My Love (Mpreg)

My Love "114"

Sino membaringkan Kenzo ke kasurnya.

Dia mengusap wajahnya,

"Aku sudah membuatmu menjalani hal sulit.. maafkanku.."

Gumamnya menyesal.

Kenzo membuka matanya dan melihat sekitarnya, tapi kepalanya sangat sakit membuatnya tidak bisa berpikir apa-apa lagi.

Dia meringkuk sakit.

"Kenzo?!"

Panggil suara tersebut membuatnya kaget dia segera berpaling ke arah pintu.

"Kau baik-baik saja?!"

Tanyanya panik melihatnya kesakitan,

"Apa yang kau lakukan di sini?!"

Marah Kenzo.

"Aku hanya mengantarmu pulang."

Jawabnya membuat Kenzo diam membisu, jadi dia sudah tahu bahwa dirinya kerja di sana? sejak kapan? Kenapa dia baru muncul setelah sekian lama? Itu membuat Kenzo semakin kesal apalagi dia sudah sering melihatnya bersama gadis lain.

"Jangan katakan apapun pada Sayuki!"

Pekiknya mengalihkan pembicaraan.

"Aku tidak akan mengatakannya, jadi kau bisa berhenti sekarang."

"Aku tidak akan berhenti sampai hutangku lunas!"

"Aku sudah membayarnya! Jadi kau tidak perlu bekerja di sana lagi!"

"Kenapa kau melakukan hal ini?! ini bukan urusanmu!"

Marah Kenzo.

"Maafkanku.."

"................."

"Maafkanku.. Aku tidak bisa meninggalkanmu sendiri dengan masalah ini."

"Ini bukan urusanmu lagi! Kau tidak perlu melakukan apapun, aku akan mengurus diriku sendiri!"

"Tidak jika kau masih bekerja di sana! Aku tidak mengizinkannya!"

"Kenapa aku harus menurutimu?!"

"Aku adalah suamimu! Jadi kau harus mendengar apapun yang kukatakan!"

"Kau bukan lagi suamiku! Bukankah kau sudah mengakhiri semuanya dan bersama gadis pilihanmu? Jadi kita tidak punya hubungan apapun! segera pergi dari sini sebelum masalah kembali datang!"

Usirnya. Kenzo pun bangkit dari kasurnya untuk cari minuman karena haus dan sakit di kepalanya.

"Kenzo! Jika bukan kau aku tidak bisa!"

Pekik Sino memeluk erat Kenzo dari belakang, Kenzo terdiam.

"Aku sudah mencobanya, tapi aku tidak bisa melakukannya dengan orang lain selain dirimu! Aku terus memikirkanmu dalam ingatanku! Aku hanya ingin melakukannya denganmu! Membuatmu merintih memanggil namaku membuatku sangat semangat dan hanya dirimu yang kumau!"

"Kau anggap apa aku?! Mainanmu?!"

"Tidak! Aku benar-benar menyukaimu! Tidak sekalipun aku berpikir bermain denganmu! Aku tidak peduli kau bisa hamil atau tidak! aku hanya ingin bersamamu!"

Kenzo hampir terbuai gombalan Sino, tapi dia menepisnya dan mendorong Sino hingga terjerembab ke lantai.

"Kau jangan bercanda denganku! Aku tidak akan percaya lagi padamu!"