My Love "76"

5.2K 469 63
                                    



Mereka pun segera makan sebelum Sayuki kembali emosi karena lama menunggu.

"Sayuki, kau sudah minum susu?"

Tanya Sino.

"Susu?"

Tanya balik Sayuki membuat Sino memandang Kojirou.

"Kenapa melihatku?!"

"Kau tidak membeli susu hamil untuk Sayuki?!"

"Apa harus?"

"Bagaimana anakmu bisa dapat gizi yang cukup kalau tidak ditambahkan dengan susu!"

Marah Sino. Sayuki menatapnya.

"Lalu sekarang bagaimana?!"

Tanya Kojirou pada Sino.

"Kita pergi belanja!"

Jawabnya langsung. Kenzo hanya menghela napas, Sayuki menatapnya. Hanya Kojirou yang terlihat bodoh di sana.

Karena sekarang kantor dalam perbaikan mereka pun berlibur sejenak. Tapi masih tetap menagih walau tidak rutin. Hanya saja sedikit bebas dan uangnya akan diserahkan pada Kenzo langsung.

Sino pun menjadi pemimpin dalam kelompok kecil mereka karena dia lebih tahu sindrom ini karena suka membaca berita di media massa.

Kojirou mengikutinya sambil mendorong troli.

Bayangkan saja ketua gangster dorong troli? Apa yang membuatnya berlaku demikian?! Itu karena Sayuki! Kalau bukan dia sendiri yang mendorong maka Sayuki yang akan mendorongnya sendiri.

"Aku bisa mendorongnya!"

"Kau cukup berjalan di sampingku."

Pesan Kojirou pada Sayuki.

Sino sibuk sendiri.

"Sayuki kau suka vanila atau coklat?"

"Vanila."

"Baiklah!"

Pekiknya membeli susu rasa vanila.

"Boss! Kau lihat ini!"

Pekiknya meminta Kojirou menghampirinya,

"Apa lagi?!"

"Dengarkanku dulu!"

Sino menjelaskan jenis-jenis susu pada Kojirou.

"Ini buat awal kehamilan boss."

Ucapnya, Kojirou melihatnya.

"Ohh ? kenapa begitu?"

"Yah begitu! Lalu yang ini buat hamil besar."

"Hamil besar? maksudnya sudah jadi bayi?"

"Benar! Setelah janinya jadi bayi, minum yang ini! jadi diingat baik-baik!"

"Baiklah aku mengerti,"

Jawab Kojirou menyimpan ingatan jenis susu ibu hamil ini.

"Kalau yang itu buat apa?"

Tanyanya menunjuk susu ibu menyusui.

"Itu untuk menyusui,"

"Menyusui? Maksudmu setelah melahirkan untuk melancarkan air susu?"

"Benar! Boss tahu banyak juga!"

"Aku membacanya diinternet kemarin."

"Wah boss baca internet! Hebat!"

"Apa maksudmu?!"

"Tidak apa-apa, kita lanjutkan lagi."

Ucapnya, Sayuki hanya diam menatap mereka berdiskusi. Kenzo melihat Sayuki.

"Kenapa kau masih mempertahankannya?"

"Iya?"

"Aku tidak suka kau bersamanya."

"Kenapa?"

"Dia adalah penolongku. Aku tidak mau dia dekat dengan orang tidak jelas sepertimu."

".......Aku memang tidak jelas, tapi dia juga penolongku...."

Jawab Sayuki.

"Jadi itukah alasanmu menjauhkanku dengannya?"

"Alasannya aku tidak mau dia terikat dengan orang lain yang bisa menjadi kelemahannya sendiri! Dia orang yang keras dan tidak pernah menyerah. Tapi karenamu dia berubah banyak! Aku tidak suka!"

Jelasnya pada Sayuki kenapa dia membenci Sayuki.

"Kau merubahnya! Kau juga akan membunuhnya suatu hari nanti!"

"Ke-kenzo apa maksudmu?"

"Kau tahu dia banyak musuh! Jika mereka tahu kau jadi kelemahannya, dia akan membuatmu menjadi tawanan dan membunuh boss!"

"Ti-tidak mungkin! Aku akan melindunginya apapun yang terjadi!"

"Melindungi apa? Apa yang bisa kau lakukan?"

"A-aku..Aku..Apa aku benar-benar tidak bisa diharapkan?"

"Kau sama sekali tidak ada gunanya sama seperti sebelumnya, kau hanya akan menjadi bebannya."

Sayuki benar-benar terdiam dengan apa yang dikatakan Kenzo. Dia melihat Kojirou yang memilih susu ibu hamil untuknya. Dia benar-benar berubah,

"Sayuki kau mau makan ini?"

Tanyanya melihat buah dalam kaleng.

Sayuki menggeleng tidak,

"Kalau itu?"

Tanyanya menunjuk roti isi. Sayuki juga menggeleng tanda tidak.

"Hmm Apa yang mau kau makan?"

"Aku capek, aku mau pulang.."

Jawabnya kemudian.

"Kau capek?! Kenapa tidak bilang! Ayo pulang!"

Pekiknya bergegas pergi.

"Boss barangnya!"

"Kau urus saja Sino!"

Kojirou melemparkan kartu kredit lainnya pada Sino.

"Kembalikan setelah selesai,"

Pesannya dan pergi bersama Sayuki, Sayuki melihat Kenzo sejenak sebelum berpaling.

Apapun yang terjadi, aku akan bersamanya.

Sayuki hanya diam selama perjalanan pulangnya,

"Jangan dengarkan perkataan Kenzo, dia bukan orang yang buruk."

Ucap Kojirou tiba-tiba karena mendengar percakapan mereka secara tidak sengaja. Sayuki menatapnya.

"Dia anak yang baik, penurut dan kerjanya juga bagus."

"Aku tahu..."

"Dia juga sama denganmu Sayuki, dia dijual orang tuanya sendiri padaku. Aku membesarkannya jadi anak yang berguna bukan?"

Berguna untukmu..

Sayuki menatapnya lagi, Kojirou juga tatap balik.

"Jangan memandangku seperti itu! Kau tidak percaya padaku?!"

"Tidak apa-apa,"

"Jadi jangan dimasuki ke hati kata-katanya, mereka sudah seperti adikku sendiri. Jadi mereka juga penting seperti dirimu."

"Aku mengerti, aku akan memahaminya."

"Baguslah!"

Balas Kojirou senang, Sayuki pun diam saja.

My Love (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang