koyuki, tapi setelah dibujuk Sino akhirnya dia melepaskannya juga,

"Kalian boleh datang berkunjung ke rumah."

"Tentu, Kenzo akan merindukannya."

"......................."

Mereka pun pergi membawa si kecil kembali ke rumah. Sino merangkul Kenzo.

"Kita bisa bertemu dengannya nanti. Jangan sedih, kalau kau mau kita bisa adopsi anak."

"Kau yakin?"

"Tentu, kau sangat suka anak-anak. Tidak salahnya mengadopsi satu."

"Hn... Aku tidak yakin.."

"Bagaimana kalau dengan bayi tabung?"

"Bayi tabung?"

"Benar, kita bisa memproduksi seorang bayi dari tabung,"

"Tidak! kasihan anaknya.."

"Hm..Baiklah kalau tidak mau, jadi jangan sedih lagi."

"Iya. Aku tidak sedih, hanya saja akan kesepian tanpa si kecil di sini. Kau sibuk kerja dan aku hanya sendiri."

"Hmm lalu apa maumu? Kau ingin kemana kalau aku kerja?"

Tanya Sino dan Kenzo menatapnya.

"Bagaimana kalau aku melihat owner?"

"Tidak boleh!"

"Sino..Ayolah.."

"Tidak boleh!"

"Baiklah.."

Jawabnya sedih,

"Kalau kau mau pergi aku akan mengantarmu, tanpaku jangan sekalipun kau ke sana!"

"Janji kau akan mengatarku ke sana?"

"Iya."

Jawabnya membuat wajah Kenzo kembali ceria.

"Kenzo, masih ada air lemon?"

"Ada,"

"Aku haus. Tolong buatkan es lemon."

"Kenapa tiba-tiba suka minuman asam? Biasanya kau akan menolaknya."

"Aku haus dan mau meminumnya. Kenapa aku harus beralasan untuk melegakan dahagaku?"

"Bukan begitu, tidak biasanya kau meminta minuman asam. Dan kemarin kau minta mangga muda."

"Aku hanya pengen makannya. Kenapa aku harus beralasan lagi kalau aku ingin makan mangga?"

"Tidak ada, kau boleh makan apapun."

"Kalau begitu cepat ambilkan."

"Baiklah, tapi jangan terlalu sering. Kau akan sakit perut nanti."

"Iya. Iya."

Jawabnya duduk di sofa dan Kenzo mengambil segelas es lemon.

"Uwah segarnya!"

Jeritnya senang meminum es lemonnya.

"Tambah lagi!"

"Iya."

Kenzo membuatkan banyak es lemonnya jadi Sino minumnya sangat puas. Kenzo juga meminumnya karena ngiler lihat Sino minum.

My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang